Pengganti Andika Masih Gelap Gulita
JAKARTA - Presiden Jokowi segera mengirim Surat Presiden (Surpres) tentang pengajuan nama calon Panglima TNI untuk menggantikan Jenderal Andika Perkasa ke DPR. Namun, sampai kemarin, nama calon Panglima TNI tersebut masih gelap.
Awalnya, Surpres tersebut akan dikirim Istana ke DPR kemarin sore. Namun, pengiriman ditunda sampai Senin (28/11) pekan depan.
"Surpres tersebut akan disampaikan oleh Mensesneg ke Ketua DPR, dijadwalkan Senin, 28 November 2022," ucap Sekjen DPR Indra Iskandar, dalam tayangan video yang diterima Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) kemarin.
Setelah Surpres itu diterima, DPR akan melakukan proses fit and proper test calon Panglima TNI itu sesuai peraturan perundang-undangan yang ada.
"Nanti secara teknis akan diatur lanjutan Surpres tersebut untuk ditindaklanjuti oleh Alat Kelengkapan Dewan terkait, berdasarkan penugasan nanti setelah Rapim (Rapat Pimpinan) dan Bamus (Badan Musyawarah) DPR," terangnya.
Menurut Indra, tidak ada aturan yang dilanggar sekalipun Surpres tersebut baru dikirim Mensesneg pekan depan.
"Iya betul (bukan kemarin atau sekarang). Saya kira berdasarkan kajian yang ada, hal tersebut tidak menyalahi ketentuan yang ada," tegas dia.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengiyakan ada penundaan pengiriman Surpres. Ketua Harian DPP Partai Gerindra ini menerangkan, Surpres itu bakal diserahkan langsung Mensesneg Pratikno ke Ketua DPR Puan Maharani.
"Seperti mekanisme yang sudah-sudah," ucapnya, di Gedung DPR, kemarin.
Kabar rencana pengiriman Surpres calon Panglima ke DPR kemarin, disampaikan Pratikno. Dia menyebut, pengiriman Surpres itu disegerakan mengingat DPR akan memasuki masa reses pada 16 Desember 2022.
"Kita sudah menghitung bahwa pada hari ini (kemarin, red) akan dikirim kepada DPR Surpres-nya," ujar Pratikno, di Istana, Jakarta, kemarin.
Soal nama calon Panglima TNI yang dipilih Presiden Jokowi, Pratikno enggan membocorkan. Dia menyebut, nama calon Panglima TNI akan diumumkan ke publik setelah Surpresnya diterima DPR.
"Nanti kalau sudah diterima DPR, nanti dari DPR yang menyampaikan,” ucapnya.
Yang pasti, kata dia, calon Panglima TNI diambil dari Kepala Staf atau mantan Kepala Staf yang masih aktif.
“Kan gitu aja," imbuhnya.
Lalu, siapa yang dipilih Jokowi untuk menggantikan Andika? Pengamat militer dan pertahanan dari Institute for Security & Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi menyatakan, semua Kepala Staf TNI memiliki peluang.
Mereka adalah Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo.
“Semua mempunyai peluang,” ucapnya, kemarin.
Menurut Fahmi, tidak ada ketentuan yang mengharuskan bahwa kursi Panglima TNI diisi bergilir antara matra TNI seperti urut kacang.
"Pengusulan itu sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden. Menurut saya, ada banyak aspek maupun kepentingan nasional yang bakal jadi pertimbangan Presiden,” terang Fahmi.
Kendati demikian, lanjut Fahmi, mengacu pada penunjukan Andika pada 2022, Jokowi tidak meletakkan usia dan masa aktif sebagai pertimbangan utama. Berkaca dari itu, nama KSAL Laksamana Yudo Margono mempunyai peluang besar dan kuat.
"Saya kira sepanjang belum pensiun, peluang jelas besar dan kuat untuk Laksamana Yudo Margono,” pungkas dia.
Sumber berita rm.id :
https://rm.id/baca-berita/nasional/150086/calon-panglima-tni-pengganti-andika-masih-gelap-gulita
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 19 jam yang lalu
TangselCity | 17 jam yang lalu
TangselCity | 20 jam yang lalu