Capreskan Ganjar, Bu Mega Sehati Dengan Rakyat
JAKARTA - Keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mencapreskan Ganjar Pranowo langsung mengubah peta koalisi pilpres. Sejumlah parpol memutuskan merapat dan ikut bergabung mendukung Ganjar. Keputusan parpol tersebut dinilai logis mengingat elektabilitas Ganjar yang sudah sangat moncer di sejumlah lembaga survei. Mengalirnya dukungan kepada Ganjar ini tak lain karena keputusan Mega yang sehati dengan rakyat.
Megawati mengumumkan Ganjar sebagai capres pilihan PDIP pada Jumat 21 April 2023, bertepatan dengan Hari Kartini, atau sehari sebelum Idul Fitri. Pengumuman disampaikan dalam Rapat DPP PDIP yang ke-140, di Istana Batutulis, Bogor, selepas Salat Jumat.
Acara tersebut dihadiri para pengurus elite PDIP seperti Sekjen Hasto Kristiyanto, Bendahara Umum Olly Dondokambey, Ketua DPP Puan Maharani, dan Prananda Prabowo. Presiden Jokowi yang juga kader PDIP ikut hadir.
"Pada jam 13.45 WIB dengan mengucapkan bismillah, menetapkan saudara Ganjar Pranowo sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah sebagai kader dan petugas partai, untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden," kata Mega.
Mega menyampaikan penetapan ini telah dilakukan dengan sejumlah dialog dengan sejumlah petinggi partai, tokoh partai, termasuk dengan Presiden Jokowi.
Mega kemudian menugaskan putrinya, Puan Maharani, membentuk tim untuk memenangkan Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif 2024. Presiden ke-5 RI itu pun memerintahkan tiga pilar partai untuk segera bergerak dan kerja keras memenangkan Pemilu 2024.
Segera kibarkan bendera banteng moncong putih nomor 3 di rumah masing masing, buka posko gotong royong, moncong putih sebagai lambang perjuanganmu," kata Mega.
Sebelum rapat ditutup, Mega menyematkan peci hitam kepada Ganjar yang membungkuk di sebelahnya. "Bung Karno bilang (kopiah) itu identitas dari nasionalisme kita yang disebut nasional dan religius. Semoga hal ini dapat jadi simbol bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Mega.
Presiden Jokowi memberikan penghargaan dan apresiasi atas keputusan Mega mencapreskan Ganjar. Mantan Wali Kota Solo itu menilai Ganjar sebagai sosok pemimpin yang dekat dengan rakyat, selalu turun ke bawah dan sangat ideologis. Jokowi dalam pidatonya kemudian menitipkan pada Ganjar untuk terus meneruskan program pemerintah yang sudah dijalankan.
"Pergantian pemimpin tidak boleh membelokkan perjuangan bangsa dari waktu ke waktu. Harus melanjutkan visi bangsa dan program unggulan," kata Jokowi.
Dalam acara itu, Ganjar ikut menyampaikan terima kasih atas keputusan PDIP memilihnya sebagai bakal capres pada Pilpres 2024. Menurut Ganjar, keputusan Mega tersebut adalah sebuah keputusan yang diambil melalui proses yang amat panjang. Karena itu, sebagai kader, Ganjar merasa terhormat mendapatkan tugas yang tidak mudah ini.
Tentu ini tugas yang tidak mudah maka kiranya kawan yang hadir semua baik secara luring maupun daring kami mohon dukungan kami mohon kritikan dan saran. Inilah momentum buat kita untuk mengonsolidasikan kekuatan untuk bersatu, one for all, all for one," imbuhnya
Kenapa Mega memilih Ganjar? Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan sudah bertekad bulat dan dengan kesadaran penuh mengusung Ganjar sebagai capres. "Keputusan ini merupakan hasil dari Bu Mega menyerap aspirasi rakyat," kata Hasto.
Selain itu, lanjut Hasto, keputusan ini juga diambil setelah Bu Mega menyerap dan berdialog dengan para tokoh nasional, mulai dari Presiden Jokowi, Prananda Prabowo, dan hingga Puan Maharani. Hasto yakin, setelah partainya mencapreskan Ganjar, bandul politik akan bergerak. Akan ada parpol lain yang mendukung Ganjar. Parpol mana yang akan merapat? Politisi asal Yogyakarta itu, masih berahasia. "Nanti, mari tunggu saja bahwa minggu-minggu ini akan muncul deklarasi dari parpol lain yang mendukung Ganjar," ungkapnya.
Benar saja, sehari setelah pengumuman capres itu, sejumlah parpol langsung menyampaikan keinginan untuk mendukung Ganjar.
Sejumlah parpol yang ingin ikut mendukung Ganjar adalah PAN, PPP, dan Hanura. Kemarin, PPP bahkan resmi mendeklarasikan Ganjar sebagai capres.
Pengumuman Ganjar capres PPP dilangsungkan di kompleks kediaman Plt Ketum PPP M Mardiono di Pakem, Sleman. Mardiono mengumumkan langsung pencapresan Ganjar.
Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan, penunjukan Ganjar sebagai capres bisa menjadi game changer atau penentu nasib PDIP di panggung politik 2024. Kata dia, PDIP akhirnya memunculkan Ganjar, sosok yang berpeluang besar untuk menang.
Yunarto menilai, Ganjar bisa menjadi magnet bagi partai-partai lainnya untuk membentuk koalisi besar dengan PDIP. Sebab, kata Yunarto, Ganjar juga mendapat restu dari Presiden Jokowi yang kini diyakini memiliki kekuatan besar menjadi king maker.
"Pasti akan menjadi magnet tersendiri apa yang terjadi hari ini, sehingga kalau kita kaitkan dengan koalisi besar, kalau betul koalisi besar ini ada, saya menduga peluang PDI Perjuangan untuk memimpin koalisi besar menjadi sangat besar," ucap Yunarto.
Direktur Eksekutif Algoritma Aditya Perdana menilai, PDIP tentu memiliki alasan rasional sehingga akhirnya memilih Ganjar sebagai capres. Salah satunya adalah besarnya dukungan publik kepada Ganjar. Hal tersebut terlihat dari hasil survei setahun terakhir. Sejumlah lembaga survei menempatkan Ganjar sebagai capres dengan elektabilitas tertinggi. "Elektabilitas Ganjar memang sudah sangat baik dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Aditya, kemarin.
Eks Direktur Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (UI) itu menyampaikan, penetapan Ganjar sebagai capres ini membuktikan PDIP solid secara organisasi. Ini terlihat dari keberadaan Presiden Jokowi yang hadir dalam penetapan Ganjar sebagai capres di Istana Batutulis.
"Hal ini tentu menepis keraguan adanya perbedaan pandangan dalam penetapan capres. Apalagi penyampaian penetapan ini dilakukan secara terbuka kepada publik dan berpeluang untuk mendapatkan reaksi publik yang positif terhadap internal partai," kata dia.
Menurut dia, setelah pencapresan Ganjar ini akan menjadikan PDIP sebagai magnet utama dalam pilpres. Ia memprediksi parpol lain akan segera merapat. Terlebih PDIP sudah di atas angin karena memiliki lebih dari 20 persen kursi DPR, sehingga dapat mengusung capresnya sendiri. (RM.id)
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu