Permudah 50 Ribu Pegawai Bandara
Transjakarta Siapkan Rute Khusus Ke Soekarno-Hatta
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana membuka rute khusus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Layanan ini ditujukan untuk memudahkan mobilitas sekitar 50 ribu pekerja di bandara tersebut.
Rencananya, bus yang disubsidi Pemprov DKI Jakarta itu bakal beroperasi pada pagi pukul 06.00-09.00 WIB dan sore pukul 18.00-21.00 WIB. Halte khusus di Soetta nanti akan disediakan PT Angkasa Pura (AP) II. Halte itu dipastikan bukan di terminal penumpang. Namun masih berada di kawasan bandara.
Rencana membuka rute itu buah hasil rapat Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, di Jakarta, Minggu (28/5). Sebelum rapat, keduanya meninjau sarana dan prasarana (sarpras) perkeretaapian. Heru dan BKS, sapaan akrab Budi Karya, naik kereta api dari Stasiun Kereta Api (KA) Manggarai ke Stasiun Bandara Soetta. Kemudian kembali menggunakan kereta inspeksi ke Stasiun Bandara BNI City, di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Dalam rapat itu, Heru mendapatkan masukan terkait integrasi berbagai moda transportasi menuju ke Bandara Soetta. Dan usulan agar Transjakarta bisa masuk ke Bandara Soetta untuk memudahkan mobilitas karyawan bandara.
“Secara prinsip, kami dukung. Dan harapan kami masyarakat Jakarta maupun Jabotabek dapat merasakan manfaatnya,” kata Heru.
Selain itu, papar Heru, ada usulan untuk meningkatkan kemudahan masyarakat dalam menggunakan kereta bandara.
“Kira-kira dua poin itu, dan kami Pemerintah Daerah tentu mendukungnya,” ujarnya.
BKS menegaskan, pihaknya mendukung Transjakarta masuk ke Bandara. Menurutnya, keberadaan Transjakarta akan melengkapi moda transportasi yang beroperasi di Soetta. Dan, memudahkan mobilitas pekerja.
Meski sudah ada Damri, lanjut BKS, Transjakarta akan memberikan layanan alternatif untuk segmen yang berbeda.
“Saya pikir Transjakarta memiliki segmentasi sendiri. Keberadaannya saling melengkapi. Insya Allah layanan angkutan massal akan menjadi lebih baik,” ucap Menhub.
Soal KAbandara, BKS menjelaskan, pihaknya sedang berupaya mengoptimalkan layanan dan memudahkan masyarakat untuk mengaksesnya. Ditegaskan BKS, KABandara mesti dikembangkan karena moda transportasi berbasis rel, salah satu angkutan massal yang dapat diandalkan karena tepat waktu dan praktis.
“Kami ingin kapasitas meningkat, jangkauan layanan lebih luas dan tarif diharapkan bisa relatif lebih murah,” ujarnya.
BKS berharap, sinergi bersama Pemprov DKI Jakarta membuat integrasi transportasi ke bandara semakin optimal.
Layani 50 Ribu Orang
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengungkapkan, usulan Transjakarta agar melayani rute ke Soetta datang dari pihaknya.
Diungkapkan Awaluddin, jumlah pekerja di Bandara Soetta mencapai berkisar 40.000-50.000 orang. Mereka bekerja di berbagai instansi seperti AP II, maskapai, ground handling, instansi pemerintahan, tenant komersial dan sebagainya.
“Kalau ada layanan Transjakarta, maka dapat memberikan lebih banyak pilihan moda transportasi untuk para pekerja bandara,” kata Awaluddin, Minggu (28/5).
Karena itu, AP II mengusulkan agar Transjakarta dapat beroperasi di Bandara Soetta di jam tertentu saja. Misalnya, pagi pada pukul 06.00-09.00 WIB dan sore pada pukul 18.00-21.00 WIB.
“Bus tersebut bisa digunakan sebagai moda transportasi untuk berangkat dan pulang kerja bagi pekerja di bandara,” ucapnya.
Jika usulan itu bisa direalisasikan, Awaluddin memastikan pihaknya akan menyiapkan Halte Transjakarta.
“Bus Transjakarta itu nanti bisa diintegrasikan dengan transportasi publik di dalam kawasan Bandara Soetta. Seperti shuttle bus dan sky train untuk mempermudah pekerja di bandara,” jelasnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menuturkan, pihaknya dan PT Transjakarta akan melakukan pembahasan teknis dulu dengan AP II untuk membahas layanan Transjakarta di Bandara Soetta.
“Supaya nanti keberadaan Transjakarta bisa memberikan layanan dengan baik tanpa mengganggu layanan yang sudah ada,” kata Syafrin.
Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengaku kurang setuju Transjakarta masuk ke Bandara Soetta.
Sebab, menurut dia, moda transportasi Bandara Soetta dari dan ke wilayah Jakarta, Bekasi, Depok dan Bogor sudah komplet.
“Kan sudah ada kereta bandara, Damri dan angkutan reguler lainnya,” kata Djoko kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Grup), Senin (29/5).
Dia menilai, kehadiran Transjakarta akan membuat moda transportasi di bandara semakin padat dan sumpek. Selain itu, kurang efektif karena waktu tempuh Transjakarta terbilang cukup lama, tidak bebas dari kemacetan dan harus berhenti di setiap halte.
Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata ini juga menilai, kehadiran bus yang disubsidi Pemerintah ke bandara sebenarnya lebih dibutuhkan warga Tangerang. Karena, di Tangerang tidak ada transportasi publik seperti kereta bandara dan Damri menuju ke Soetta.
(RM.id)
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 20 jam yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 15 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu