TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

MBG Banyak Berkahnya, Gerakkan Ekonomi 86 T

Reporter: Farhan
Editor: AY
Minggu, 02 November 2025 | 09:16 WIB
Bahan baku MBG. Foto : Ist
Bahan baku MBG. Foto : Ist

JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan cuma bikin perut kenyang, tapi juga mendorong pergerakan ekonomi dengan nilai Rp 86 triliun.

 

Hal ini disampaikan Menko Pangan Zulkifli Hasan saat tampil di ajang Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia & Indonesia Fintech Summit & Expo (FEKDI x IFSE) di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (1/11/2025). Menurut hitungan Zulhas-sapaannya, kebutuhan bahan baku MBG untuk 82,9 juta penerima manfaat menembus Rp 86 triliun saban tahun.

 

“Telur ayam 368 ribu ton nilainya Rp 11 triliun, daging ayam 663 ribu ton Rp 26,5 triliun, ikan 415 ribu ton Rp 17,8 triliun, dan beras 2,3 juta ton Rp 31 triliun,” papar Zulhas.

 

Kalau target itu jalan mulus, tiap hari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) butuh 82,9 juta butir telur, 82,9 juta potong ayam, ikan, mangkuk sayur, dan buah segar untuk setiap penerima manfaat. “Saya juga diminta memimpin ini,” ujarnya, sambil tersenyum bangga.

 

Meski belum jalan penuh, efek ekonomi MBG sudah terasa. Harga ayam dan telur di sejumlah daerah mulai menanjak. “Di Jawa Barat sudah naik hampir 10 persen. Ini salah satu indikasi ekonomi rakyat bergerak karena MBG,” ungkap Zulhas.

 

Menurutnya, program ini bukan cuma soal makan gratis, tapi soal ekonomi rakyat yang berputar dari bawah. Petani, peternak, nelayan, sampai ibu-ibu rumah tangga ikut kecipratan rezeki MBG.

 

Yang punya kebun sayur laku, yang punya tambak ikan laku, yang punya ayam petelur juga laku,” cetusnya.

 

Ia pun mengaku sudah menerima Keppres Nomor 28 Tahun 2025 sebagai dasar pelaksanaan MBG. Menurutnya, ini bukan program karitatif, tapi investasi masa depan. “Anak-anak yang bergizi baik akan tumbuh cerdas, sehat, dan produktif,” ujarnya.

 

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menambahkan, hingga akhir Oktober 2025, program MBG sudah menjangkau 39,5 juta penerima manfaat. Jumlah dapur dan layanan SPPG mencapai 13.514 unit di 38 provinsi, 509 kabupaten/kota, dan 7.022 kecamatan.

 

“Insya Allah akhir bulan ini bisa 40 juta penerima. Serapan anggaran sudah Rp 35,6 triliun atau 50,1 persen,” kata Dadan.

 

Pemerintah menargetkan akhir tahun nanti seluruh 82,9 juta penerima manfaat sudah bisa menikmati MBG.

 

Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah juga ikut mengawal program ini lewat Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih. Koperasi didorong menjadi pelaksana dan pemasok bahan pangan untuk dapur MBG.

 

Sudah ada dua Kopdes Merah Putih di Buru yang groundbreaking, dan 82 titik lagi segera menyusul,” kata Farida saat berkunjung ke Kabupaten Buru, Maluku.

 

Ia menegaskan, daerah kepulauan juga harus mendapat perhatian. “Di Buru belum ada dapur MBG. Ini harus jadi prioritas agar siswa dan santri di sini dapat gizi sama seperti di Jawa,” ujarnya.

 

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyebut, hingga kini program MBG telah menjangkau 36,7 juta penerima manfaat, dari target total 82,9 juta orang. Kalau nanti MBG berjalan penuh, nilai ekonomi yang tercipta bisa mencapai 100 miliar dollar AS atau setara Rp 1.657 triliun.

 

Prabowo mengutip hasil riset Rockefeller Institute, yang menyebut setiap 1 dolar AS yang digelontorkan pemerintah untuk MBG, bisa menghasilkan nilai ekonomi 5 kali lipat. Return-nya antara lima sampai 37 kali lipat.

 

"Jadi kalau kita keluarkan 20 miliar dollar AS, efek ekonominya bisa sampai 100 miliar dollar AS beredar di desa, kecamatan, kabupaten,” beber Prabowo saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin (20/10/2025).

 

Menurut Prabowo, untuk pertama kalinya uang negara yang selama ini banyak tersedot ke pusat dan luar negeri, kini digelontorkan kembali ke desa-desa. “Kita balikkan arus uang. Uang rakyat harus kembali ke rakyat,” tegasnya.

 

Efek lain dari program ini, kata Prabowo, adalah penciptaan lapangan kerja masif. Saat berbicara di Forbes Global CEO Conference 2025, Prabowo membeberkan, MBG telah menciptakan 1,5 juta lapangan kerja langsung.

 

Saat ini, sudah ada 30 ribu dapur umum MBG di seluruh Indonesia. Satu dapur rata-rata mempekerjakan 50 orang. "Itu artinya ada 1,5 juta pekerja langsung dari program ini,” ungkapnya.

 

Dengan sistem seperti ini, ekonomi daerah berdenyut, daya beli naik, dan konsumsi rakyat meningkat. Prabowo pun yakin target pertumbuhan ekonomi 8 persen bukan mimpi. “Saya pikir 8 persen sangat mungkin tercapai,” ujarnya penuh keyakinan.

 

Ahli gizi Mochammad Rizal menyebut, MBG bukan hanya strategi ekonomi, tapi juga senjata utama melawan triple burden of malnutrition ; stunting, anemia, dan obesitas.

 

“Ini investasi gizi yang efeknya panjang. Anak-anak yang sehat dan bergizi baik akan tumbuh jadi generasi produktif,” katanya.

 

Rizal menilai, dampak MBG bisa dirasakan langsung oleh petani, nelayan, hingga pengusaha katering. Namun ia mengingatkan, edukasi gizi harus jalan beriringan. “Anak-anak masih suka makanan ultra olahan (UPF). Kadang menu sehat malah tak dihabiskan. Ini yang perlu dibenahi,” pesannya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit