Tenang, Yang Bisa Calonkan Presiden Cuma Partai Politik

JAKARTA - Polemik antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan relawan Jokowi masih memanas. Bahkan, sampai saling tunjuk.
Hubungan PDIP dengan relawan Jokowi menjadi retak setelah relawan Jokowi yang tergabung dalam Gerakan Nusantara Bersatu menggelar pertemuan akbar di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Sabtu (26/11). Apalagi, setelah itu beredar video berbau provokasi hingga viral.
Sepekan kemudian, relawan yang juga panitia acara Gerakan Nusantara Bersatu, Silfester Matutina terlibat adu debat dengan politikus PDIP, Deddy Sitorus. Peristiwa itu terjadi Kamis (1/12) dalam acara Catatan Demokrasi tvOne bertajuk “Relawan Jokowi Kumpul di GBK, Kenapa PDIP yang marah?”
Awalnya, Deddy diberikan kesempatan untuk bicara soal acara relawan Jokowi di GBK yang menjadi sorotan itu. Dia menyebut ada lima hal yang jadi catatan PDIP sebagai kritik. Kata dia, PDIP tidak marah.
“Karena kami sayang Jokowi dan kami sayang relawan. Itu saja alasannya,” katanya.
Deddy pun panjang lebar menjelaskan lima hal yang jadi kritikan PDIP ke relawan Jokowi. Salah satu kritikan itu terkait momentum acara relawan di GBK karena dilakukan di tengah duka gempa Cianjur, Jawa Barat.
Pun, soal lokasi acara di GBK yang memantik banyak pertanyaan, termasuk dari PDIP. Sebab, kata Deddy, PDIP yang ingin menggunakan GBK untuk HUT partai ke-50 dan tidak diizinkan karena tengah persiapan venue Piala Dunia U-20, tahun depan.
“Acara itu juga dianggapnya mencoreng wajah Jokowi selaku Presiden,” ucap Deddy.
Selanjutnya, giliran Silfester Matutina. Dia menjelaskan, pihaknya menggagas acara di GBK tersebut sejak Agustus 2021. Dia merasa heran dengan elite PDIP yang terkesan melarang pertemuan relawan pendukung dengan Jokowi selaku Presiden. “Relawan itu bagian dari rakyat,” kata Silfester.
Menurut dia, selama pertemuan tidak melanggar pidana, tidak melanggar norma dan etika, maka tidak ada masalah. Lagipula, kata dia, dalam acara di GBK, pihaknya membanggakan pencapaian pemerintahan Jokowi selama 8 tahun.
“Anggapan acara di GBK mengerdilkan Jokowi, itu tak benar dan hanya omong kosong,” tukas Silfester.
Untuk GBK, dia menjelaskan, pihak pengelola sudah memberikan izin. Kata dia, pihaknya juga mematuhi peraturan, termasuk dalam melindungi area rumput.
"Soal dana kami patungan bersama-sama dari relawan. Sebagian relawan berlatar belakang pengusaha,” kata Silfester yang mengaku sebagai pengusaha dan advokat.
Silfester lantas melempar pertanyaan ke PDIP, terutama Deddy dan Hasto yang menganggap kegiatan relawan terkesan buruk. Padahal, kata dia, tidak ada pelanggaran dari norma serta etika.
“Dan, etika apa yang kami langgar. Kalau PDIP bisa jawab, berarti jago...” ujar Silfester.
Presenter acara lalu memberikan kesempatan kepada Deddy untuk menanggapi statemen Silfester. Namun, saat Anggota Deddy itu hendak bicara, Silfester masih terus ngomong.
"Sudah selesai Anda bicara?” kata Deddy bertanya.
Anggota DPR itu mengatakan, penjelasan awalnya soal 5 hal yang disampaikanya tidak dipahami Silfester. Sebab, dia menekankan 5 hal itu sebagai kritik yang bisa dipahami secara sederhana.
Silfester lalu coba menunjuk Deddy. “Anda yang tidak paham, hei,” ujar Silfester.
“Eh, Anda sudah bicara tadi, gantian dong,” sergah Deddy.
“Anda bukan panitia, dengar...,” tutur Silfester menyanggah Deddy.
Deddy lantas meminta Silfester untuk memberikan waktunya bicara. “Sopan dong, Anda sudah bicara tadi. Anda dengar dulu. Begini ngaku-ngaku relawan Jokowi,” kata Deddy.
Silfester masih terus memotong perkataan Deddy. “Eh, kami itu bukan orang partai seperti kamu yang tunduk dan takut. Kami manusia bebas,” ujar Silfester.
Presenter acara pun meminta Silfester memberi kesempatan kepada Deddy berbicara.
Deddy lalu menunjuk ke arah Silfester. Dia bingung dengan lawan diskusinya yang mengaku relawan Jokowi.
“Kalau kayak gini ngaku relawan Jokowi, nih malu-maluin nih,” kata Deddy.
Netizen menyarankan, sebaiknya antara relawan dan PDIP tidak usah ribut. Bagusnya, keduanya bersatupadu membangun kekuatan rakyat sehingga presiden terpilih nanti bisa kuat karena didukung akar rumput dan partai.
Sumber berita rm.id :
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 17 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu