Ketua MPR Safari Politik Nih, Mulai Keliling Bos Parpol
JAKARTA - Ketua MPR, Bambang Soesatyo ikut cari panggung di tengah meningkatnya suhu politik jelang Pemilu 2024. Bersama pimpinan MPR lainnya, Bamsoet-begitu dia disapa, mulai keliling ketemu bos-bos parpol. Safari politik juga nih, Pak?
Untuk gebrakan pertama, Bamsoet cs mendatangi 2 bos parpol dari koalisi pendukung pemerintah. Mereka adalah Ketua Umum PPP, Soeharso Monoarfa dan Ketum NasDem, Surya Paloh.
Bamsoet tiba lebih dulu di markas PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Jumat pagi. Dia tak sendiri. Ia didampingi empat wakil ketua MPR yaitu Lestari Moerdijat, Jazilul Fawaid, Syarief Hasan, dan Hidayat Nur Wahid.
Rombongan disambut hangat oleh Ketum PPP, Soeharso Monoarfa bersama jajarannya. Selama hampir satu jam, Bamsoet dan jajaran PPP melakukan pertemuan. Usai pertemuan, Bamsoet menyampaikan, dalam kunjungannya itu, PPP mengusulkan pentingnya penguatan kewenangan dan kelembagaan MPR.
Hal ini diperlukan sehingga MPR bisa mengambil berbagai keputusan strategis untuk bangsa. Sebagai contoh, kata dia, pelaksanaan tugas MPR dalam menjalankan Pasal 3 ayat 2 Konstitusi tentang melantik presiden dan wakil presiden.
Hingga kini, amanat konstitusi itu belum bisa dilaksanakan secara konkret. Yang ada adalah Ketua MPR membuka sidang, kemudian mempersilakan presiden dan wakil presiden mengucapkan sumpah jabatannya sendiri, tanpa dipandu oleh Ketua MPR.
“Alangkah baiknya jika ke depan, Ketua MPR sebagai wujud kedaulatan rakyat, bisa memandu pembacaan sumpah jabatan presiden dan wakil presiden, sesuai yang diamanatkan konstitusi,” tutur Bamsoet.
Dari markas PPP, Bamsoet melanjutkan safarinya ke NasDem Tower, di Jalan Gondangdia, Jakarta. Rombongan disambut hangat oleh Surya Paloh dan pengurus elite NasDem seperti Jhonny G Plate dan Enggartiasto Lukita. Pembicaraan Bamsoet Cs dengan Paloh tampaknya begitu asyik. Pertemuan cukup lama. Tiba pukul 2 siang, rombongan baru muncul di lobi pukul 4.15 sore.
Membahas apa Pak? Politisi Golkar ini menyampaikan, kunjungan ini sebagai silaturahmi kebangsaan yang sempat tertunda karena pandemi. Kata dia, setelah menemui PPP dan NasDem, pimpinan MPR akan berkunjung ke seluruh partai politik. Rencananya minggu depan akan bertemu dengan PAN.
Lalu apa hasilnya? Kata dia, ada beberapa masukan yang diterima MPR. Dalam pertemuan ini, NasDem mengusulkan penambahan unsur MPR dari Utusan Golongan. Sejak amandemen keempat, keanggotaan MPR terdiri dari anggota DPR sebagai representasi partai politik, dan anggota DPD sebagai representasi kepentingan daerah. Sedangkan Utusan Golongan dihapuskan.
Tak hanya itu, lanjut Bamsoet, dalam pertemuan itu Paloh juga mengusulkan agar MPR mengundang calon presiden untuk menyampaikan visi dan misinya, serta wawasan kebangsaan di Senayan. Atas usulan itu, Bamsoet mengaku akan mempertimbangkan di internal.
Meskipun hanya safari biasa, kunjungan Bamsoet cs ke pimpinan parpol itu, dicurigai ada motip lain. Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin mengatakan, safari politik yang dilakukan Bamsoet ini tentu bisa menimbulkan kecurigaan rakyat kalau tidak dikelola hati-hati. Pasalnya, saat ini tahun politik. Semua akan ditarik ke persoalan politik praktis.
Agar tak mendatangkan kecurigaan, kata dia, MPR harus berpedoman pada konstitusi. Sehingga yang dibahas adalah benar untuk kepentingan rakyat. Bukan kepentingan politik. Kata dia, safari ini baik saja kalau yang dibawa adalah semangat demokrasi dan kebangsaan. “MPR akan ikut mengawasi para ketum parpol dalam berdemokrasi. Tapi rakyat juga tentu akan mengawasi kiprah MPR,” kata Ujang, saat dikontak, tadi malam. (rm id)
TangselCity | 12 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu