Tekan Angka Stunting
Wapres Pakai Jurus Tekad

TERNATE - Pemerintah punya jurus baru untuk memberantas stunting. Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengungkapkan, program baru itu dinamakan Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad).
Ma’ruf menjelaskan, melalui program ini masyarakat desa bakal diberikan pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan berbagai macam usaha ekonomi.
Hal tersebut secara otomatis dapat meningkatkan pendapatan dan kemandirian mereka dalam memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri.
Semoga program Tekad dapat menanggulangi kemiskinan dan menekan angka stunting, terutama di Indonesia bagian timur,” harap Ma’ruf.
Hal itu disampaikan Ma’ruf dalam acara penguatan, pembangunan dan pemberdayaan desa untuk Indonesia bebas stunting dan kemiskinan ekstrem di Ternate, Maluku Utara, kemarin.
Eks Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan, kemiskinan dan stunting merupakan permasalahan serius yang membutuhkan upaya kolaboratif dari berbagai pihak.
Masyarakat, dan sektor lainnya dalam merancang dan melaksanakan program-program yang tepat sasaran.
“Saya minta seluruh pihak betul-betul serius memperkuat koordinasi lintas lembaga serta melakukan penajaman kegiatan intervensi penanggulangan kemiskinan dan penanganan stunting di berbagai sektor,” pintanya.
Program terintegrasi dan berbasis pemberdayaan masyarakat, kata dia, sangat efektif dalam penanggulangan kemiskinan dan stunting. Apalagi, daerah kepulauan seperti Maluku Utara memiliki sumber daya yang melimpah.
Menurutnya, Maluku Utara menyimpan aneka potensi ekonomi untuk dikembangkan. Sumber daya perikanan, hasil hutan, pertanian yang berbasis kepulauan jika betul-betul diolah akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan luas hingga ke pelosok desa.
Ma’ruf bilang, pemberdayaan ekonomi lokal dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan dan stunting.
Dengan meningkatkan pendapatan, masyarakat desa dapat memiliki kesempatan yang lebih besar untuk meningkatkan kualitas hidup dan akses yang lebih baik ke makanan yang sehat dan bergizi.
Hal ini dapat membantu mengurangi tingkat stunting dan masalah kesehatan terkait gizi buruk pada anak-anak di desa.
Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Taufik Madjid mengatakan, khusus di Indonesia bagian timur, Pemerintah sedang menjalankan program Tekad.
Taufik berharap, melalui program ini dapat meningkatkan efektivitas penggunaan Dana Desa. Utamanya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, meningkatkan dan menstabilkan pendapatan warga desa dari kegiatan produksi berbasis potensi desa.
“Jadi, warga desa dapat berkontribusi terhadap transformasi dan pertumbuhan ekonomi yang adil dan merata,” tutur Taufik.
Selain program Tekad, kata Taufik, secara nasional pada 2022, telah dikucurkan Dana Desa untuk konvergensi pencegahan stunting sebesar Rp 15,63 triliun.
Khusus di Maluku Utara, Dana Desa untuk konvergensi stunting mencapai Rp 118,27 miliar.
Sekadar informasi, kemiskinan dan stunting masih menjadi masalah serius di Maluku Utara, terutama di daerah pedesaan. (RM.id)
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 18 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu