TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Tingkat Kepuasan Publik Kembali Pulih

Presisi, Elite Polri Semakin Kompak

Reporter: AY
Editor: admin
Jumat, 14 April 2023 | 08:48 WIB
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. (Ist)
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. (Ist)

JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Habiburokhman mengapresiasi terus membaiknya citra kepolisian di mata publik. Ini menunjukkan kerja-kerja korps baju cokelat semakin presisi, sehingga mendapat penilaian memuaskan dari masyarakat.

“Masyarakat menilai kinerja kepolisian semakin bagus dan trennya ini terus membaik di Januari-Februari-Maret (tahun) ini,” kata Habiburokhman dalam rapat kerja Komisi III DPR bersama Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan jajaran di Gedung Parlemen, Jakarta, kemarin.

Politisi Partai Gerindra ini menilai, ada dua hal prinsip yang menjadi penyebab tingkat kepuasan masyarakat terhadap institusi kepolisian semakin membaik.

Pertama, kerja keras yang telah ditunjukkan oleh seluruh jajaran Polri dalam melayani masyarakat. Ini bisa dilihat dari banyaknya kasus-kasus rumit yang mampu diungkap oleh personil kepolisian.

Polisi bisa mengungkap kasus yang cukup membuat publik heboh seperti kasus mayat dimutilasi, kasus serial killer, kasus home industry tembakau sintetis dan lainnya.

“(Kasus) Itu rumit, tapi dengan kemampuan luar biasa bisa diungkap. Anak buah Kapolri yang berprestasi seperti ini layak mendapat penghargaan. Begitu juga dengan yang lainnya,” ujarnya.

Kedua, naiknya tingkat kepuasan masyarakat terhadap institusi Polri juga karena soliditas dan kekompakan luar biasa ditunjukkan oleh para elite Polri. Ini sangat nyata terlihat dari berbagai proses promosi dan mutasi jabatan di institusi kepolisian yang benar-benar berdasar kinerja.

“Kita lihat banyak sekali jabatan strategis yang kini ditempati oleh perwira Polri yang berprestasi tanpa mempedulikan orang ini dekat siapa, atau orangnya siapa. Saya kira ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan dua hal tersebut,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Habiburokhman juga memuji kebijakan Kapolri yang telah maksimal dalam melaksanakan dan mempelopori upaya hukum restorative justice.

Hal ini bisa dilihat dari tindakan kepolisian dalam menangani perkara dua aktivis Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti. Keduanya terjerat kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

“Sampai saat ini kedua orang tersebut tidak ditahan,” ujarnya.

Menurutnya, sikap kepolisian dalam menangani kasus ini sudah sangat tepat. Dalam kasus politik, sulit bagi mereka yang diduga mencemarkan nama baik jika ada upaya penahanan terhadap mereka. Dia mengibaratkan ‘penahanan’ ini bagaikan ‘bertarung’ dengan ‘tangan terikat.

“Bagaimana mempertahankan argumentasi kalau kita ditahan. Nah, di kasus Haris dan Fatia ini terobosan signifikan. Prosesnya jalan, tetapi tersangkanya tidak ditahan. Kita melihat demokrasi ditegakkan tapi hak orang untuk tidak difitnah, tidak dicemarkan nama baiknya tetap dilindungi. Jadi dua-dua diakomodir,” jelasnya.

Terakhir, Habib meminta Kapolri memberikan perhatian serius terhadap kasus-kasus pidana berat seperti perdagangan orang.

Dia pun memuji sikap Polri yang mencabut laporan terhadap pejuang aktivis HAM Romo Paschal yang sebelumnya dilaporkan setelah membongkar adanya dugaan kasus Tindak Pidana Pencucian Orang (TPPO) di Kepulauan Riau.

Namun dia berharap, penghentian pelaporan atas Romo Paschal ini juga ditindaklanjuti dengan membongkar kasus TPPO yang berhasil diungkap Romo Paschal.

“Ini supaya bisa diusut tuntas dan siapa pun yang terlibat harus dimintai pertanggungjawaban,” tegasnya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan, menjaga kepercayaan publik ini sangat penting agar masyarakat bisa semakin percaya dengan institusi Polri.

“Kami menyadari, apabila kepercayaan publik rendah maka upaya kepolisian juga akan susah dan kurang di mata masyarakat. Namun, jika kepercayaan publik tinggi maka upaya kepolisian bisa lebih optimal dalam rangka menjalankan tugas pokok kami,” jelasnya.

Diakui Sigit, tingkat kepercayaan dan kepuasan publik kepada institusi Polri ini memang mengalami fluktuatif sepanjang tahun 2022. Jika pada periode Januari sampai Agustus, tingkat kepuasan publik berada pada posisi yang cukup tinggi dengan tingkat kepuasan 77,3 persen (Survei Indikator).

Kemudian sempat jatuh dan berada pada posisi terendah pada periode Agustus-Oktober dengan tingkat kepuasan 53 persen (survei LSI).

“Tentunya ini jadi perhatian kami untuk terus bekerja keras dan terus memberikan semangat pada anggota, ini bagian dari proses pengayakan untuk membuat Polri menjadi emas berkadar 24 karat. Mau tidak mau pembersihan kami lakukan,” ujarnya. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit