Nasib Mantan Dirtut KPK Setelah Balik Kandang
Pangkat Bintang Satu, Masuk Daftar Tunggu

JAKARTA - Direktur Penuntutan (Dirtut) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Fitroh Rohcahyanto memutuskan balik kandang ke kejaksaan. Jaksa berpangkat bintang satu itu harus bersabar untuk bisa mendapat jabatan di Korps Adhyaksa.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana mengatakan, Fitroh masuk ke dalam daftar antrean bersama jaksa lainnya untuk menempati posisi berdasarkan kompetensi yang dimiliki.
“Belum tentu yang tadinya Direktur (di KPK) diberikan jabatan yang sama di Kejaksaan, karena persyaratan dan prosesnya cukup memakan waktu dengan proses rapim (rapat pimpinan),” kata Ketut.
Selain Fitroh, ada beberapa jaksa lain yang baru pulang kandang setelah penugasan di luar instansi. Seperti dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Mereka sama-sama menunggu mendapatkan jabatan. Untuk sementara menjadi jaksa fungsional dulu. Jabatan ini bersifat keahlian teknis dalam organisasikejaksaan untuk membantu pelaksanaan tugas kejaksaan.
Untuk bisa menduduki jabatanstruktural, jaksa yang baru menjalani penugasan luar perlu melewati proses adaptasi lebih dulu.
"Karena banyak juga yang waiting list (daftar tunggu –red) seperti itu. Tidak saja yang selesaidikaryakan (di luar instansi),di internal (Kejagung) juga banyak yang menjadi prioritas untuk menduduki jabatan tertentu,” ujar Ketut.
Ada mekanisme seleksi yang harus ditempuh untuk mendapat jabatan struktural di kejaksaan. Jika memang yang bersangkutan mampu melewatinya, dipastikan akan ditempatkan pada jabatan yang tersedia.
Proses itu pun dianggap lazim dilakukan di setiap instansi. “Bahkan ada yang sudah 2-3 tahun masih menduduki jabatan fungsional, karena kita juga melihat track record karier yang bersangkutan,” tandas Ketut.
Setelah kembali ke kejaksaan, Fitroh ditempatkan sebagai jaksa fungsional di Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAMPidsus). Ia tidak berharap banyak untuk mendapat jabatan struktural di Kejaksaan Agung.
“Yang mengetahui persis mekanismenya tentu dari bagian pembinaan Kejagung. Mohon doanya saja, terima kasih,” tukasnya.
Saat ini Fitroh golongan IV/c atau Jaksa Utama Muda. Pangkatnya bintang satu berwarna emas. Biasanya pangkat ini menduduki jabatan Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati), Staf Umum atau Staf Khusus Jaksa Agung atau Pengkaji di Kejaksaan Agung.
Berdasarkan Peraturan Jaksa Agung Nomor: PER-036/A/JA/12/2009 ada sejumlah persyaratan untuk bisa menduduki jabatan itu. Di antaranya pernah menduduki jabatan struktural eselon III/a, masa pengabdian minimal 20 tahun, telah lulus Diklat Pimpinan Tingkat II dan lulus Diklat Fungsional Kejaksaan Tingkat Menengah. rm.id
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 16 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu