TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Firman Soebagyo: Kita Butuh Pemimpin Paham Ekonomi Global

Persaingan Untuk Cawapresnya Prabowo Subianto Makin Terasa

Laporan: AY
Senin, 21 Agustus 2023 | 06:49 WIB
Firman Subagyo Politisi Golkar. Foto : Ist
Firman Subagyo Politisi Golkar. Foto : Ist

JAKARTA - Bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar, menambah kekuatan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Sebelumnya, koalisi ini hanya beranggotakan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun, semakin banyaknya partai, maka perebutan posisi bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) untuk mendampingi Prabowo Subianto, mulai terasa.

Meski, wacana duet Prabowo-Gibran Rakabuming semakin nyaring terdengar, seiring gugatan syarat usia Cawapres yang 40 tahun agar diturunkan menjadi 35 tahun.

Seperti diketahui, bakal Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto telah mengantongi dukungan politik dari Gerindra, PKB, Golkar dan PAN.

Prabowo mengatakan, posisi partai koalisi ini sebagai bagian dari tim pemerintahan Presiden Jokowi.

Hal tersebut disampaikan Prabowo saat deklarasi koalisi empat partai di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/8).

“Kami di sini tidak malu-malu mengatakan, kami bagian dari tim pemerintahan yang dipimpin Bapak Insinyur Haji Joko Widodo,” kata Prabowo.

Meski koalisi ini terdiri dari empat partai yang berada di Pemerintahan Jokowi, untuk posisi Cawapres, belum ada kesepakatan.

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menegaskan, partainya tetap ingin mengusung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres. Menurutnya, meski Golkar dan PAN sudah merapat ke KKIR, sikap PKB tidak bisa ditawar.

“Gus Muhaimin maju sebagai Cawapres atau Capres itu tidak bisa ditawar,” kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8).

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Firman Soebagyo menilai, wajar saja setiap kader menginginkan ketua umumnya menjadi Cawapres atau Capres.

Namun, dia menegaskan, negara ini membutuhkan Cawapres yang paham betul soal ekonomi. Apalagi, kondisi ekonomi global sedang tidak menentu.

Untuk membahas hal ini lebih lanjut, berikut wawancara dengan Firman Soebagyo.

PKB masih yakin, Muhaimin akan menjadi Cawapresnya Prabowo dengan dasar Piagam Kerja Sama PKB dan Gerindra. Tanggapan Anda?

Itu kan hak setiap partai mencalonkan ketumnya. Kami juga mencalonkan Ketum Golkar.

Menurut Anda, apa yang akan menjadi pertimbangan dalam penentuan Cawapres?

Nanti kita lihat juga perolehan suara di DPR bagaimana. Golkar yang selama ini direndahkan, ternyata di urutan kedua.

Yakinkah Anda, jumlah suara di DPR akan menjadi pertimbangan?

Tentu itu akan menjadi pertimbangan dalam menentukan Cawapres. Karena, Capres akan melihat kekuatan di DPR, suaranya ada berapa banyak.

Apa kelebihan Ketum Golkar?

Menurut Pak Jokowi, pemimpin selanjutnya memiliki tugas yang sangat berat. Banyak orang menyebut, Pak Jokowi termasuk berhasil sebagai Presiden.

Untuk itu, siapa pun yang menjadi pemimpin selanjutnya, punya tantangan besar. Kalau kita mengacu pada apa yang disampaikan Presiden, tantangan ke depan adalah masalah ekonomi.

Seperti apa tantangannya?

Tantangan ekonomi global. Kemungkinan Perang Amerika Serikat dengan China semakin terlihat. Jadi, dibutuhkan tokoh yang paham ekonomi global supaya Indonesia mampu melewatinya.

Oleh karena itu, beliau mengharapkan agar yang maju adalah yang mengerti masalah ekonomi. Itu yang digariskan Pak Jokowi.

Maksud Anda, Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang merupakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mampu menjadi pendamping Prabowo?

Iya, karena kalau dilihat dari apa yang disampaikan  Presiden, ke depan itu, kita perlu pemimpin yang paham ekonomi. Karena, tantangan terberat kita adalah masalah ekonomi.

Kalau ditanya siapa orangnya, untuk saat ini, yang memahami itu Pak Airlangga. Tentu Pak Airlangga punya kans kalau hal itu yang jadi pertimbangan. Apalagi, Golkar sejak awal ingin mengusung Airlangga sebagai Capres.

Komentar:
Berita Lainnya
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo