Dijagokan Jadi Cawapres Anies, Pak Mahfud Mau..?
JAKARTA - Sepak terjang Menko Polhukam Mahfud MD yang berani mengungkap sejumlah kasus membuat Partai NasDem kepincut. Partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan bersama Demokrat dan PKS itu berniat memasangkan Mahfud dengan Anies Baswedan. Lantas bersediakah Mahfud jadi cawapres Anies?
Keinginan NasDem yang menjagokan Mahfud sebagai cawapres Anies dilontarkan Ketua Pemenangan Pemilu Sugeng Suparwoto. Menurutnya, Mahfud selama ini dikenal punya integritas yang baik.
"Saya kira Pak Mahfud juga salah satu tokoh yang dalam radar kami," kata Sugeng di Semarang, kemarin.
Selain integritas dan kapabilitas, kata Sugeng, Mahfud merupakan sosok yang kaya pengalaman. Keluar masuk pemerintahan sejak era Presiden Abdurrahman Wahid.
Juga, sempat menjadi pucuk pimpinan di Mahkamah Konstitusi. Seiring berjalannya waktu, Sugeng menyebut mantan Menteri Kehakiman dan HAM itu semakin terasah ilmu birokrat dan akademisnya.
Meski begitu, politisi jebolan Universitas Negeri Jakarta itu menyatakan belum ada keputusan final dari NasDem mengenai sosok yang akan diajukan sebagai cawapres. Sebab, kini juga ada empat nama yang tengah dipertimbangkan Koalisi Perubahan untuk didapuk sebagai pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024.
"Ini kami masih menggodok lima nama, di antaranya ada nama Pak Mahfud MD," imbuh Ketua Komisi VII DPR itu.
Terkait perkembangan koalisi, Sugeng mengaku partainya bersama Demokrat-PKS akan melakukan roadshow. Ketiga partai akan menemui sejumlah kalangan, baik yang formal maupun non formal, akademisi, pengusaha, mahasiswa, Muhammadiyah dan Nahdl.
"Tujuannya untuk berdiskusi dan mencari masukan mengenai program Indonesia ke depan, termasuk sosok bakal cawapres," cetus dia.
Apa tanggapan Demokrat dan PKS soal usulan NasDem itu? Wasekjen DPP Demokrat Irwan Fecho menolak Mahfud jadi cawapres Anies. Menurutnya, tidak ada nama Mahfud dalam kriteria cawapres Demokrat untuk Anies Baswedan.
"Terkait usulan Anies-Mahfud, jika saya ditanya apakah Demokrat mempertimbangkan pasangan itu? Tentu tegas saya katakan bahwa memikirkannya saja tidak," tegas Irwan.
Menurutnya, eks Ketua Mahkamah Konstitusi itu bukan bagian dari simbol perubahan. Dengan jabatannya sebagai Menko Polhukam, kata dia, Mahfud justru bagian dari rezim pemerintahan yang berkuasa saat ini. Ditambah lagi, Mahfud bukan kader partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk persatuan.
"Kriteria cawapres di piagam koalisi sudah sangat jelas. Partai Demokrat telah memberi mandat kepada capres untuk memilih calon pasangannya. Clear and clean di situ," tekannya.
Hingga saat ini, Demokrat masih menawarkan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendamping Anies Baswedan dalam kancah Pilpres mendatang. "Pertama beliau memiliki kontribusi signifikan pada pemenangan. Kedua, bisa memperkuat barisan koalisi perubahan," beber anggota Komisi V DPR itu.
Berbeda dengan Demokrat, PKS justru mendukung duet Anies-Mahfud. Menurut Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW), Anies dan Mahfud memiliki kesamaan pandangan politik. Terlebih lagi, keduanya sama-sama tokoh intelektual. Kendati demikian, keputusan ada di tangan kedua belah pihak apakah cocok atau tidak.
Menurut HNW, hal tersebut perlu dikonfirmasi langsung kepada Anies dan Mahfud.
"Pak Anies sendiri, apakah chemistry-nya cocok dengan Pak Mahfud atau tidak? Ini harus dipertanyakan," sebut dia.
Sementara itu, Mahfud terkesan cuek menyikapi manuver yang menyebut dirinya layak menjadi pendamping Anies. Menurut Mahfud, upaya menjadikan dirinya cawapres merupakan bagian dari bunga demokrasi.
"Itu bunga-bunga demokrasi," tandas Mahfud MD, di Gedung DPR/MPR.
Senada, Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad menilai, tepat bila Mahfud MD diusulkan sebagai cawapres dalam Pemilu 2024. Pasalnya, Mahfud selama ini dikenal sebagai sosok yang berani dalam menyuarakan kebenaran di tengah-tengah masyarakat.
"Masyarakat butuh sosok cawapres yang berani dalam menyuarakan kebenaran dan punya integritas yang baik," imbuh Fadel.
Fadel menyebut, Mahfud sebagai sosok politikus yang paripurna. Sebab, dia pernah duduk di lembaga yudikatif sebagai Ketua MK, legislatif sebagai anggota DPR, dan eksekutif sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) di era Presiden Abdurahman Wahid atau Gus Dur.
"Jadi kemampuan dan pengalamannya tidak perlu diragukan lagi," akunya.
Dengan itu, senator asal Gorontalo ini yakin arah pembangunan Indonesia akan lebih baik bila Mahfud MD dipercaya menjadi cawapres.
"Mahfud pasti bisa mengelola kabinet dengan baik berbekal pengalaman yang dimilikinya," puji mantan Gubernur Gorontalo ini.
Terkait tingkat keterpilihan dalam Pemilu 2024, Fadel optimis Mahfud punya tingkat elektoral yang tinggi khususnya di Wilayah Jawa Timur. Hal ini kata dia, bisa menjadi magnet bagi partai-partai besar untuk mendorongnya maju sebagai capres bila ingin mendapat efek ekor jas atau coattail effect.
"Jadi, siapa pun presiden yang berpasangan dengan Mahfud MD bisa dipastikan akan menang dalam pertarungan Pilpres mendatang," jelas dia.
Sebelumnya, nama Mahfud masuk dalam kategori survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI). Hasilnya, mayoritas masyarakat lebih percaya dengan pemaparan Mahfud dibanding DPR. Hal itu tercermin saat Mahfud rapat dengan DPR yang membahas transaksi mencurigakan Rp 300 triliun yang menyeret Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan mayoritas publik lebih percaya ke Mahfud. Djayadi menyebut survei menunjukkan publik lebih cocok dengan sikap Mahfud terkait transaksi mencurigakan Rp 300 triliun di Kemenkeu.
"Mayoritas menyatakan lebih banyak percaya pada Mahfud 63,3 persen. Publik lebih cocok dengan sikap posisi Mahfud dalam hal ini soal aliran dana tidak wajar Rp 300 triliun di Kemenkeu," ungkap Djayadi saat merilis hasil survei Kepercayaan Publik terhadap Lembaga Penegakan Hukum, Isu Piala Dunia U-20, Aliran Dana Tak Wajar di Kemenkeu, Dugaan Korupsi BTS, dan Peta Politik Terkini, Minggu (9/4). rm.id
TangselCity | 9 jam yang lalu
Olahraga | 18 jam yang lalu
Nasional | 13 jam yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 7 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Ekonomi Bisnis | 1 hari yang lalu