Pantun “Culik” Butet Bikin Gerindra Gerah
JAKARTA - Sosok budayawan Butet Kartaredjasa mendadak viral dan menuai pro dan kontra. Penyebabnya adalah pantun yang dibacakan Butet pada puncak peringatan Bulan Bung Karno (BBK) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu (24/6). Dalam pantunnya, Butet menyinggung soal Capres “culik” dan “pandir”. Meskipun tak menyebut nama, pantun Butet bikin Partai Gerindra gerah.
Butet menjadi salah satu seniman yang ikut meramaikan peringatan BBK di GBK. Pria kelahiran Yogyakarta itu, memilih aksi panggungnya dengan membacakan pantun di hadapan ratusan ribu kader banteng yang hadir di GBK.
Pantunnya cukup singkat, terdiri dari beberapa bait saja. Namun, isinya berupa kritikan-kritikan yang diduga dilancarkan pada bakal capres di luar PDIP.
Begini isi pantunnya : Di sini semangat meneruskan, di sana maunya perubahan. Oh begitulah sebuah persaingan. Di sini nyebutnya banjir, di sana nyebutnya air yang markir. Ya, begitulah kalau otaknya pandir.
Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal. Orangnya diteropong KPK karena nyolong. Eh lha, kok koar-koar mau dijegal.
Jagoan Pak Jokowi rambutnya putih, gigih bekerja sampai jungkir balik. Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih, jika kelak ada presiden hobinya kok menculik.
Cucu komodo mengkeret jadi kadal, tak lezat digulai biarpun pakai santan. Kalau pemimpin modalnya cuman transaksional, dijamin bukan tauladan kelas negarawan.
Sehari pasca pantun itu dibacakan, Butet mendadak viral. Bahkan, Butet sempat menjadi trending topic di Twitter dengan mengoleksi 22 ribu lebih cuitan. Sejumlah politisi juga ikut meramaikan Twitter dengan ikut-ikutan mengomentari pantun Butet.
Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak jadi salah satu yang ikut mengomentari Butet. Dahnil mengaku tidak tahu apa yang Butet bicarakan. Ia hanya berpesan agar kompetisi dilakukan secara fair, tanpa melukai kompetitor.
Mas Butet ngomong opo? Ah sudahlah. Tidak ada waktu kami baper dan marah-marah sama tudingan dan kebencian. Lupakan. Yuk kerja bersatu untuk Indonesia maju dan berkompetisi dengan sehat tanpa mengorbankan persatuan,” cuit Dahnil melalui akun Twitternya @Dahnilanzar, kemarin.
Respons Dahnil itu lantas ditimpali oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Fadli Zon. Fadli turut berkomentar soal puisi Butet dengan membalas cuitan Dahnil. “Butet lagi kepepet, biarlah dia sedikit cerewet, untuk mengisi dompet,” sindir Fadli, dengan bait pantun.
Ketua DPD Gerindra DKI Ahmad Riza Patria pun ikut menanggapi. Namun, Riza memilih tidak emosi terhadap Butet.
“Seperti yang disampaikan oleh Bapak Prabowo. Siapapun yang menyindir, termasuk yang membully, menjelekkan, memfitnah. Pak Prabowo mengajak kami semua kader untuk membalas dengan kebaikan,” pesan Riza di Gelanggang Remaja, Jakarta Utara, kemarin.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu yakin, kader Gerindra serta siapapun yang mencintai Prabowo, tidak akan kembali “menyerang” dengan pola apapun. Sekalipun perbuatan orang tersebut telah melukai Menteri Pertahanan itu.
“Jadi apapun yang mereka sampaikan. Menjelek-jelekkan, menghina, menghujat, memfitnah dan lain-lain. Pak Prabowo dan kami semua jajaran kader simpatisan relawan akan membalas itu semua dengan kebaikan,” imbuhnya.
Sementara itu, di dunia maya, pendapat warganet soal pantun Butet terbelah. Ada yang marah dan ada pula yang memuji Butet.
Sindiran Butet ini tepat mengena ke jantung lawan. Makanya banyak yang kebakaran jenggot,” cuit @MurthadaOne1. “Mas Butet. Kalau Nyentil orang langsung kena Ginjal yaa,” ledek @AirinDatangLagi. “Mas Butet kalo ngomong jangan terlalu jujur donk, yakin gak takut diserang pasukan kadal dan pasukan macan,” timpal @kesittt.
Namun @BosPurwa menganggap, pantun Butet sudah keterlaluan. Apalagi, dibacakan di acara yang dihadiri Presiden Jokowi. “Penghinaan dan pelecehan yang dilakukan Butet Kartaredjasa @masbutet tepat dilakukan di depan wajah Presiden @jokowi yang dianggap sudah mengangkat seorang yang punya hobby menculik sebagai Menhan di kabinetnya,” kritiknya. “Pak Prabowo jangan diam saja. Itu kasus usang dimunculkan lagi culak culik. Pak Prabowo harus bertindak, kasih pelajaran manusia macem begini. Jangan dikasih kendor,” pungkas @Budionotaslim3.
Sementara itu, akun @bachrum_achmadi mengaku sudah kecewa dengan Butet yang dianggap bukan budayawan yang dikenalnya. “Mulai detik ini si Butet tak layak disebut Budayawan, tapi hanya seorg Komedian partisan murahan. Puisinya memalukan!” cuit @bachrum_achmadi.
“Dulu, dia mulai dikenal karena meniru suara dan cara bicara Pak Harto. Kini, dia meniru sentimen dan cara berpikir status-quo,” kata @rachlannashidik.
Olahraga | 20 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu