Eksis di Karnaval Budaya Apeksi Makassar, Dindikbud Tangsel Paparkan Makna Identitas Tangsel
MAKASSAR, Sebagai wilayah termuda se-Provinsi Banten, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dikenal sebagai wilayah yang memiliki segudang warisan budaya yang beragam.
Akulturasi budaya pun terjadi di tengah-tengah masyarakat. Kekayaan itulah yang menjadi ciri khas Tangsel.
Potensi ini pun digaungkan pada kancah Nasional, tepatnya pada ajang Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) yang berlangsung di Makassar, Sulawesi Selatan.
Kain batik khas Tangsel, beragam kerajinan, musik tradisional, tumbuhan anggrek, tarian, konsep modernisasi, hingga makanan khas wilayah penyangga Ibu Kota DKI Jakarta ini, turut meramaikan ajang Apeksi tersebut.
Hal itu menandakan bahwa identitas Tangsel, kini mulai dikenal di Nusantara. Akulturasi budaya masyarakat yang kental, terpadu dengan konsep modernisasi yang kian berkembang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel, Deden Deni menerangkan, perpaduan itulah yang menjadi potensi dan keunggulan Tangsel. Kemudian disadari pula bahwa hal tersebut merupakan identitas Tangsel.
Sederet potensi itu pun, kata Deden, akan dipertunjukkan pada seluruh rangkaian dalam ajang Apeksi 2023 ini.
"Kebetulan Dindik saja kita membawa 41 personel. Yang mana 25 itu talent, di antaranya nanti mengisi pawai budaya dan panggung seni budaya. Tema kita, menggunakan Tangsel unggul. Di mana nanti kita terdiri dari banyak budaya, jadi untuk nanti konsepnya pun perpaduan dari kebudayaan daerah, lalu kita konsep menjadi kebudayaan kearifan lokal," ujar Deden, Kamis (13/7/2023).
Lebih lanjut pada rangkaian panggung seni budaya, Kota Tangsel akan menampilkan perpaduan musik tradisional dan kekinian.
"Kita membuat menampilkan live music. Kita pakai musik tradisional gambang kromong, dan akan kita padukan dengan musik modern," tuturnya.
Kemudian selain pertunjukkan, pada ajang tersebut pula Tangsel menampilkan tarian dengan kostum anggrek yang menjadi ciri khasnya.
"Kami ingin menunjukkan ciri khas Tangerang Selatan. Ada simbol gold yang disimbolkan sebagai kekuatan di Tangerang Selatan, kemudian ada anggrek yang biru. Macam macam ada simbol yang menyimbolkan Tangerang Selatan," paparnya.
Kemudian warna biru menggambarkan sumber daya air berupa situ yang banyak terdapat di wilayah Tangerang Selatan. Sedangkan warna hijau, lekat dengan sejarah wilayah Tangerang Selatan yang dahulu dipenuhi perkebunan karet dan tanaman bambu. Namun pada dasarnya, warna hijau mengandung makna kesejahteraan.
Warna lainnya ialah merah muda yang bermakna keterbukaan sekaligus ketenangan dalam menyikapi setiap permasalahan. Selain itu, merah muda juga melambangkan potensi perkebunan tumbuhan anggrek Vanda Douglas sebagai komoditi unggulan di wilayah termuda se-Provinsi Banten ini.
Selain itu, lanjut Deden, ajang karnaval kebudayaan pun tak ketinggalan menjadi ajang promosi untuk mengenalkan kebudayaan serta identitas Tangsel.
Salah satunya, yakni kain batik yang menjadi ikat kepala dan selendang yang sangat indah dikenakan oleh Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan beserta seluruh rombongan pawai.
"Yang kemudian mudah-mudahan ini bisa dijadikan simbol kebudayaan ke depannya. Batik dengan warna cokelat ketuaan. Kita ambil dari UMKM dan kita produksi," tandasnya.
Nasional | 7 jam yang lalu
Pos Tangerang | 18 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 7 jam yang lalu