TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Hilirisasi Sumber Daya Mineral

Bahlil Ingin Arab Saudi Investasi Di Indonesia

Laporan: AY
Sabtu, 13 Mei 2023 | 10:28 WIB
Foto ; Ist
Foto ; Ist

JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bertemu dengan Menteri Investasi Arab Saudi Khalid A. Al-Falih di Riyadh, Arab Saudi, Kamis (11/5). Pertemuan dilakukan pada hari pertama rangkaian kunjungan kerja Bahlil ke negeri kaya minyak tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Bahlil dan Khalid membahas kerja sama terkait investasi antara kedua negara. Khusus­nya soal energi terbarukan dan pembangunan rumah sakit.

Menurut Bahlil, sesuai arahan Presiden Jokowi, Indonesia sangat terbuka untuk investasi. Khususnya dalam hilirisasi industri dan ekonomi hijau yang menggunakan energi dan indus­tri hijau.

“Kami memulai dengan hilirisasi sumber daya mineral. Ini peluang besar, dan saya ingin ada investasi bersama antara Arab Saudi dengan Indonesia,” ungkap Bahlil.

Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indo­nesia (Hipmi) itu mengatakan, dalam diskusi yang berlangsung, dia menjelaskan bahwa Indone­sia sejak empat tahun lalu telah memulai hilirisasi di sektor pertambangan. Diawali dengan pelarangan ekspor bijih nikel.

Tahun ini, beberapa komoditas sumber daya mineral, seperti bauksit, konsentrat tem­baga dan timah juga akan di­larang diekspor. Hal tersebut sebagai upaya Pemerintah Indonesia mendorong hilirisasi sum­ber daya mineral.

Khalid menyambut baik usulan Bahlil dan menyatakan bahwa Arab Saudi telah memi­liki hubungan yang erat dengan Indonesia, baik hubungan eko­nomi maupun diplomatik.

Khalid juga mengapresiasi upaya Indonesia melakukan transformasi ekonomi melalui hilirisasi sumber daya alam, sehingga mengurangi keter­gantungan terhadap komoditas mentah.

Kedua menteri juga sepakat, bahwa kerja sama investasi antara kedua negara masih be­lum sesuai dengan potensi yang ada, dan dapat ditingkatkan lagi.

Arab Saudi, kata Khalid, siap menjajaki peluang kerja sama investasi dengan Indonesia. Khususnya terkait energi terba­rukan dan pembangunan rumah sakit.

Hasil pertemuan ini akan kami tindak lanjuti, kemudian dituangkan dalam bentuk yang lebih konkret, sehingga semakin mendorong realisasi investasi asal Arab Saudi di Indonesia,” ujar Khalid.

Sebelumnya, pada 15 Maret 2023, Menteri Koordinator Bi­dang Perekonomian Airlangga Hartarto juga sudah melakukan pertemuan dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abudullah Amodi di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (14/3).

Dalam pertemuan tersebut, Airlangga menyampaikan pentingnya kedua negara terus me­ningkatkan kerja sama konkret dan tangible yang dihasilkan dari kesepakatan yang telah terjalin selama ini.

“Hubungan dan kerja sama ekonomi, perdagangan dan in­vestasi kedua negara belum menunjukkan potensi yang se­benarnya. Untuk itu, kerja sama perlu diperkuat, sehingga meng­hasilkan sesuatu yang konkret dan bermanfaat bagi kedua negara,” ujar Airlangga.

Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Golkar itu juga menutur­kan, Indonesia merupakan salah satu negara tujuan penting bagi investasi Arab Saudi.

Mengingat Indonesia akan mengalami bonus demografi yang cukup besar dalam be­berapa tahun ke depan, maka para pelaku usaha Arab Saudi perlu memanfaatkan dengan baik momentum tersebut, guna meningkatkan dan melebarkan sayap bisnisnya di Indonesia.

“Banyak kerja sama potensial lain yang dapat digarap oleh para pelaku usaha kedua negara se­lain kerja sama di bidang migas dan people to people contacts,” ujar Airlangga. (RM.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo