TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

WHO Sudah Tak Rekomendasikan Pemanis Buatan, Ini 4 Potensi Bahayanya

Oleh: Farhan
Sabtu, 20 Mei 2023 | 13:02 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

SERPONG - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini tak merekomendasikan penggunaan pemanis buatan sebagai pengganti gula. Karena dalam jangka panjang, pemanis buatan dapat meningkatkan risiko obesitas dan berbagai penyakit lainnya.

Rekomendasi ini disampaikan WHO, berdasarkan 283 studi mengenai dampak pemanis buatan bagi kesehatan anak, orang dewasa, ibu hamil, hingga populasi umum.

Bagi sebagian orang, kabar ini cukup mengejutkan. Karena selama ini, banyak yang menganggap pemanis buatan dapat menggantikan gula, sebagai bagian dari pola hidup sehat. Seperti menurunkan berat badan, serta menurunkan risiko berbagai penyakit semisal diabetes atau hipertensi.

Sebetulnya, apa sih pemanis buatan itu?

Lewat akun Instagramnya, dr. Adam Prabata menjelaskan, pemanis buatan adalah pemanis yang dapat menggantikan gula, dengan kalori rendah atau nol. 

Contohnya aspartame, saccharin, sucralose, dan cyclamate.

Mengutip WHO, dr. Adam Prabata memaparkan, penggunaan pemanis buatan dapat meningkatkan risiko tercetusnya empat jenis penyakit. 

Berikut rinciannya:

1. Obesitas

Orang yang banyak mengonsumsi pemanis buatan, memiliki risiko terkena obesitas hingga 74 persen, dibanding mereka yang tidak mengonsumsi.

"Tidak ada penurunan berat badan yang signifikan, terhadap orang yang mengonsumsi pemanis buatan," ujar dr. Adam.

2. Diabetes

Orang yang mengonsumsi pemanis buatan dalam jangka panjang, menaikkan risiko terkena diabetes hingga 23-34 persen.

3. Penyakit Jantung

Risiko penyakit jantung terhadap orang yang mengonsumsi pemanis buatan dalam jangka panjang, melonjak hingga 32 persen.

4. Stroke

Dalam jangka panjang, orang yang mengonsumsi pemanis buatan memiliki potensi stroke 19 persen lebih tinggi, dibanding mereka yang tidak mengonsumsi.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo