TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Meski Serangan Teror Turun, BNPT Di-warning Nih

Wapres: Jangan Lengah!

Laporan: AY
Sabtu, 29 Juli 2023 | 09:46 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Serangan aksi terorisme di Indonesia dari tahun ke tahun semakin turun. Namun jangan lengah, tetap wajib waspada.

Hal itu disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat memberi pidato sambutan pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-13 Badan Nasional Penang­gulangan Terorisme (BNPT).

Wapres mengingatkan, tu­runnya angka serangan teroris tidak boleh membuat bangsa Indonesia dan para pemangku kepentingan lengah.

BNPT mencatat bahwa angka serangan teroris per tahun turun signifikan sebesar 89 persen sejak tahun 2018 hingga 2023.

“Di balik data capaian yang ada ini saya berpesan agar kita tidak lengah,” ujar Ma’ruf dalam pidatonya, kemarin sore.

Meski serangan teror tapi harus diingat bahwa bentuk pemikiran dan paham kekerasan dari pelaku terorisme masih ada.

Organisasi teror akan selalu mencari jalan untuk menyebar­kan paham mereka, terutama kepada kelompok perempuan, pemuda, dan anak-anak.

Oleh karena itu, BNPT dan pe­mangku kepentingan harus terus mencermati dan mewaspadai kondisi di lapangan.

“Seperti adanya indikasi peningkatan kategori di kalangan siswa atau generasi muda. Pertama, dari toleran menjadi in­toleran pasif, kemudian intoleran pasif menjadi aktif, dan dari in-toleran aktif menjadi terpapar,” tutur eks Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.

Ma’ruf menyatakan, kondisi tersebut dapat menjadi bahaya jika tidak segera ditindak secara tepat dan terukur.

Sebab, Indonesia membutuh­kan generasi muda yang toleran dan inklusif untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas pada 2045 kelak.

“Generasi muda yang bergaul luas dan mudah bekerja sama, tanpa memandang latar belakang budaya dan agama. Generasi muda yang inovatif dan kreatif, serta terbuka pada ide-ide baru,” ujar Ma’ruf.

Ma’ruf menuturkan, turunnya angka serangan teror merupakan buah dari upaya pencegahan aksi terorisme yang telah di­lakukan.

Selain itu, laporan Global Terrorism Index 2024 juga menempatkan Indonesia pa­da peringkat ke-24 dari daftar negara paling terdampak terorisme atau kategori terdampak sedang.

Penurunan kasus terorisme di Indonesia, bisa menjadi suntikan motivasi yang kuat bagi BNPT agar tetap giat bekerja bagi negeri ini,” kata Ma’ruf.

Di tempat yang sama Kepala BNPT Rycko Amelza Dahniel siap menjalankan arahan Wa­pres.

Menurutnya semua pihak sepatutnya tidak mudah ber­puas diri. Ia meminta agar tetap waspada terhadap dinamika gerakan terorisme yang muncul di bawah permukaan.

“Dari sel-sel jaringan terorisme yang mulai menyusup ke sendi-sendi kehidupan warga dan bernegara,” imbuhnya.

Posisi Indonesia dalam Global Terrorism Index jauh lebih baik dibandingkan lima tahun ke­belakang. Yakni berada pada kategori terdampak sedang atau medium impacted.

“Posisi Indonesia, kami lapor­kan, dalam Global Terrorism Index semakin baik, dalam kategori medium impacted,” ungkap Rycko.

Selain itu, Rycko mengatakan, kasus serangan teror di Indonesia dalam rentang waktu 2018–2023 juga terus menurun. Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih.

“Indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,” rinci Jenderal Polisi bintang dua ini.

Dia menjelaskan, kelompok terorisme mulai mengubah pendekatannya, yakni dari hard menjadi soft approach dan dari bullet menjadi ballot strategy.

Sel-sel terorisme itu, sambung Rycko, menggunakan jubah agama di permukaan.

Sementara di bawah permu­kaan melakukan gerakan ide­ologi secara sistematis, masif, dan terencana.

“Mereka terus melakukan konsolidasi, melakukan rekrut­men, dan penggalangan dana dengan berbagai cara,” ucapnya.

Kemajuan teknologi dan masa pandemi Covid-19, turut mendorong masif-nya radikalisasi se­cara online yang melahirkan self-radicalization dan lone-wolf.

Rycko menyebut remaja, anak-anak, dan perempuan menjadi kelompok rentan ter­kait terorisme. Khusus remaja, berdasarkan hasil penelitian Setara Institute, menunjukkan bahwa tren ideologi kekerasan di kalangan siswa cenderung meningkat.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo