TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pegiat Kebhinekaan Kopdar Toleransi

Laporan: Idral Mahdi
Senin, 10 Juli 2023 | 07:15 WIB
Penggiat Kebinekhaan di Kota Tangsel menggelar diskusi guna menjaga toleransi dan kebhinekaan di Kota Tangsel.(dra)
Penggiat Kebinekhaan di Kota Tangsel menggelar diskusi guna menjaga toleransi dan kebhinekaan di Kota Tangsel.(dra)

SERPONG-Pertemuan para pegiat kebhinekaan yang tergabung dalam Gerakan Toleransi Indonesia (GTI), bersepakat mengkampanyekan dan mengajak masyarakat secara luas soal sikap toleransi beragama, menjauhi politik identitas serta menjaga kerukunan di lingkungan tempat tinggal.

 Kesepakatan ini digaungkan para anggota GTI dalam acara Kopdar Toleransi Indonesia III bertajuk “Literasi Kebangsaan dan Nasionalisme” yang diselenggarakan di salah satu restoran Kawasan Serpong, Sabtu (8/7).

 Ketua Umum GTI, Andi Salim mengatakan, sebagai warga bangsa dirinya tak akan menanyakan seseorang beragama apa, darimana. Tapi semua adalah warga negara Indonesia. Ini persoalan ideologi negara apalagi jika kita kembali ke azas tunggal.

 “Saya ingin mengatakan Pancasila bertoleransi itu harus kita tampakkan, jangan-jangan kita juga tunjukkan sikap bertoleransi dengan kawan-kawan, nyatakan saja. Jaman sekarang sih nggak ada sembunyi-sembunyi, kita harus sudah berpihak ke Pancasila, karena Pancasila adalah pedoman berbangsa dan bernegara. Bukan guidens diantara kita saja atau untuk kepentingan kelompok tertentu,” tambahnya.

 Dia menjelaskan, dalam beberapa kesempatan GTI ikut membantu wilayah yang sedang memperjuangkan diri dari stigma kota intoleransi. Hal tersebut pernah diperjuangkan GTI saat diundang di Malang, Jawa Timur.

 “Kami bergabung bersama teman-teman di Malang untuk mendukung mereka menjadikan Kota Malang sebagai kota Toleran,” ujarnya.

 Sementara, Anggota DPR RI, Marinus Gea menyatakan, pemahaman toleransi sebenarnya tidak terbatas pada agama, tapi dalam segala aspek kehidupan, manusia harus saling menghormati dan bertoleransi.

 “Antara yang ganteng dengan yang biasa, yang tinggi dengan yang rendah, karena Tuhan yang Maha Esa menciptakan manusia dalam beragam bentuk, latar belakang dan kondisi lingkungan sehingga kita harus menghargai perbedaan dan bersikap toleransi, menghargai umat ciptaan Tuhan,” katanya.

 Sedangkan, Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel, Iwan Rahayu mendorong para anggota GTI tak hanya memperkuat sikap toleransi di internal anggota tapi juga mengajak kepada masyarakat diluar GTI secara meluas.

 “Kalau anggota Toleransi Indonesia, saya yakin pasti sudah punya sikap tegas dan memiliki komitmen bersikap toleran dan menghargai perbedaan. Akan tetapi jangan hanya ke dalam, anggota Toleransi Indonesia harus juga punya peran ke luar mengajak masyarakat secara luas untuk menjaga kebhinekaan dan menghormati antar umat beragama,” tambah Iwan.

 Tokoh Agama Romo Amin Kertawijaya mengatakan, toleransi adalah sebuah sikap yang harus dimiliki bangsa ini. Karena hal itu sesuai semangat dan cita-cita bangsa Indonesia.

 Di acara ini, Ulama kharismatik Ustadz Muhammad Mounir mengatakan Islam sebenarnya adalah agama toleransi yang Rahmatan Lil Alamin. Dalam Islam diajarkan bagaimana menghargai sesama manusia.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo