Moeldoko Beberkan Manfaat Motor Listrik
Irit, Ramah Lingkungan, Perawatannya Gampang
JAKARTA - Hingga kini, motor listrik belum banyak digunakan masyarakat Indonesia. Padahal, manfaatnya banyak. Sayang, masih kurang laku.
Berbagai upaya tengah dilakukan Pemerintah agar masyarakat beralih dari menggunakan motor Berbahan Bakar Minyak (BBM) menjadi motor listrik.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan, salah satu tantangan yang membuat motor listrik belum diminati masyarakat yakni isu baterai. Masyarakat khawatir motornya kehabisan baterai, lalu kerepotan mengisi ulangnya.
“Banyak yang bertanya, baterai itu kira-kira jarak tempuhnya berapa. Terus pengisiannya bisa cepat atau tidak,” ujar Moeldoko dalam dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan tema Ekosistem Menuju Energi Bersih yang digelar hybrid, kemarin.
Dia bilang, dari jarak tempuh, kendaraan listrik sudah diujicoba. Teknologinya terus berkembang. Dari semula jarak tempuhnya 50 kilometer (km), sekarang sudah bisa di atas 120 km untuk sepeda motor.
Menurut Moeldoko, jarak tempuh sudah sesuai dengan perkembangan teknologi. Waktu pengisian baterainya pun tidak lagi lama.
Selain itu, ada juga yang dikhawatirkan masyarakat yakni sektor keamanan. Apakah baterai ini mudah terbakar dan menimbulkan ledakan?
“Saya yakinkan baterai ini aman. Tidak mudah terbakar karena sudah ditunjukkan pada saat exhibition. Ini menjadi pembelajaran agar memahami tentang kendaraan listrik,” tegas Moeldoko.
Menurutnya, motor listrik juga ramah lingkungan, irit energi, perawatan mudah dan murah. Lalu, tidak menimbulkan polusi suara seperti kendaraan BBM. Selain itu, penampilan terkesan lebih keren serta modern dan banyak manfaat lainnya.
Manfaat juga dirasakan negara. Adanya transisi ke kendaraan listrik berdampak pada efisiensi APBN, karena mengurangi subsidi impor bahan bakar minyak.
Sebab itu, Moeldoko mendorong investasi di sektor kendaraan listrik agar dapat menjadi menjadi pemicu. Sekaligus pemacu pertumbuhan industri dan ekosistem kendaraan listrik serta energi bersih.
“Investasi ini memberikan harapan dan jaminan bagi pengembang kendaraan listrik, sehingga menarik minat investor. Selain itu, sebagai pemacu bagi konsumen yang sudah melihat kesiapan ekosistem di lapangan,” tuturnya.
Menurut dia, dalam upaya mencapai target transisi energi, terutama dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, kendaraan listrik diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan. (RM.id)
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu