TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Golkar Tak Dukung Anies

Paloh Nebak-nebak Perasaan Airlangga

Oleh: Farhan
Senin, 07 Agustus 2023 | 09:40 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menghormati keputusan Golkar yang tidak akan mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024. Namun, sebagai tokoh yang lama berkecimpung di Golkar, Paloh mengaku penasaran. Paloh coba nebak-nebak perasaan Ketum Golkar Airlangga Hartarto di balik keputusannya itu.

Kenapa penasaran? Sebagai mantan kader Golkar, Paloh mengaku paham betul dinamika yang terjadi di tubuh Beringin. Sebab, keadaan baik-baik saja, bahkan petinggi Golkar datang ke Apel Siaga NasDem di Gelora Bung Karno, beberapa waktu lalu.

“Kemudian Ketua Umum Golkar Airlangga, adik saya, mengatakan tidak mendukung Anies, kita hormati. Saya pasti tahulah kenapa dia tidak bisa mendukung Anies,” kata Paloh, di Padang, Sumatera Barat, kemarin.

Namun, yang bikin Paloh penasaran adalah perasaan Airlangga. Paloh ingin tahu, Airlangga yang mengatakan tidak akan dukung Anies, seperti apa raut wajahnya. Paloh penasaran apakah wajah Airlangga dalam suasana senang atau sebaliknya.

“Coba saya intip perasaannya, apakah dia gembira menyatakan tidak mendukung Anies? Kalau dia gembira, saya salah persepsi. Kalau bukan dengan gembira bagaimana? Itu kita yang harus pahami,” beber politisi yang identik dengan bewok tebal itu.

Meski Golkar telah menentukan sikapnya terhadap Anies, Paloh akan tetap menjalin komunikasi dengan partai yang telah membesarkan namanya itu. Bagi Paloh, Golkar adalah masa lalunya, dan tak bisa dilupakan. Kata dia, 43 tahun dirinya menjadi kader Golkar, mulai dari anggota biasa sampai menjadi dewan pertimbangan. Dinamika dan kematangan politik Paloh, diasah saat menjadi kader Golkar.

Golkar telah memberikan saya pengalaman dan pemahaman. 43 tahun saya di Golkar. Jadi komunikasi saya dengan Golkar tidak berhenti seketika,” kenang Paloh.

Seperti diketahui, hingga saat ini, Partai Gokar belum memutuskan arah dukungan politiknya. Namun, Capres mana yang akan didukung Golkar, dipastikan hanya ada 2 pilihan: Ganjar Pranowo yang diusung poros PDIP atau Prabowo Subianto yang diusung Partai Gerindra.

“Itu (pernyataan JK) sangat benar. Benar (tak mungkin dukung Anies),” kata pria yang juga Menko Perekonomian itu, di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (2/8).

Hanya saja, Airlangga tak membeberkan alasannya. Ia hanya menyampaikan Golkar sebagai partai besar telah menentukan sejumlah langkah.

“Ya, tentu kita punya langkah-langkah sendiri. Langkah chapter terakhir. Sekarang udah masuk chapter terakhir,” ucapnya.

Ketua DPD I Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily menjelaskan kenapa partainya tidak mengusung Anies di 2024. Menurut Ace, hingga saat ini, Golkar belum menemukan chesmisty dengan Anies yang telah diusung sebagai Capres dari Koalisi Perubahan.

Selain itu, lanjut Ace, sebagai partai pendukung Pemerintah selama 2 periode kepemimpinan Presiden Jokowi, tentunya Golkar akan mendukung Capres yang berasal dari Pemerintah. Sebab, Golkar ingin melanjutkan pembangunan dan legacy Presiden Jokowi.

“Dua periode mendukung, tiba-tiba memiliki sikap diametral, mendukung yang mengusung perubahan, kan artinya tidak konsisten. Jadi, itu salah satu alasannya kita tidak ketemu dengan koalisi Anies,” kata Ace, saat menjadi narasumber di Podcast Rakyat Merdeka.

Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi juga menghormati keputusan Airlangga. Kata Aboe, dukungan terhadap Capres merupakan sikap politik masing-masing partai.

“Perbedaan pilihan Capres itu adalah hal yang wajar terjadi ketika mendekati kontestasi Pilpres. Oleh karena itu, kami menyampaikan dukungan penuh pada Golkar untuk menentukan pilihan Capres yang akan diusung pada 14 Februari 2024,” imbuhnya.

Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis Agung Baskoro menilai, secara institusional, hubungan Golkar dengan NasDem atau Koalisi Perubahan sesungguhnya baik. Namun, realita politik hari ini menempatkan Golkar fokus dengan narasi melanjutkan. Sementara NasDem fokus dengan narasi perubahan.

“Mendukung Prabowo atau Ganjar menjadi prioritas ketimbang bersama Anies,” kata Agung.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo