TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Perbedaan Prinsip Dasar Etika Akuntansi Islam dan Konvensional

Oleh: Putri Rahmawati, Universitas Pamulang
Sabtu, 25 Juni 2022 | 14:00 WIB
Perbedaan Prinsip Dasar Etika Akuntansi Islam dan Konvensional. (Ist)
Perbedaan Prinsip Dasar Etika Akuntansi Islam dan Konvensional. (Ist)

ETIKA memiliki berbagai macam pengertian dan pemahaman. Kata etika berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu: “ethikos” berarti “timbul dari kebiasaan” adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika sering juga disebut moral akhlak, budi pekerti adalah sifat dan wilayah moral, mental, jiwa, hati nurani yang merupakan pedoman perilaku yang ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia sebagai makhluk moral atau “moral being”. Etika ini menyangkut pemilihan dikotomis antaral nilai baik dan buruk, benar dan salah, adil dan tidak adil, terpuji dan terkutuk yang positif dan negatif.

Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika juga dapat diartikan sebagai: “ajaran (normatif) dan pengetahuan (positif) tentang yang baik dan yang buruk, menjadi tuntutan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik”. Etika sebagai pemikiran dan pertimbangan moral memberikan dasar bagi seseorang maupun sebuah komunitas untuk dapat menentukan baik buruk atau benar salahnya suatu tindakan yang akan diambilnya. Dalam perkembangannya, keragaman pemikiran etika kemudian berkembang membentuk suatu teori etika. Teori etika dapat disebut sebagai gambaran rasional mengenai hakekat dan dasar perbuatan dan keputusan yang benar serta prinsip-prinsip yang menentukan klaim bahwa perbuatan dan keputusan tersebut secara moral diperintahkan dan atau dilarang.

Orang-orang yang profesional, membutuhkan etika yang di design dengan tujuan praktis ataupun idealistis. Kode etik hendaknya realistis dan tidak dapat dipaksakan. Agar kode etik mempunyai manfaat maka seyogyanya harus lebih tinggi dari undang-undang, tetapi di bawah ideal. Pengertian etika profesional adalah “Aplikasi khusus dari etika umum”. Etika umum menekankan bahwa ada pedoman tertentu yang menjadi dasar bagi seseorang untuk berperilaku. Pengetahuan akan hasil akhir dari tindakannya terhadap dirinya dan orang lain, kewaspadaan akan tuntutan masyarakat dimana dia tinggal, penghargaan akan aturan agama, penerimaan tugas, kewajiban untuk melakukan hal.

Kode etik Islam sangat penting karena Islam menempatkan penekanan tertinggi pada nilai-nilai etika dalam segala aspek kehidupan manusia. Dalam Islam, etika mengatur semua aspek kehidupan. Norma-norma etika dan kode moral diambil dari ayat-ayat Al-Qur'an dan ajaran Nabi Shallallahu’Alaihi Wasallam yang begitu banyak dan komprehensif. Ajaran Islam sangat menekankan ketaatan kode etik dan moral dalam perilaku manusia. Prinsip-prinsip moral dan kode etik yang berulang kali ditekankan oleh Al-Qur'an. Selain itu, ada banyak ajaran Nabi Shallallahu’Alaihi Wasallam yang meliputi wilayah nilai-nilai moral dan etika dan prinsip-prinsip. Allah Azza Wa Jalla berfirman dalam Al-Qur’an:

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma´ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S. Ali-Imran : 110)

Rasulullah shallallahu „alaihi wasalam juga bersabda: “Saya telah dikirim untuk tujuan menyempurnakan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad)

Maka berdasarkan dalil di atas, tanpa mengatakan bahwa ada konsensus umum di kalangan manusia tentang nilai-nilai etika fundamental tertentu. Namun, system etika Islam secara substansial berbeda dari apa yang disebut sistem etika sekuler serta dari kode moral yang dianjurkan oleh agama dan masyarakat lainnya.

Akuntan Profesional mematuhi prinsip dasar etika berikut ini:

1. Integritas, yaitu bersikap lugas dan jujur dalam semua hubungan profesional dan bisnis.

2. Objektivitas, yaitu tidak membiarkan bias, benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak semestinya dari pihak lain yang dapat mengesampingkan pertimbangan profesional atau bisnis.

3. Kompetensi dan kehati-hatian profesional, yaitu menjaga pengetahuan dan keahlian profesional pada tingkat yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerjakan menerima jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, peraturan, dan teknik mutakhir, serta bertindak sungguh-sungguh dan sesuai dengan teknik dan standar profesional yang berlaku.

4. Kerahasiaan, yaitu menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh dari hasil hubungan profesional dan bisnis dengan tidak mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak ketiga tanpa ada kewenangan yang jelas dan memadai, kecuali terdapat suatu hak atau kewajiban hukum atau professional untuk mengungkapkannya, serta tidak menggunakan informasi tersebut untuk keuntungan pribadi Akuntan Profesional atau pihak ketiga.

5. Perilaku Profesional, yaitu mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku dan menghindari perilaku apa pun yang mengurangi kepercayaan kepada profesi Akuntan Profesional.

Beberapa prinsip kode etik akuntan islam AAOIFI adalah sebagai berikut:

1. Dapat dipercaya (Amanah), mencakup bahwa akuntan harus memiliki tingkat integritas dan kejujuran yang tinggi dan akuntan juga harus dapat menghargai kerahasiaan informasi yang diketahuinya selama pelaksanaan tugas dan jasa baik kepada organisasi atau langganannya. Firman Allah Azza Wa Jalla dalam Al-Qur’an: 

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Q.S. An-Nisa’ : 58)

2. Legitimasi, semua kegiatan professi harus yang dilakukannya harus memiliki legitimasi dari hukum syariah maupun peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

3. Objektivitas, akuntan harus bertindak adil, tidak memihak, bebas dari konflik kepentingan dan bebas dalam kenyataan maupun dalam penampilan kompetensi profesi dan rajin

4. Perilaku yang di dorong keimanan, perilaku akuntan harus konsisten dengan keyakinan akan nilai islam yang berasal dari prinsip dan aturan syariah.

5. Perilaku professional dan standar teknik, akuntan harus memperhatikan peraturan professi termasuk di dalamnya standar akuntansi dan auditing untuk lembaga keuangan syariah.Akuntan harus memiliki kompetensi professional dan dilengkapi dengan latihan-latihan yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas dan jasa professi tersebut dengan baik.

Kode etik yang telah dijabarkan di atas telah mengemukakan bahwa kedua kode etik konvensional maupun kode etik islam memiliki beberapa kesamaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa kode etik islam mengikutin aturan Allah beserta Sunnah dalam menjalankan rangkaian profesi akuntansi sesuai dengan etika yang baik dengan tidak melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah Azza Wa Jalla.

Jadi yang membedakan antara akuntansi syariah dengan akuntansi konvensional yaitu pada akuntansi syariah, kegiatan ekonomi harus berlandaskan pada kaidah dan syariah islam yang terintegrasi dalam kehidupan masyarakat muslim secara umum. Sedangkan akuntansi konvensional memiliki dasar kerja pada logika manusia yang bisa berubah tergantung kebutuhan dan kultur masyarakat setempat.(*)

Komentar:
Berita Lainnya
Dahlan Iskan
Politik Hati
Rabu, 24 April 2024
Dahlan Iskan
Ngantuk Terkulai
Selasa, 23 April 2024
Dahlan Iskan
Emas Bodoh
Senin, 22 April 2024
Ilustrasi.
Budaya Dan Kemakmuran Fiktif
Minggu, 21 April 2024
Foto : Ist
Ekonomi Global Diterjang Badai
Sabtu, 20 April 2024
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo