TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pepet AHY Dan Kang Emil

Banteng Cari Dukungan

Laporan: AY
Sabtu, 01 Juli 2023 | 12:16 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) tengah mencari dukungan untuk Pilpres 2024. Komunikasi politik dengan partai lain terus dibuka. Mulai dari memepet Ketua Umum Partai DemokratAgus Harimurti Yudhoyono (AHY), hingga politisi Partai Golkar Ridwan Kamil.

Keterbukaan komunikasi politik itu, dimulai sejak Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri memutuskan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024. Sinyalemen ini semakin terang makin setelah partai berlambang Kepala Banteng itu mendekati Demokrat.

Partai bintang Mercy itu meru­pakan salah satu partai oposisi di Indonesia. Berseberangan denganPresiden Joko Widodo, kader PDIP. Nyatanya, Banteng mampu menjalin komunikasi politik dengan Demokrat me­lalui Ketua DPP PDIP, Puan Maharani dan AHY dalam balu­tan kegiatan olah raga pagi, di Plataran Hutan Kota, Senayan, Jakarta, Minggu (16/6).

“Ternyata banyak sekali yang bisa diomongin. Bisa seperti kakak adik. Tadi Mas AHY bilang ‘Mbak, boleh ya saya menganggapMbak seperti ka­kaknya’ ‘Ya, iya dong’” tutur Puan saat jumpa pers bersama AHY, di Jakarta, Minggu (18/6).

Sontak, suhu politik di Indonesia menjadi sangat cair. Wacana rekonsiliasi PDIP-Demokrat santer terdengar. Bahkan, AHY ma­suk menjadi salah bursa Cawapres Ganjar Pranowo. Aksi PDIP tidak berhenti di situ. Banteng terus menggoda partai lainnya.

Teranyar, ada nama politisi Golkar, Ridwan Kamil. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu namanya disebut Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto dalam sebuah pantun politik

Kang Emil memang kaya prestasi. Memajukan Jabar penuh daya seni. Pemilu akan digelar beberapa bulan lagi. Bacawapres Pak Ganjar ternyata ada di sini,” ujar Hasto, di acara peletakan batu pertama pembangunan momumen patung Soekarno di Bandung, Jawa Barat, Rabu, (28/6).

Hasto mengamini, saat ini ada 10 nama yang tengah ditimbang sebagai bakal cawapres untuk mendampingi Gubernur Ganjar sebagai capres dari PDIP. Nantinya, siapa cawapres Ganjar, akan dirumuskan Ketum Megawati bersama pimpinan parpol lain di dalam koalisi.

Gayung bersambut, Gubernur Jawa Barat itu mengaku senang. “Kalau itu doa tentu kita aminkan saja. Walaupun sebagai seorang yang taat pada aturan hidup, saya taat pada apa yang sedang digariskan partai saya, Partai Golkar, sehingga apapun tekad­nya, mudah-mudahan doakan yang terbaik buat semuanya,” ujar Kang Emil.

Untuk diketahui, Banteng tidak menggoda AHY dan Kang Emil saja. Sejumlah tokoh dianggapbaik dan berkemungkinan mendampingi Ganjar sebagai cawa­pres. Mulai dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Kemudian, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Direktur Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra menganalisa, aksi yang di­lakukan PDIP dengan menggoda kalangan parpol ini adalah ben­tuk keluwesan Banteng mengha­dapi Pemilu 2024.

“PDIP bisa saja sedang dalam situasi tidak menentu. Di satu sisi, mereka percaya diri dengan elektabilitas yang tinggi. Di sisi lain, baru PPP partai Senayan yang merapat,” ujar Dedi, ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurutnya, PDIP sedang dalam situasi tidak menentu, sehingga menggoda banyak tokoh parpol menjadi cawapres Ganjar. Indikatornya, baru PPP saja parpol Senayan yang berada di barisan partai pemenang dua Pemilu lalu itu.

“Baru ada PPP yang merapat, ini kemudian disinggung oleh Megawati beberapa waktu lalu terkait kejelasan Golkar, dan PAN,” sebutnya.

Melihat situasi ini, Dedi menduga, PDIP berangsur kehilangankepercayaan diri itu karena Jokowi secara personal dan keluarga cenderung memihak Prabowo. Hal itu bisa dilihat secara terang bagaimana Jokowi dan putranya, Gibran Rakabuming Raka bersikap pada Prabowo.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo