Sodorkan Foto Almarhum, Ibunda Brigadir J: Putri, Ini Anakku Yang Kau Bunuh!

JAKARTA - Air mata ibunda Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Rosti Simanjuntak, meleleh begitu mendengar vonis 20 tahun penjara yang dijatuhkan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) terhadap Putri Candrawathi.
Rosti, yang duduk bagian paling depan kursi pengunjung di sebelah kiri, langsung berdiri. Dia kemudian menyodorkan foto Brigadir J yang sedari tadi dipangkunya, ke hadapan Putri.
"Putri, ini Yosua yang kau bunuh. Derita anakku itu loh. Mana ajudanmu yang terbaik itu Putri," teriak Rosti, sambil terisak.
Sejumlah keluarga, salah satunya anak Rosti, Yuni Hutabarat, tampak berusaha menenangkannya, dengan memegangi pundaknya.
Majelis Hakim yang diketuai Wahyu Iman Santoso menyatakan Putri terbukti bersalah terlibat dalam pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Putri Candrawathi dengan pidana penjara selama 20 tahun," ujar Hakim Wahyu, saat membacakan amar putusan, di PN Jaksel, Senin (13/2)."Tidak ada alasan pembenar dan pemaaf dari perbuatan terdakwa," imbuh Hakim Wahyu.
Pertimbangan yang memberatkan, Putri selaku istri seorang Kadiv Propam Polri sekaligus Bendahara Umum dalam Pengurus Besar Bhayangkari seharusnya menjadi teladan dan contoh anggota Bhayangkari lainnya sebagai pendamping suami.
"Perbuatan terdakwa mencoreng nama baik organisasi para istri Bhayangkari," beber Hakim.
Kemudian, Putri juga dinilai berbelit-belit dan tidak berterus terang dalam persidangan sehingga menyulitkan jalannya persidangan. Hal lain yang memberatkan, Putri tidak mengakui kesalahannya.
"Justru memposisikan dirinya sebagai korban," tegas Hakim Wahyu.
Kemudian, perbuatan Putri telah berdampak dan menimbulkan kerugian yang besar berbagai pihak baik materil maupun moril. Bahkan memutus masa depan banyak personel anggota kepolisian.
"Hal yang meringankan, tidak ada," tandas Hakim Wahyu.
Vonis ini jauh lebih tinggi dari tuntutan yang dilayangkan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Sebelumnya, JPU menuntut Putri dijatuhi hukuman 8 tahun penjara.
Sementara suami Putri, Ferdy Sambo, telah lebih dulu menjalani sidang pembacaan vonis. Dalam perkara ini, Sambo divonis hukuman mati. rm.id
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 20 jam yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu