Menlu Jepang Terima 1.700 Pesan Belasungkawa Dari 259 Negara
JEPANG - Mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, yang ditembak mati saat kampanye Partai Demokratik Liberal pada Jumat (8/7) pekan lalu, dimakamkan di sebuah kuil Zojoji di jantung kota Tokyo, Selasa (12/7).
Dalam upacara pemakaman terbatas yang diikuti anggota parlemen dan pihak keluarga yang berduka, istri Abe yang bernama Akie bertindak sebagai kepala pelayat.
Sebelum upacara pemakaman digelar, tampak antrean panjang di luar kuil. Warga berbaris mempersembahkan bunga untuk Abe, yang merupakan Perdana Menteri Jepang terlama.
Bunga itu diletakkan di altar, dihiasi dengan foto Abe yang tersenyum mengenakan kemeja putih.
Misaki Yoshikawa, pelayat yang datang dari daerah Ota Tokyo mengaku memiliki kenangan pertemuan dengan Abe, di sebuah tempat wisata di Prefektur Yamaguchi, yang merupakan daerah konstituennya.
Misaki mengungkap, tanpa sungkan, Abe mendekat dan berjabat tangan dengannya, sambil tersenyum.
"Terus terang, saya sangat terkejut mendengar berita kematian Abe. Tak seperti politisi lain, dengan Abe, kami merasa seperti tak ada penghalang," kata pria berusia 30 tahun itu, seperti dikutip Kyodo.
Stand peletakan bunga didirikan di kantor Abe di Shiminoseki yang merupakan daerah pemilihannya, serta di almamaternya: Universitas Seikei di Tokyo.
Faksi Partai Demokratik Liberal menyebut, sedikitnya 2.500 pelayat hadir menyaksikan jenazah Abe untuk terakhir kali. Termasuk, Menteri Keuangan AS Janet Yellen, yang saat itu sedang menjalani kunjungan resmi ke Jepang.
Selain itu, juga ada Duta Besar Rusia untuk Jepang Mikhail Galuzin dan Presiden Toyota Motor Corp. Akio Toyoda.
Secara terpisah, memorial services akan diadakan di Tokyo dan Yamaguchi.
1.700 pesan belasungkawa
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Yoshimasa Hayashi mengatakan pemerintah Jepang telah menerima lebih dari 1.700 pesan belasungkawa atas wafatnya Shinzo Abe, dari total 259 negara, kawasan dan lembaga internasional.
"Saya telah menemukan lagi pencapaian besar yang ditinggalkan mantan Perdana Menteri Abe, dalam diplomasinya," kata Hayashi dalam konferensi pers.
Abe ditembak seorang warga bernama Tetsuya Yamagami (41), saat berkampanye untuk Partai Demokratik Liberal di Prefektur Nara pada Jumat (8/7), menjelang pemilihan Majelis Tinggi pada Minggu (10/7).
Kepada polisi, Yamagami yang berstatus pengangguran, mengaku menyimpan dendam terhadap sebuah kelompok agama, karena ibunya dibikin bangkrut dengan alasan donasi. Dia percaya, Abe memiliki kaitan dengan kelompok tersebut. (rm.id)
Nasional | 5 jam yang lalu
Pos Tangerang | 16 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 4 jam yang lalu