TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Siapa Bilang Mega-Jokowi Retak? Hari Ini, Asyik Ngobrol Bareng Tuh

Laporan: AY
Selasa, 07 Juni 2022 | 16:58 WIB
Presiden Joko Widodo bersama Ketua BPIP Megawati Soekarnoputri. Foto : Istimewa
Presiden Joko Widodo bersama Ketua BPIP Megawati Soekarnoputri. Foto : Istimewa

JAKARTA - Meski Istana maupun sejumlah kader PDIP berkal-kali menyatakan hubungan antara Presiden Jokowi dengan Ketua Umum mereka, Megawati Soekarnoputri baik-baik saja, namun, gosip keretakan hubungan keduanya tetap merebak.

Apalagi isu ini dibumbui dengan persaingan Pilpres antara sesama kader banteng, Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.

Nampaknya, Jokowi dan Mega mengikuti saran sejumlah pengamat. Juga saran dari Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) yang terbit Selasa (7/6), supaya Jokowi-Mega rajin ngopi-ngopi. Undang wartawan sebagai saksinya.

Hari ini, usai pelantikan Kepala, Wakil Kepala dan Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), di Istana Negara, Jokowi mengundang Mega duduk bareng. Jokowi secara khusus ngobrol berdua dengan Mega yang baru saja dilantik sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP.

Suasana hangat keduanya diunggah oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung lewat akun Instagram-nya @pramonoanungw. "Sore ini di Istana Negara, Presiden Jokowi setelah melantik Ibu Mega sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP, menyempatkan waktu untuk bersilaturahmi dalam suasana hangat yang penuh keakraban," tulis Pramono, Selasa (7/6).

Pramono mengunggah satu video singkat dan satu foto yang memperlihatkan keduanya tengah ngobrol santai. Jokowi memakai setelan resmi, jas gelap, peci dengan dasi merah. Sementara Mega memakai kebaya dengan selendang cokelat muda.

Dari foto dan video singkat itu, tak jelas apa yang keduanya obrolin. Hanya saja, Jokowi agak memajukan posisinya mendekat ke Mega saat berbicara. Khas sopan santun orang Jawa yang tengah berbicara dengan orang tua. Mega pun mendengarnya dengan antusias.

Diketahui, isu keretakan hubungan keduanya merebak karena Jokowi-Mega tak pernah terlihat ke publik duduk berduaan. Terakhir kali Jokowi ketemu dengan Ketum PDIP itu, sekitar 1 bulan lalu. Tepatnya, di momen Lebaran Idul Fitri. Jokowi yang baru saja menghabiskan libur Lebaran ke sejumlah daerah, silaturahmi ke Mega di Jalan Teuku Umar, Jakarta. Silaturahmi Jokowi dengan Presiden RI ke-5 itu, dibagikan Puan lewat akun Instagram miliknya, Sabtu (7/5).

Usai silaturahmi Lebaran itu, tidak pernah lagi diberitakan Jokowi-Mega kembali bertemu. Yang muncul justru, isu yang menyebutkan keduanya sedang tidak akur. Gosip ini makin jadi bola liar, ketika dalam 2 kali momentum penting, Mega pilih absen, yaitu saat Jokowi nikahkan adiknya ke Ketua MK Anwar Usman, dan peringatan Hari Pancasila.

Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai tidak baik bila isu retaknya hubungan Jokowi-Mega didiamkan. Menurutnya, bantahan-bantahan yang kerap disampaikan pihak banteng maupun Istana, terbukti tidak cukup memadamkan bola panas soal keretakan itu.

Agar isu itu segera memudar, Ujang menyarankan agar kedua tokoh bangsa itu, duduk bareng. Perang dingin bisa dihangatkan bila keduanya sama-sama meneguk kopi panas. Sekaligus membantah rumor yang mungkin saja diembuskan oleh lawan-lawan politik keduanya.

"Selain meredakan ketegangan yang ada, pertemuan keduanya menjadi tontonan yang baik bagi bangsa. Keduanya bisa menegaskan kalau mereka adalah negarawan," kata Ujang.

Menurutnya, bila isu keretakan antara Jokowi-Mega tidak segera dipadamkan, maka yang rugi tentulah PDIP dan pemerintahan. Apalagi, keduanya sama-sama kader banteng dan penerus ajaran Bung Karno.

"Abaikan egoisme masing-masing. Berikan contoh kenegarawanan yang baik untuk rakyat," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu.

(FM/AY/rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo