Victoria Terdampak Banjir Parah, PM Australia Turun Gunung

AUSTRALIA - Pagi ini, Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese mengunjungi wilayah negara bagian Victoria yang terdampak banjir, termasuk Melbourne.
Dalam postingan Instagramnya, PM Albanese memajang foto tengah menyimak paparan lengkap tentang banjir Victoria. Bersama Menteri Layanan Darurat Murray Watt, PM Victoria Daniel Andrews, dan Anggota Parlemen Bendigo Lisa Chesters.
"Saya kagum dengan profesionalisme tim yang mengoordinasikan semuanya. Mulai dari penyelamatan hingga makanan, dan akomodasi darurat. Dana federal sudah mulai didistribusikan, pasukan ADF sudah di lapangan. Pemerintah siap memberikan bantuan apa pun yang kami bisa, untuk masyarakat yang terkena dampak," tulis PM Albanese, pada caption foto tersebut.
"Terima kasih kepada tim di Pusat Kontrol Insiden Epsom," imbuhnya.
Dibanding New South Wales dan Tasmania, Victoria merupakan negara bagian yang terdampak banjir paling parah. Terutama di Kota Shepparton yang berada di wilayah utara.
Seperti dilansir Reuters, Victoria melaporkan kematian banjir pertama darurat, setelah mayat seorang pria ditemukan di lokasi banjir Rochester, sekitar 200 kilometer arah utara Melbourne, Sabtu (15/10).
Pembersihan banjir di Melbourne, saat ini masih terus berlangsung, setelah Sungai Maribyrnong meluap pada Jumat (14/10). Membanjiri pinggiran kota yang dekat dengan kawasan pusat bisnis.
Tembok banjir yang membatasi arena pacuan kuda Flemington yang ikonik di Melbourne, disalahkan banyak pihak karena memperburuk banjir di daerah pemukiman terdekat.
“Saat ini, ada 60 personel Angkatan Pertahanan Australia di lapangan, membantu evakuasi, membantu karung pasir, dan melaksanakan tugas-tugas Angkatan Pertahanan kami,” ucap PM Albanese, seperti dikutip Reuters.
Di New South Wales, otoritas setempat menerbitkan 71 peringatan pada Minggu (16/10), menyusul banjir di kota-kota pedalaman Forbes, Narrandra dan Moama.
Di Tasmania, 22 peringatan banjir belum dicabut. Mayoritas lokasi banjir ada di dekat Launceston, kota terbesar kedua di negara bagian itu.
Krisis ini terjadi setelah wilayah timur Australia dilanda banjir parah pada awal 2022. Kala itu, Negeri Kanguru mengalami fenomena cuaca La Nina untuk ketiga kali secara berturut-turut, yang berdampak pada peningkatan curah hujan. (rm.id)
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu