TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Subsidi Motor Listrik Diprioritaskan Untuk Rakyat Sederhana

Harga Baterai Masih Mahal Tetap Bakal Memberatkan

Reporter: AY
Editor: admin
Sabtu, 28 Januari 2023 | 09:47 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Ist)
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Ist)

JAKARTA - Pemerintah memastikan akan memberikan subsidi pembelian motor listrik sebesar Rp 7 juta per unit. Sasarannya, rakyat sederhana.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia terus mendorong pertumbuhan hijau. Salah satunya melalui percepatan adopsi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

“Peraturan terkait KBLBB akan segera difinalkan dalam waktu dekat,” tegas Luhut dalam keterangan tertulis, ke­marin.

Peraturan tersebut juga memuat insentif yang akan diberikan kepada masyarakat dalam rangka transisi dari kendaraan berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi kendaraan listrik. Kata Luhut, diperkirakaan aturan KBLBB akan kelar minggu depan atau Februari awal 2023.

“Rp 7 juta ya kira-kira untuk motor lis­trik baru, nanti akan diumumkan semua, diprioritaskan untuk rakyat sederhana,” beber dia.

Luhut yakin, Indonesia telah siap mem­bangun ekosistem menuju transformasi KBLBB. Salah satunya, telah dibangun­nya proyek kawasan industri Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) Tanah Kuning, Kalimantan Utara.

“Ekosistem yang kita bangun ini sudah ada raw material-nya, refinery-nya, EV battery-nya semua sudah tersusun. Ini sudah berjalan,” katanya.

Presiden Joko Widodo, kata Luhut, akan melakukan groundbreaking proyek tersebut pada 27 Februari 2023. Yaitu, sebesar 1.400 Megawatt dari 10.000 Megawatt di Sungai Kayan dan seki­tarnya.

‘Jadi, ini one of the largest and greatest downstream industry akan ada di Tanah Kuning nanti,” ungkap Luhut.

Untuk Karyawan, Menteri Teten Support HIPPINDO

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohanes Nagoi menyambut baik rencana pengesahan aturan sub­sidi kendaraan listrik pada pekan depan. Subsidi bakal cepat mendongkrak popu­lasi kendaraan listrik di Indonesia.

“Buat saya sudah luar biasa sekali. Karena saya lihat di Australia, support-nya sekitar 3.000 dolar Australia atau mungkin sekitar Rp 30 juta,” ungkap Nangoi.

Nangoi menampik jika kebijakan subsi­di kendaraan listrik bersifat eksklusif, dan hanya dinikmati kelompok masyarakat kelas atas. Pasalnya, subsidi itu akan diambil dari subsidi Pemerintah terhadap pembelian bahan bakar impor.

Akun @wahyuhukama mengung­kapkan, saat ini harga baterai maupun Lithium masih relatif mahal. Sehingga, motor listrik justru akan memberatkan rakyat. Dalam jangka waktu beberapa ta­hun setelah pemakaian, rakyat sederhana akan semakin terbebani dengan pengelu­aran untuk pembelian baterai baru.

“Boro-boro buat ngecas motor Pak. Rumah tangga rakyat Bapak kalau mau masak nasi aja harus cabut listrik TV dan air biar nggak ngejepret,” kata @sipalingkurus.

Menurut @RDjafis, pembeli motor atau mobil listrik berarti orang mampu. Lalu, kenapa orang mampu diberi subsidi. Lebih baik subsidi tersebut diberikan saja kepada orang kurang mampu. “Pasti lebih banyak manfaat,” ujarnya.

Akun @jurek_santai menyarankan Pemerintah agar mengalihkan sub­sidi motor listrik untuk pembelian BBM jenis Pertamax. Rumah milik rakyat sederhana tidak punya changer motor listrik. Dan juga rakyat sederhana tidak mampu membeli motor listrik secara cash. “Wong kredit aja terseok-seok,” ujarnya.

Akun @indraprasojo tidak yakin sub­sidi pembelian motor listrik akan tepat sasaran. “Golongan baru nih kayaknya, rakyat sederhana,” ujarnya. “Orang kaya juga banyak yang hidup sederhana Pak,” sambung @aaryanramanda.

“Menurut gw ini subsidi yang tidak tepat sasaran. Belum ada urgensinya,” timpal @likestarsintheearth. “Awas salah sasaran,” sambung @evaristo_guido. “Asli ini kebijakan cuma buang-buang duit,” kata @baedhowie.

Sementara, @ngabdul menilai subsidi motor listrik masih bisa diterima. Karena bisa dinikmati semua orang. Semakin banyak motor listrik terjual, semakin bagus. Lebih bagus lagi, kalau subsidi BBM lalu dicabut, diganti penurunan tarif listrik kelas bawah.

“Subsidi motor dan mobil listrik merupakan solusi mengatasi kemacetan. Kalaupun macet tidak ada polusi dan pemborosan BBM. Sip kan,” kata @Jokotrisnanto13. “Nggak sabar nunggu kebijakan disahkan. Saya mau beli menunggu subsidinya dimulai,” sam­bung @Julian81170623.

Untuk Karyawan, Menteri Teten Support HIPPINDO

Akun @sam_damanik mengatakan, subsidi kendaraan listrik membuktikan Pemerintah peduli terhadap lingkungan. Pemerintah sekarang keren, semangat dalam bekerja dan membangun untuk semakin maju.

“Dan menjaga lingkungan, salah sa­tunya dengan adanya kendaraan listrik berbasis baterai,” katanya.

Menurut @adi_s1216, pembelian ken­daraan listrik tanpa disubsidi pun tidak masalah. Dia mendorong Pemerintah melengkapi dan memperbanyak fasilitas buat pengguna motor listrik supaya sudah terbantu ketika mengecas kendaraan di luar rumah. rm.id

Komentar:
Eka
ePaper Edisi 20 Januari 2025
Berita Populer
02
Ketua KPRI Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi

Pos Banten | 2 hari yang lalu

04
Honorer Nakes Kepung Kantor Bupati Pandeglang

Pos Banten | 2 hari yang lalu

06
Tim Ben-Pilar Bawa 5 Pengacara Ke MK

TangselCity | 2 hari yang lalu

07
ASN Jakarta Kini Boleh Poligami

Nasional | 2 hari yang lalu

08
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit