Bahlil Disanjung Paloh Cs
JAKARTA - Usulan Bahlil Lahadalia untuk menduetkan Puan Maharani-Anies Baswedan di Pilpres 2024 disambut hangat Partai NasDem. Partai besutan Surya Paloh itu, menyanjung Bahlil, dengan menyebut usulan duet Puan-Anies sangat menarik.
Sebelumnya, Bahlil mengusulkan duet Puan-Anies ini saat menjadi pembicara di Rilis Survei Nasional Indikator Politik Indonesia bertema "Evaluasi Publik Terhadap Kinerja Pemerintah Dalam Bidang Ekonomi, Politik, Penegakan Hukum, dan Pemberantasan Korupsi", secara virtual, Senin (11/7). Menteri Investasi itu yakin, dengan duet ini, “cebong” dan “kampret”, yang terus berseteru 2014, bisa damai.
“Ini (Puan dan Anies) dua figur muda, cerdas. Satu hal menurut saya, ini bisa menggabungkan, rekonsiliasi nasional ini antara cebong sama kampret. Ini kan di mana-mana ada cebong, ada kampret," ucapnya, saat itu.
Mantan Ketua Umum HIPMI ini menilai, Puan dan Anies bukan tokoh sembarangan. Keduanya sudah teruji dengan baik. "Nah, dua-dua ini paten juga. Bagus juga. Kalau ada surveinya, toplah, tapi yang lain juga bagus. Kita ikuti saja," sambung Bahlil.
NasDem menyambut hangat wacana ini. Partai politik pertama yang merekomendasikan Anies sebagai capres itu mendukung ide Bahlil. NasDem menilai, duet Puan-Anies menarik jika dapat diwujudkan.
"Artinya, menarik kalau kemudian pasangan itu bisa diwujudkan," ucap Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali, kemarin.
Kata dia, duet Puan-Anies banyak manfaatnya. Dari sisi keterpilihan, duet ini punya peluang besar, karena punya basis pendukung yang sama-sama jelas. Dari sisi rekonsiliasi, duet ini bisa mendamaikan cebong dan kampret.
"Kalau ini digabungkan, Anies-Puan itu menjadi suatu yang menarik. Pertama, harapannya masalah polarisasi bisa teratasi. Kedua, basis dukungannya juga tidak beririsan antara Pak Anies dan Mbak Puan," sambung anggota Komisi III DPR itu.
Meski demikian, mantan Ketua Fraksi NasDem DPR itu mengaku belum ada komunikasi yang dilakukan partainya dan PDIP untuk membahas duet tersebut. Tapi, partainya terbuka jika PDIP menawarkan untuk berkoalisi.
"Kalau memang NasDem diajak bergabung sama-sama, ayo. Kalau PDIP menganggap tidak perlu ada partai lain bergabung bersama-sama, juga kita bahagia-bahagia saja," imbuhnya,
Senada dengan Ali, Ketua DPP NasDem Willy Aditya mengatakan tidak masalah soal duet Puan-Anies. "Tentu, sah-sah saja kalau ada ide atau otak atik calon pasangan semacam itu," ucap Willy.
Dia menekankan, substansi Pilpres bukan hanya soal menang dan kalah. Pilpres juga harus menjadi ruang pendidikan politik dan kedewasaan sikap bagi semua pihak.
Di sisi lain, PDIP justru “menyerang” Bahlil. Ketua DPP PDIP Bambang “Pacul” Wuryanto heran dengan sikap Bahlil, yang ikut-ikutan ngomong soal Pilpres 2024.
"Pak Bahlil sekarang standing position-nya adalah Menteri Investasi, BKPM. Lho statement bahas capres-cawapres. Itu masuk akal nggak," ucap Bambang Pacul, kemarin.
Dia menyebut, sikap Bahlil sudah seperti lembaga survei. Namun, apapun persepsinya, Bambang Pacul memastikan, pihaknya tidak akan terpengaruh.
“Kalau kalian mau dipengaruhi persepsi itu (silakan). Kalau Bambang Pacul, nggak lah," tukas dia.
Sementara, pengamat politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad mengakui, duet Puan-Anies memang saling menggenapi. Akan tetapi, komposisinya tidak cocok mengingat elektabilitas Anies lebih tinggi. Tapi, jika dibalik pun susah. Sebab, PDIP pasti tidak mau.
Bila tetap dipaksakan Puan-Anies, kata dia, tim sukses pasangan ini harus bekerja lebih keras untuk mendorong popularitas dan elektabilitas putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu.
"Sebab, dalam sejarah pemilihan presiden kita, pembawa suara terbesar adalah figur calon presiden, bukan calon wakil presiden. (rm.id)
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 23 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu