Waspada! Campak Rubella Meningkat
Hingga Oktober Terdapat 538 Suspek
          SERPONG-Waspada, kasus campak rubella (measles rubella) sedang meningkat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Hingga 31 Oktober 2025 tercatat sebanyak 538 suspek campak Jerman itu dengan 66 kasus positif campak, dan 9 kasus positif rubella.
 Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar mengungkapkan, sebagian besar pasien adalah anak-anak berusia satu hingga empat tahun yang belum atau tidak lengkap imunisasinya.
 Allin menjelaskan, campak merupakan penyakit menular yang disebabkan virus RNA dari genus Morbillivirus. Virus ini dapat menjangkiti hampir semua anak yang belum memiliki kekebalan tubuh, karena manusia adalah satu-satunya sumber penularannya.
“Campak menular sangat cepat, terutama di lingkungan yang belum memiliki perlindungan imunisasi. Maka dari itu, imunisasi menjadi langkah utama untuk mencegah penularan,” ujar Allin.
 Ia menambahkan, gejala awal campak umumnya diawali dengan demam tinggi selama lebih dari tiga hari, disertai batuk, pilek, serta mata merah atau berair. Setelah itu, muncul ruam merah di kulit yang biasanya berawal dari belakang telinga lalu menyebar ke seluruh tubuh. Ciri khas lain adalah bercak putih keabuan di dalam mulut atau Koplik’s spot.
 “Jika anak mengalami gejala seperti ini, segera bawa ke fasilitas kesehatan untuk diperiksa. Jangan menunggu parah,” imbau Allin.
 Meski bisa sembuh tanpa pengobatan khusus, penyakit ini berbahaya bagi kelompok rentan seperti anak balita, orang dewasa di atas 20 tahun, serta penderita gizi buruk dan gangguan kekebalan tubuh. Komplikasi yang bisa muncul antara lain diare berat, pneumonia, infeksi telinga, kekurangan gizi, kebutaan, hingga peradangan otak. “Kematian akibat campak biasanya terjadi karena komplikasi yang terlambat ditangani,” jelasnya.
 Sebagai bentuk respon cepat, Pemkot Tangsel melalui Dinkes telah memperkuat langkah pencegahan dengan mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat, meningkatkan cakupan imunisasi, memperkuat surveilans dan pelacakan kasus, serta menyiapkan fasilitas kesehatan dan rumah sakit rujukan yang siap menangani pasien campak sesuai pedoman Kementerian Kesehatan.
 Selain itu, dilakukan pula Survei Cepat Komunitas (SCK) untuk memastikan status imunisasi anak-anak di setiap wilayah.
 Allin menegaskan, imunisasi merupakan perlindungan paling efektif terhadap campak. Karena itu, ia mengimbau orang tua untuk segera memeriksakan status imunisasi anak dan tidak menunda vaksinasi meskipun anak terlihat sehat.
 “Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Mari bersama wujudkan Tangerang Selatan sehat dan bebas campak rubella dengan memastikan semua anak mendapat imunisasi lengkap,” pungkasnya.
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Selebritis | 1 hari yang lalu
  

