TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Bahas Koalisi Kebangsaan Dengan Prabowo

Zul: Semua Di Bawah Komando Pak Jokowi

Reporter: AY
Editor: admin
Minggu, 09 April 2023 | 10:11 WIB
(Foto : Istimewa)
(Foto : Istimewa)

JAKARTA - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan berkunjung ke kediaman Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta, kemarin. Dalam kunjungan itu, Zul mengaku membahas serta mendorong pembentukan koalisi kebangsaan bersama Prabowo. Menteri Perdagangan itu yakin betul, upaya pembentukan koalisi dengan personel yang lebih besar bisa terwujud karena ada di bawah komando Presiden Jokowi.

Zulhas-sapaan Zulkifli, tiba di rumah Prabowo sekitar pukul 3 sore. Mantan Ketua MPR ini tampil dengan kemeja lengan pendek warna biru dengan kacamata berbingkai hitam. Di dada kanannya tercetak huruf ZH, inisial namanya.

Turun dari mobil, Zulhas langsung disambut hangat Prabowo. Keduanya bersalaman erat. Setelah itu, Prabowo mengajak Zulhas dan rombongan masuk ke dalam rumah. Di depan awak media, keduanya kembali bersalaman sambil memamerkan senyum merekah. Setelah itu, rombongan masuk ke dalam rumah.

Dalam kunjungan kali ini, Zulhas membawa semua pengurus terasnya. Hadir Sekjen Eddy Soeparno, Bendahara Umum Totok Daryanto, dan tiga Wakil Ketua Umum yaitu Viva Yoga Mauladi, Asman Abnur, dan Yandri Susanto.

Nampak pula Ketua Majelis Penasehat Partai Hatta Rajasa, Ketua Fraksi PAN di DPR Saleh P Daulay, dan Ketua Perempuan Amanat Intan Fauzi.

Sementara Prabowo yang tampil dengan stelan putih ditemani Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Harian Sufmi Dasco Ahmad, Waketum Budi Djiwandono, dan Wasekjen Andre Rosiade.

Pertemuan kedua bos parpol ini jadi perhatian awak media. Maklum, meski saat ini sama-sama anggota koalisi pendukung pemerintah, untuk Pemilu 2024 kedua parpol itu berada dalam koalisi berbeda.

Gerindra bersama PKB tergabung dalam Koalisi Indonesia Raya (KIR). Sementara PAN, tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PPP.

Di tengah perjalanan, justru kedua koalisi yang terdiri dari 5 partai itu melemparkan wacana untuk bersatu. Kelimanya sama-sama bersepakat untuk membentuk koalisi yang lebih besar dengan meleburkan 2 poros koalisi yang sudah terbentuk.

Wacana pembentukan koalisi besar itu awalnya digulirkan Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Kemudian, wacana ini makin menguat setelah kelima partai itu bertemu di acara DPP PAN beberapa waktu lalu. Di momen itu, Presiden Jokowi ikut hadir dan memberikan dukungannya.

Setelah itu, para bos parpol makin sering melakukan kunjungan politik. Terbaru, yakni kunjungan Zul ke rumah Prabowo dengan melibatkan pengurus inti dari masing-masing parpol.

Satu jam berbincang di dalam rumah, Prabowo dan Zulhas akhirnya keluar. Keduanya lalu memberikan keterangan mengenai pertemuan tersebut.

Prabowo menjelaskan, dalam pertemuan itu kedua belah pihak sepakat untuk mencari jalan tengah yang sama-sama menguntungkan menghadapi Pemilu 2024. Eks Danjen Kopassus itu bilang, kedua belah pihak ingin suasana Pemilu tetap sejuk. Jangan sampai jor-joran dalam bersaing.

“Biasa-biasa saja,” kata Prabowo.

Prabowo menjelaskan, Indonesia merupakan negara besar. Luasnya hampir sama dengan Eropa Barat. Bedanya di Eropa Barat sana, ada puluhan parlemen dan pemerintahan.

Sementara di Indonesia hanya ada satu pemerintahan. Karena itu, kebersamaan dan kekeluargaan harus dijaga, meski ada persaingan atau perbedaan.

Prabowo mencontohkan Pilpres 2019. Saat itu terjadi persaingan yang keras tapi ada jiwa persatuan dan rekonsiliasi.

“Tidak ada satu yang harus menang, yang satu harus kalah telak, tidak,” kata Prabowo, menekankan.

Karena itu, menurut dia, semua pihak harus merasakan kemenangan dalam pesta demokrasi. Menteri Pertahanan ini mengaku akan terus melakukan pertemuan intens dalam menghadapi pemilu.

“Saya yakin dalam bulan-bulan akan datang kita akan capek ya Pak Zul, kita akan terus ketemu dan ini tugas kita,” katanya.

Saat ditanya apakah koalisi ini akan memcapreskan Prabowo? Ditanya begitu, Prabowo tersenyum merekah.

“Kalau kesimpulan Anda seperti itu ya (begitu) kira-kira,” ucap Prabowo, sembari tertawa.

Di kesempatan yang sama, Zulhas mengakui pertemuan itu untuk mendorong koalisi kebangsaan. Zulhas mengklaim, koalisi ini telah direstui Jokowi.

“Tentu di bawah orkresta komando Pak Jokowi. Sebagai jalan tengah nanti untuk majukan indonesia,” kata Zulhas.

Zulhas menambahkan, negara besar tidak mungkin diurus satu-dua (pihak), tapi harus besar juga yang urus.

"Dan kadang-kadang saya sebut ‘koalisi kebangsaan’ itu karena perlu kebersamaan kita untuk memajukan negeri ini,” tuturnya.

Menurut Zulhas, Gerindra yang dipimpin Prabowo merupakan partai yang berpengalaman panjang dalam politik. Dia berharap silaturahmi seperti ini dapat terus terjalin dan berlanjut.

“Saya berharap koalisi kebangsaan di bawah komando Pak Jokowi menjadi kenyataan dan PAN siap menjadi motor penggeraknya,” ujar Zulhas.

Apakah koalisi besar ini akan terbentuk? Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komaruddin menilai pembentukan koalisi besar ini bisa saja terwujud, meski tidak akan mudah.

Menurut dia, kunci pembentukan koalisi ini ada di Golkar. Apakah Golkar mau menerima Prabowo sebagai capres. Sementara dalam Munas Golkar diputuskan capresnya adalah Airlangga.

“Tinggal Airlangga sebenarnya, yang lain sekarang seperti Zulkifli Hasan dan Mardiono ikut saja,” kata Ujang, saat dikontak, Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group), tadi malam.

Perihal konfigurasi capres dan cawapres, Ujang mengatakan, Koalisi Besar juga nampaknya tak bakal mengalami kesulitan. Sebab, ada Presiden Jokowi sebagai king maker di sana. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit