Prestasi Prabowo-Gibran Di Tahun Pertama, Kemiskinan Terendah Dalam Sejarah

JAKARTA - Setahun Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang jatuh pada Senin (20/10/2025), telah banyak membawa perubahan positif di berbagai sektor. Mulai dari perbaikan kesejahteraan rakyat, menguatnya ketahanan ekonomi, serta terwujudnya berbagai komitmen di masa kampanye.
Berikut 14 pencapaian penting Prabowo-Gibran dalam tahun pertama kepemimpinannya, seperti dilaporkan NEXT Indonesia Center pada Sabtu (18/10/2025):
1. Tingkat Kemiskinan Terendah Sepanjang Sejarah
Tingkat kemiskinan nasional pada Maret 2025 turun ke posisi 8,47 persen. Terendah sepanjang sejarah. Angka ini setara dengan penurunan jumlah warga miskin sebesar 1,37 juta jiwa, sehingga menjadi 23,85 juta jiwa.
Meski kemiskinan di perkotaan naik tipis dari 6,66 persen menjadi 6,73 persen (bertambah 0,22 juta orang), kemiskinan di perdesaan turun cukup besar dari 11,34 persen ke 11,03 persen (berkurang 0,43 juta orang).
2. Pengangguran Terendah Dalam 30 Tahun
Turunnya tingkat kemiskinan selaras dengan menciutnya tingkat pengangguran terbuka. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2025 mencapai 4,76 persen. Ini adalah angka terendah dalam 30 tahun terakhir atau sejak tahun 1995 yang mencapai 7,42 persen.
Angkatan kerja per Februari 2025 mencapai 153,05 juta orang. Sebanyak 145,77 juta dari mereka aktif bekerja, sisanya menganggur.
3. Sebanyak 43 Kasus Korupsi Ditindak Dalam Setahun
Dalam setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, lebih dari 40 kasus korupsi dengan total kerugian Rp 320,4 triliun telah berhasil ditindak.
Total Rp 1,7 Triliun Hasil Korupsi Kembali ke Negara Dalam Setahun
Selama setahun terakhir, aparat penegak hukum berhasil mengembalikan uang negara senilai Rp 17 triliun dari para terpidana kasus korupsi. Nilai tersebut berasal dari rampasan hasil korupsi, lelang barang rampasan, dan penguasaan kembali kawasan hutan.
4. Produksi Beras Tertinggi Dalam 7 Tahun Terakhir
Data Kementerian Pertanian menunjukkan, angka sementara produksi padi dalam periode Januari-November 2025 mencapai 33,19 juta ton. Atau naik 12,62 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu, yang mencapai 29,47 juta ton. Volume produksi tersebut merupakan yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.
BPS memperkirakan, kebutuhan konsumsi nasional dalam periode Januari-Oktober 2025 mencapai 27,3 juta ton. Selain itu, total luas panen padi pada periode yang sama diperkirakan tembus 10,22 juta hektare atau tumbuh 1,09 juta hektare. Naik 11,9 persen dari 9,13 juta hektare pada periode yang sama di tahun lalu.
5. Kapitalisasi Pasar Tertinggi di Asia Tenggara
Setelah berhasil menyalip bursa Singapura (SGX) pada Februari 2023, nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia atau Bursa Efek Indonesia (IDX) terus memperlihatkan tren positif dan pertama kali menembus Rp 15 ribu triliun pada Maret 2025. Sehingga, menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara.
6. IHSG Melampaui Rp 8.000 Untuk Pertama Kali
Pertama kali dalam sejarah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melampaui Rp 8.000, tepatnya Rp 8.124 pada penutupan 16 Oktober 2025.
Pertumbuhan IHSG ini menunjukkan optimisme para investor terhadap masa depan perekonomian Indonesia. Mereka juga tampaknya merasa stabilitas politik dan arah kebijakan pemerintah berada pada jalur yang aman.
7. PMDN Tertinggi Sepanjang Sejarah
Pada Triwulan II-2025, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah dengan nilai Rp 275,5 triliun atau 56,90 persen dari total investasi yang terealisasi sebesar Rp 484,2 triliun. Dalam periode ini, Penanaman Modal Asing (PMA) pada periode itu tercatat Rp 208,7 triliun.
8. Surplus Neraca Perdagangan Cetak Rekor Terbesar Dalam 3 Tahun Terakhir
Pada Agustus 2025, surplus neraca perdagangan Indonesia mencatat rekor terbesar dalam tiga tahun terakhir (sejak 2022), mencapai 5.488 juta dolar AS.
9. Total 31,2 Juta Anak Menikmati Makan Bergizi Gratis
Hingga Oktober 2025, Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai lembaga yang ditugaskan mengelola Makan Bergizi Gratis (MBG) mengklaim program ini telah dinikmati oleh 31,2 juta penerima manfaat. Namun, anggaran yang diserap baru Rp 20,6 triliun atau 29 persen dari pagu Rp 71 triliun yang telah disiapkan pemerintah.
10. Per Oktober 2025 sudah terdapat 165 sekolah rakyat yang beroperasi di seluruh Indonesia. Siswanya mencapai total 15.370 siswa, mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.
Presiden Prabowo menargetkan 100 sekolah baru setiap tahunnya, terutama di wilayah kantong-kantong masyarakat yang ekonominya paling lemah. Program ini diarahkan agar menjangkau lapisan menwngah bawah.
11. Terbentuk 83.132 Unit Koperasi Desa Merah Putih
Per 15 Oktober 2025, menurut data Sistem Informasi Manajemen Koperasi Desa/Kelurahan) telah berdiri 83.132 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di seluruh Indonesia. Sebanyak 82.058 dari koperasi itu telah berbadan hukum. Jumlah itu melebihi target 80 ribu Kopdes Merah Putih saat dicetuskan Presiden Prabowo pada 3 Maret 2025.
Sementara jumlah anggota Kopdes Merah Putih telah melebihi 1 juta orang, tepatnya 1.043.447 dengan jumlah pengurus/pengawas tercatat 685.554 orang.
12. Total 46,2 Juta Warga Cek Kesehatan Gratis
Pemerintah menggulirkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sejak Februari 2025, sebagai upaya membangun budaya hidup sehat sejak dini.
CKG memungkinkan pemeriksaan beragam kondisi kesehatan tergantung usia dan kebutuhan, mencakup pemeriksaan dasar seperti tekanan darah dan gula darah, skrining penyakit, pemeriksaan indera, serta pemeriksaan spesifik untuk kelompok usia seperti ibu hamil, balita, dan anak sekolah.
13. Total 20 Ribu Peserta Magang Berbayar
Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, sebanyak 1.147 perusahaan dan 104.711 calon peserta telah mendaftar untuk berpartisipasi menjadi angkatan pertama program ini. Seleksi akan dilakukan untuk memilih 20 ribu peserta magang berbayar.
Angkatan kedua akan dibuka pada November 2025, dengan target 80 ribu peserta.
14. Target 3 Juta Hektare Sawah & Intensifikasi Lahan
Pemerintah menargetkan 3 juta hektare sawah dicetak hingga akhir 2029. Anggaran cetak sawah dan intensifikasi lahan disiapkan sebesar Rp 10,9 triliun pada APBN 2025.
Sebagai langkah awal, Kementerian Pertanian menargetkan untuk mencetak 225 ribu hektare sawah baru sepanjang 2025.
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu