Good News, Putin Siap Berikan Jaminan Pasokan Keamanan Dan Pupuk Dari Rusia Dan Ukraina
MOSKOW - Presiden Jokowi menyampaikan kabar baik dari pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow, Kamis (30/6).
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menegaskan dukungannya terhadap upaya PBB, untuk melakukan reintegrasi komoditas pangan dan pupuk Rusia dan komoditas pangan Ukraina, dalam rantai pasok dunia.
"Khusus untuk jalur ekspor produk pangan Ukraina, terutama melalui jalur laut, saya sangat menghargai Presiden Putin, yang akan memberikan jaminan keamanan pasokan pangan dan pupuk dari Ukraina maupun Rusia. Ini sebuah berita yang baik” ujar Presiden.
Di akhir pernyataannya, Jokowi kembali menegaskan bahwa Indonesia tidak memiliki kepentingan apa pun. Kecuali ingin melihat perang dapat segera selesai. Rantai pasok pangan, pupuk, dan energi dapat segera diperbaiki.
"Saya ajak seluruh pemimpin dunia untuk bersama menghidupkan semangat multilateralisme, semangat damai, dan semangat kerja sama. Karena hanya dengan spirit ini, perdamaian dapat dicapai,” kata Presiden Jokowi
Seperti diketahui, rantai pasok pangan dan pupuk global terdampak cukup parah oleh perang Rusia-Ukraina yang meletus sejak 24 Februari.
Terkait krisis pangan global yang kini menghantui dunia internasional, terutama negara berkembang, Putin menyalahkan negara-negara Barat sebagai pemicu.
"Kami telah berulang kali menekankan, ketidakseimbangan pasar pangan adalah konsekuensi langsung dari kebijakan ekonomi sejumlah negara yang tidak bertanggung jawab, selama bertahun-tahun. Itu belum termasuk emisi yang tidak terkendali dan akumulasi utang tanpa jaminan. Situasinya telah memburuk sejak awal pandemi Corona," bebernya.
Namun, lanjut Putin, negara-negara Barat tidak mau mengakui kesalahan arah ekonomi mereka. Akibatnya, stabilitas produksi pertanian global semakin terganggu.
Ditambah lagi, Barat menerapkan pembatasan pasokan terhadap pupuk Rusia dan Belarusia.
"Sanksi itulah yang lebih memicu krisis pangan global. Bukan invasi Rusia dan blokade pelabuhan Laut Hitam," ucap Putin, seperti dikutip BBC, Kamis (30/6). (rm id)
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu