TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Menperin Bocorin Insentif Mobil Listrik

Full Listrik 80 Juta, Hybrid 40 Juta, Motor Baru 8 Juta

Laporan: AY
Kamis, 15 Desember 2022 | 09:24 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. (Ist)
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. (Ist)

JAKARTA - Pemerintah akan memberikan subsidi pembelian mobil dan motor listrik. Saat ini, kebijakan itu sedang dalam finalisasi.

“Saat ini pemerintah sedang finalisasi menghitung pembe­rian insentif pembelian mobil atau motor listrik,” ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita diku­tip dari YouTube, Sekretariat Presiden, kemarin.

Menurut Agus, insentif hanya akan diberikan kepada pembeli yang membeli mobil atau motor listrik yang mempunyai pabrik di Indonesia. Untuk besarannya, kata dia, mobil listrik Rp 80 juta, hybrid Rp 40 juta. Sedangkan untuk motor listrik baru akan diberikan insentif Rp 8 juta. Sementara motor konversi ke listrik akan diberikan Rp 5 juta.

Agus mengatakan, pembe­rian insentif pembelian kendaraan listrik ini sangat penting. Menurut dia, pemerintah belajar dari beberapa negara yang sudah relatif lebih maju penggunaan kendaraan listriknya. Seperti yang dilakukan oleh negara-negara Eropa. “Pengembangan mobil listriknya maju karena pemerintahannya memberikan insentif,” katanya.

Selain Eropa, kata dia, China juga memberikan insentif untuk pembelian kendaraan listrik. Begitu juga dengan kompetitor kita, Thailand juga memberikan insentif. “Untuk besaran insentif, tentu masing-masing negara mempunyai kebijakan berbeda-beda. Tapi, intinya memberikan inesentif,” ujarnya.

Dalam konteks Indonesia, kata Agus, pemberian insentif akan mendorong penggunaan mobil atau motor listrik semakin cepat. Selain itu, ada beberapa manfaat jika kita mempercepat penggu­naan mobil dan motor listrik.

Pertama, Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Dan, nikel merupakan bahan baku utama untuk baterai kendaraan listrik.

Kedua, dengan semakin banyaknya mobil berbasis lis­trik, secara fiskal, beban subsidi BBM akan berkurang. Ketiga, pemberian insentif akan “me­maksa” produsen mobil dan mo­tor listrik mempercepat realisasi investasinya.

“Dan, manfaat terakhir ada­lah sebagai komoditas global, ini akan memperlihatkan kita komitmen mengurangi karbon,” tukasnya. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo