TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Bulan Depan Ketemu PAN & PPP

Mbak Puan, Gaskeun!

Reporter: AY
Editor: admin
Selasa, 14 Februari 2023 | 11:23 WIB
Puan Maharani saat melakukan kunjungan ke Bali beberapa saat yang lalu. (Ist)
Puan Maharani saat melakukan kunjungan ke Bali beberapa saat yang lalu. (Ist)

JAKARTA - Setelah sempat vakum, safari politik PDIP di bawah komando Puan Maharani mulai aktif lagi. Bulan depan, Ketua DPR itu akan ketemu dengan 2 parpol pendukung pemerintah, yakni PAN dan PPP.

Manuver Puan bersama PDIP ini, tentu bisa mencairkan peta politik yang ada. Mbak Puan, ayo gaskeun!

Puan memang ditugaskan khusus oleh Ketum PDIP, Megawati Soekarno Putri sebagai juru lobi koalisi. Tugas Puan, yakni melakukan safari politik ke partai-partai terkait urusan Pemilu 2024.

Tahun lalu, Puan sudah melakukan tugas itu. Namun, baru 4 parpol saja yang sudah didatangi Puan dengan membawa sejumlah petinggi PDIP. Kunjungan pertama Puan adalah bertemu Ketum Partai NasDem, Surya Paloh.

Puan kemudian melanjutkan tugas juru lobi dengan bertemu Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Setelah itu, Puan bertemu dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan kemudian dilanjutkan bertemu Ketum PKB, Muhaimin Iskandar dalam waktu yang berbeda.

Namun, usai bertemu Imin, safari politik Puan malah vakum. Selama beberapa bulan terakhir, Puan belum kembali melakukan tugasnya sebagai juru lobi partai. Puan diketahui lebih banyak melakukan tugasya sebagai Ketua DPR, baik melakukan kunjungan kerja di daerah hingga menghadiri pertemuan di luar negeri.

Kini, setelah 8 parpol telah membentuk koalisi, Puan mulain on lagi. Tugas sebagai juru lobi PDIP, akan kembali dilaksanakan. Sasaran pertemuannnya, yakni parpol koalisi yang belum sempat didatangi sebelumnya.

“Insya Allah awal Maret akan bertemu dengan ketum PAN. Habis itu bertemu dengan ketum PPP, begitu,” ungkap Ketua DPP PDIP, Said Abdullah kepada wartawan di gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, kemarin.

Said mengatakan, pertemuan Puan dengan PAN dan PPP juga tidak selalu di tempat formal atau kantor partai politik. Meskipun agenda yang dibawa cukup serius, kata dia, pertemuan bisa digelar di tempat yang santai.

“Nampaknya lebih enak daripada formal-formalan, kita ketemu makan-makan di warung, dan sebagainya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Said memastikan setiap pertemuan yang digelar partainya selalu membawa misi.

“Kalau sekadar silaturahmi unsee, maka pertemuan itu tidak berdampak bagi masyarakat. Dan itu tidak akan dilakukan oleh PDIP. Selalu PDIP setiap silaturahmi akan membawa misi,” tegas dia.

Rencana Puan yang akan bertandang ke PAN dan PPP mendapat sambutan hangat dari kedua partai itu. Juru Bicara PAN, Valeryan Bramasta mengungkapkan pihaknya menyambut positif rencana Puan yang ingin berjumpa dengan Zulhas.

“Tentu PAN sangat antusias dan terbuka dengan pertemuan serta silaturahmi ketum parpol,” ujar Valen kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Sebab, dijelaskan Valen, pertemuan antar-elite merupakan hal penting dalam rangka menyatukan visi serta gagasan menyambut Pemilu 2024.

“Jangan sampai kaderisasi pemimpin Indonesia tidak berjalan dengan baik karena adanya partai yang sok paling tahu sendiri dalam mengusung pemimpin masa depan,” tegasnya.

Politisi Golkar, Dave Laksono tidak mempermasalahkan Puan yang akan bertemu dengan PAN dan PPP. Meskipun PAN-PPP saat ini tergabung dengan Golkar dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), kata Dave, pertemuan itu hal yang baik dalam politik. Sebab, Golkar juga selalu menjalin komunikasi dengan semua partai.

Tidak takut KIB goyah? ”Golkar juga bertemu, tapi idak pernah menjadi kendala atau bahkan jadi pemicu perpecahan kan? KIB sangat amat solid, dan memang bersifat inklusiv,” kata Dave kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengapresiasi Puan yang mulai kembali melakukan safari politik. Bahkan, dia memprediksi, manuver politik yang dilakukan PDIP lewat Puan, bisa merubah peta politik yang sudah ada.

“Misalnya KIB yang dibentuk Golkar, PAN dan PPP. Koalisi ini sangat rentan retak karena tidak adanya figur yang kuat. Bisa saja salah satunya, nanti gabung ke PDIP,” kata Dedi kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) kemarin.

Peneliti dari Saiful Mujani Research dan Consultant (SMRC), Saidiman Ahmad menilai, memang sudah sewajarnya PDIP membuka diri dengan parpol lain. Meskipun sudah menggemgam tiket capres, PDIP sulit menang kalau jalan sendirian.

“Hasil kajian SMRC, jagoan yang diusung PDIP akan kalah melawan pasangan lain bila di Pilpres 2024 tidak membentuk koalisi,” kata Saidiman. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit