Gubernur Banten Dorong Percepatan Proyek Energi dari Sampah di Tangerang Raya
SERPONG UTARA — Gubernur Banten Andra Soni mendorong percepatan pembangunan fasilitas pengelolaan sampah menjadi energi listrik (waste to energy/WTE) di kawasan Tangerang Raya melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PSEL).
Dalam rapat koordinasi bersama Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie, dan Wali Kota Tangerang, Sachrudin, Gubernur Andra menegaskan pentingnya sinergi lintas daerah dalam menyiapkan langkah konkret menuju implementasi proyek strategis nasional tersebut.
“InsyaAllah akan ada dua wilayah aglomerasi yang menjadi lokus pengembangan waste to energy, salah satunya di kawasan Tangerang Raya. Kami berkoordinasi untuk mempersiapkan langkah-langkah menuju implementasi program tersebut,” ujar Andra usai rapat koordinasi yang berlangsung di gedung kawasan Balai Latihan Kerja Industri Provinsi Banten, Selasa (5/11).
Menurutnya, Kabupaten Tangerang akan menjadi lokasi utama pembangunan fasilitas WTE. Pemerintah daerah setempat juga telah menyampaikan kesiapan dan memaparkan progres yang telah dilakukan sejauh ini.
“Saya, sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah, akan memfasilitasi koordinasi antara pemerintah daerah dengan KLHK dan pihak-pihak terkait agar proses ini berjalan lancar,” jelasnya.
Andra mengakui, proyek pengelolaan sampah menjadi energi ini bukan tanpa tantangan. Salah satu kendala yang sempat menghambat daerah lain adalah persoalan tipping fee atau biaya pengolahan sampah. Namun, dengan dukungan pihak terkait seperti Danantara, ia optimistis proyek WTE di Tangerang Raya bisa terwujud.
“Sekarang tinggal bagaimana agar kesepakatan dan kebijakan bisa segera ditetapkan dan dilaksanakan. Karena ini proyek strategis pertama yang kita dorong bersama,” kata Andra.
Gubernur Andra berharap, dengan koordinasi lintas daerah yang solid, proyek Waste to Energy Tangerang Raya dapat menjadi model pengelolaan sampah terpadu dan berkelanjutan di Provinsi Banten.
“Kita ingin masalah sampah bukan hanya selesai, tapi juga memberi manfaat ekonomi dan energi bagi masyarakat,” harapnya.
Sementara itu, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyatakan dukungan penuh terhadap program tersebut.
Ia mengatakan, berbagai upaya pengelolaan sampah akan ditempuh selama pembangunan PSEL ini berlangsung.
Salah satunya, Tangsel saat ini juga tengah menjalin kerja sama lintas daerah untuk penanganan sampah sementara waktu, sembari menunggu fasilitas WTE di Kabupaten Tangerang rampung.
“Kami sudah kerja sama dengan Pemda Jawa Barat di Lulut Nambo—walaupun volumenya masih kecil, sekitar 10 ton per hari. Kami juga menjajaki kerja sama dengan Kota dan Kabupaten Bogor,” ujar Benyamin.
Menurutnya, langkah ini merupakan solusi sementara sekaligus bentuk kesiapan daerah dalam mendukung proyek besar pengelolaan sampah berbasis energi.
Sementara terkait persoalan proyek PSEL Tangsel dan konsorsium yang telah mengantongi SPPL, Benyamin menuturkan bahwa pembahasannya akan dilanjutkan bersama dalam forum koordinasi Tangerang Raya yang dipimpin langsung Gubernur Banten.
“Belum ada keputusan final. Nanti saya dan Pak Gubernur akan berkoordinasi langsung dengan Kementerian LHK, BKPM, dan Kemendagri untuk mencari solusi terbaik,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid menegaskan kesiapan daerahnya menjadi tuan rumah pembangunan proyek WTE tersebut.
“33 hektare yang ada sekarang Tapi dimintakan kita menyiapkan 5-7 hektare. Kami sudah diarahkan untuk menyiapkan semuanya secara maksimal hingga Desember. Mudah-mudahan persoalan sampah di Tangerang Raya bisa segera teratasi,” singkatnya.
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Selebritis | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu


