TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Survei IPO: Elektabilitas PAN Geser PKS, Dampak Kinerja Positif Mendag Zulhas

Oleh: Farhan
Jumat, 16 Juni 2023 | 18:45 WIB
Ketum PAN Zulkifli Hasan. Foto : Ist
Ketum PAN Zulkifli Hasan. Foto : Ist

JAKARTA - Kinerja positif yang ditunjukkan Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan RI turut mendongkrak elektabilitas partainya, Partai Amanat Nasional (PAN).

Dalam survei terbaru Indonesian Political Opinion atau IPO, elektabilitas PAN pimpinan Zulkifli Hasan telah menggeser posisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Direktur Indonesian Political Opinion Dedi Kurnia Syah mengatakan, Kementerian Perdagangan pimpinan Zulkifli Hasan meraih 52,1 persen tingkat kepuasan masyarakat.

Keberhasilan itu turut mendongkrak elektabilitas PAN, yang menggeser PKS dalam survei itu. Dalam survei tersebut tercatat, PAN berhasil menyalip PKS dengan perolehan suara 5,0 persen. PKS sendiri hanya mencatatkan perolehan suara sebesar 4,8 persen.

Hal ini terungkap saat responden ditanya, 'apabila hari ini dilaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu), maka partai politik manakah yang akan dipilih?'.

"Partai Amanat Nasional (PAN) 5,0 persen, sementara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 4,8 persen,” ungkap Dedi dalam rilis survei dengan tema 'Peta Elektoral Koalisi Partai dan Capres-Cawapres Jelang Pemilu 2024', Jumat (16/6).

Tindakan-tindakan politik Zulhas tersebut, menurut Dedi, sangat berdampak positif bagi popularitas dan elektabilitas PAN.

"Berkaca dari hasil tadi, semestinya PAN tetap melanjutkan inisiasi-inisiasinya, misalnya membentuk poros keempat, keluar dari Prabowo, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo, karena Golkar dan PAN sudah cukup untuk mengusung Capres sendiri," saran Dedi.

Hadirnya poros keempat, lanjut Dedi, akan berdampak baik bagi kedua parpol tersebut. Terlebih, jika mengusung kader sendiri, karena akan menjaga loyalitas kader untuk memilih capres dari partainya sendiri.

"Artinya meskipun peluang Airlangga-Zulhas menang Pilpres minimum, tapi mereka dapat mempertahankan suara untuk calon anggota legislatifnya. Hal demikian yang saat ini diinginkan oleh banyak parpol lainnya," bebernya.

Dalam survei ini, PDI Perjuangan masih memuncaki dengan 21,5 persen. Disusul, Partai Gerindra 19,7 persen, Partai Golkar 9,3 persen, Demokrat 9,2 persen, PKB 7,7 persen, dan NasDem 7,5 persen.

Kemudian, PAN 5,0 persen, PKS 4,8 persen, Perindo 4,5 persen, PPP 2,1 persen.

Sementara ketika responden disodorkan pertanyaan 'Jika hari ini dilaksanakan Pilpres, apakah Bapak/Ibu mengenali logo dan nama dari parpol di bawah ini', hasilnya adalah PDI Perjuangan meraih 97,5 persen, Partai Gerindra 95,7 persen, dan Partai Golkar 92,3 persen.

Lalu, Partai Demokrat 73,6 persen, PAN 72,5 persen, Partai Perindo 72,2 persen, PKB 70,7 persen, Partai Nasdem 68,8 persen, PKS 64,9 persen, PPP 52,1 persen.

Survei IPO tersebut menggunakan teknik wawancara penelitian hybrid secara tatap muka sebanyak 480 responden dan sambungan telepon sebanyak 720 responden, sehingga total ada 1.200 responden.

Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (margin of error) 2,90 persen, dengan tingkat akurasi data 95 persen.

Setting pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS) atau pengambilan sampel bertingkat.

Survei ini berhasil mengambil representasi sampel yang tersebar proporsional dalam skala nasional.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo