TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

EWI Soroti Dugaan Rekayasa Di Balik Kasus Pertalite Bercampur Air

Reporter & Editor : AY
Minggu, 02 November 2025 | 09:57 WIB
Ikustrasi. Foto : Ist
Ikustrasi. Foto : Ist

JAKARTA - Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean menilai perlu penyelidikan mendalam terkait munculnya laporan bahan bakar jenis Pertalite yang disebut bercampur air di sejumlah daerah di Jawa Timur, termasuk Surabaya.

 

Ferdinand menduga, kasus tersebut tidak sepenuhnya disebabkan faktor teknis. Ia menilai ada kemungkinan isu ini digerakkan oleh pihak tertentu untuk menggiring opini negatif terhadap Pertamina.

 

“Saya melihat ada upaya sistematis membangun persepsi publik seolah-olah BBM Pertamina bermasalah,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (2/11/2025).

 

Menurut Ferdinand, kecurigaan itu muncul karena sejak beberapa waktu terakhir, muncul berbagai narasi di media sosial yang menggiring opini terkait kualitas bahan bakar Pertamina. “Isu seperti ini sering muncul beriringan dengan pembahasan soal BBM impor dan kompetisi antar-SPBU,” tambahnya.

 

Kasus ini berawal dari beredarnya video dan laporan sejumlah kendaraan mogok setelah mengisi Pertalite di beberapa SPBU. Bahkan, ada pejabat daerah yang melakukan inspeksi mendadak untuk memastikan kebenarannya. Namun, menurut Ferdinand, sebagian sampel BBM yang viral justru bukan berasal dari SPBU.

 

“Banyak sampel diambil dengan botol air mineral bekas, padahal cara itu tidak sesuai prosedur. Sisa air di dalam botol bisa menimbulkan kesan seolah BBM bercampur air,” jelasnya.

 

Ia meminta aparat penegak hukum menelusuri kasus ini secara menyeluruh. “Polisi perlu memeriksa konsumen yang kendaraannya mogok, bengkel tempat kendaraan diperiksa, dan mengambil sampel langsung dari SPBU Pertamina,” tegasnya.

 

Ferdinand juga menegaskan keyakinannya terhadap kualitas bahan bakar Pertamina. “Saya sudah puluhan tahun memakai BBM Pertamina, kendaraan saya tidak pernah bermasalah. Kenapa baru sekarang ramai? Bisa jadi ini strategi persaingan bisnis,” katanya.

 

Dia berharap Pertamina tidak tinggal diam menghadapi isu ini. “Sebaiknya dibawa ke ranah hukum agar terang benderang siapa yang bermain, dan publik tidak disesatkan oleh opini yang menyesatkan,” tutup Ferdinand.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit