Festival Marhaban Digelar Selama Sepekan untuk Peringati HUT PDIP ke-49 dan Harlah NU ke-96
PANDEGLANG – PDI Perjuangan bersama Nahdlatul Ulama (NU) menggelar festival marhaban selama satu pekan ke depan di Majelis Dzikir Nurul Hayat di Kampung Citamiang, Desa Sukamanah, Kecamatan Menes, Senin (21/2/2022) sore.
Majelis Dzikir Nurul Hayat yang menjadi lokasi festival marhaban merupakan kediaman Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Banten, Eri Suhaeri yang juga anggota DPRD Banten.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Banten, Eri Suhaeri mengungkapkan, festival marhaban yang hari ini dibuka sudah sejak lama digagas dengan NU.
Karena memang, NU dan PDI Perjuangan ini sama-sama memperingati hari ulang tahun, sehingga kegiatan festival marhaban dilaksanakan secara berbarengan.
"Alhamdulillah ternyata kegiatan ini disambut baik oleh masyarakat. Sebab sudah ada ratusan peserta yang mendaftar kepada pihak panitia pelaksana, bahkan sampai saat ini kami pun masih terus memberikan kesempatan kepada siapapun yang ingin berpartisipasi dalam festival marhaba ini," ujar Eri.
Mantan anggota DPRD Pandeglang ini mengaku, festival marhaban digelar selain untuk melestarikan dan menggaungkan tradisi warga NU dan juga untuk meningkatkan nilai silaturahmi dengan sesama.
"Nah dalam lomba marhaba ini nanti diambil enam besar. arena akan ada kejuaraan mulai dari juara 1, 2, 3 dan juara harapan. Namun, tentunya lomba ini bukan semata untuk mencari juara, tapi tujuan utamanya menjalin erat tali silaturahmi dan untuk melestarikan tradisi marhaba," ujarnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPD PDI Perjuangan, Banten, Ade Sumardi mengatakan, kegiatan hasil kolaborasi PDIP dengan NU ini bagian dari upaya menersukan cita-cita Ir Soekarno dengan tokoh pendiri NU, Kiai Hasyim Asy'ari.
"Makanya PDI Perjuangan dan NU sebagai organisasi pejuang bersatu padu untuk Indonesia tetap utuh. Mari kita gaungkan dan lestarikan tradisi marhaba ini," tandasnya.
Wakil Bupati Lebak ini menyampaikan, Ir Soekarno pada 1927 mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) yang merupakan cikal-bakal PDIP dan Kiai Hasyim Asy'ari mendirikan NU.
Kedua organisasi tersebut memiliki sejarah panjang dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, karena sama-sama lahir sebelum kemerdekaan.
"Awalnya banyak yang mempertanyakan ini ada apa PDIP mengadakan festival marhaban. Tapi jika kita melihat sejarah, PDIP dan NU ini memiliki perjalanan panjang dalam kemerdekaan Indonesia," pungkasnya.
Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kabupaten Pandeglang, Abdul Aziz mengatakan, kerja sama ini tidak lain untuk menyatukan visi misi NU dan PDIP. Menurut dia, visi misi keduanya hampir sama, karena bagaimanapun kader PDI Perjuangan hampir semua merupakan warga NU. Maka tidak salah jika PDI Perjuangan bekerja sama dengan NU untuk menggelar festival marhaban.
“Sebab sama (kader, red) PDIP ketika cukuran selalu marhabaan. Di sini (Majelis Dzikir Nurul Hayat, red) juga rutin menggelar pengajian. Salah kalau dikatakan warga Pandeglang itu wahabi, warga Pandeglang mayoritas adalah Nahdliyin.
Ayo kita sama-sama memajukan dan memelihara tradisi NU,” ujar Abdul Aziz.
Dirinya berharap, acara ini bisa mendapat rida Allah Swt. Karena bagaimanapun festival marhaban merupakan tradisi baik yang perlu dilestarikan, terutama oleh warga NU.(adv)
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu