Perkara AKBP Bambang Kayun
Koper Isi Duit Rp 2 Miliar Diserahkan Di Pinggir Jalan
JAKARTA - Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bambang Kayun disebut pernah memberikan uang Rp 2 miliar untuk penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim). Pemberian uang setelah pasangan Emilya dan Herwansyah ditetapkan sebagai tersangka pemalsuan dokumen.
Hal itu diungkap Farhan saat dihadirkan sebagai saksi sidang perkara korupsi Bambang. Mantan orang dekat pasangan Emilya dan Herwansyah itu mengemukakan, diajak Bambang bertemu penyidik Bareskrim bernama Agus Prasetyono.
Agus menjabat Kepala Unit II Subdit II Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim pada 2016. Pertemuan pertama denganAgus dilakukan di restoran kawasan Karawaci, Tangerang. Setelah berkenalan dengan Agus, Farhan pisah meja atas permintaan Bambang.
Pertemuan ini membicarakan informasi dari Agus bahwa Dewi Ariati selaku pelapor bersedia berdamai dan mencabut laporan. Asalkan Emilya dan Herwansyah mau membayar Rp 25 miliar.
Dewi melaporkan Emliya dan Herwansyah ke Bareskrim Polri pada 13 September 2016. Tuduhannya memalsukan dokumen.
Akibat pemalsuan surat yang dilakukan Emilya dan Herwansyah, Dewi dan anak-anaknya kehilangan hak waris atas PT ACM. Perusahaan ini dikuasai Emilya dan Herwansyah.
Emylia adalah anak dari istri kedua mendiang Said Kahfi, pengusaha asal Pontianak. Sedangkan Dewi merupakan istri terakhir pendiri PT ACM tersebut.
Selang beberapa hari, Farhan kembali diajak Bambang bertemu dengan Agus. Kali ini di rumah makan Jalan Juanda, Jakarta Pusat.
“Saya udah siapkan uang Rp 2 miliar, Han (Farhan),” kata Farhan menirukan ucapan Bambang saat mengajaknya bertemuz Agus.
Farhan lalu diminta ke mobil Bambang. “Ada dua koper isi uang, di bagian belakang mobil Pak Bambang,” ungkapnya.
Farhan diminta menyerahkan koper itu. Dia tahu isinya uang lantaran tak sengaja membuka koper. Dia salah paham atas ucapan Bambang agar memindahkan uang ke mobil Agus.
“Saya kira hanya pindahkan uang saja, makanya (koper) saya buka. Tapi kata Pak Bambang, ‘Han pindahkan sama kopernya’,” tutur Farhan.
Dari dalam restoran, Agus membuka pintu bagasi mobilnya. “Pak Agus buka pakai remote mobil,” ujar Farhan.
Farhan buru-buru memindahkan koper karena takut dilihatbanyak orang. “Karena di pinggir jalan, ramai orang,” dalihnya.
Farhan hapal wajah Agus karena sudah tiga kali bertemu. Selain di Karawaci dan di Jalan Juanda, dia pernah bertemu Agus saat datang ke PT ACM.
Kedatangan Agus dan dua penyidik Bareskrim lainnya untuk memeriksa Emliya dan Herwansyah.
Usai pemeriksaan, Farhan memberikan kotak kepada setiap penyidik yang datang. Di dalamnya diselipkan uang Rp 40 juta.
Sebelumnya, Bambang bersedia membantu mengatur pemeriksaan di luar Bareskrim. Dia meminta disiapkan uang Rp 700 juta.
“Yang akan diberikan kepada penyidik yang menangani,” kata Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membacakan dakwaan.
Esok harinya, Herwansyah menyerahkan uang Rp 700 juta kepada Farhan. Farhan menyerahkan uang titipan ini kepada Bambang di kantornya di Divisi Hukum Mabes Polri.
Agus membantah pernah menerima uang terkait penyidikan perkara Emilya dan Herwansyah. Bantahan itu disampaikan saat dia dihadirkan sebagai sidang perkara Bambang pada Kamis (8/6).
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 17 jam yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
TangselCity | 9 jam yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu