TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Budiman Pro-Prabowo, Banteng Bereaksi Keras

Oleh: Farhan
Senin, 21 Agustus 2023 | 08:30 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Foto : Ist
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Foto : Ist

JAKARTA - Keputusan Budiman Sudjatmiko melabuhkan dukungan ke Prabowo Subianto membuat kubu Banteng bereaksi keras. Hari ini, dikabarkan PDIP akan menjatuhkan sanksi tegas ke Budiman: mundur atau dipecat sebagai kader Banteng 

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menduga, sikap Budiman yang kini pro-Prabowo bukan murni keinginan sendiri. Namun, ada bujuk rayu dengan janji imbalan tertentu agar salah satu vokalis di PDIP itu, mau pindah dukungan di Pilpres 2024.

Hasto menuding, direbutnya Budiman ini adalah langkah sistematis untuk menggembosi kekuatan Capres PDIP Ganjar Pranowo. Sebab, sebelumnya, dua kandidat tetap koalisi PDIP juga direbut oleh Gerindra.

"Setelah mengeroyok Ganjar Pranowo, mereka masih menggunakan bujuk rayu kekuasaan, mencoba bertindak tidak etis, terapkan devide et impera," tudingnya, dalam keterangan yang disebar ke media, kemarin.

Hasto lalu memberi catatan soal lokasi deklarasi dukungan Budiman ke Prabowo yang dilakukan di Semarang, Jawa Tengah. Dia yakin, langkah itu sengaja untuk memecah dukungan ke Ganjar. Sebab, Jawa Tengah merupakan kandang banteng.

Namun, dia yakin, hal itu tidak akan ngefek bagi para pendukung Ganjar. Hasto juga yakin, dengan langkah Budiman dan Prabowo itu, justru akan membuat banteng Jawa Tengah semakin solid.

Dia lalu mengungkit peristiwa di Pemilu 2019, saat kubu Prabowo membangun posko di Solo, kampung Presiden Jokowi. Langkah tersebut terbukti tidak mempan, karena justru semakin membuat semangat serta militansi kader dan pendukung PDIP semakin besar.

"Apa yang terjadi itu (dukungan Budiman ke Prabowo) justru malah membangunkan spirit seluruh kader-kader PDI Perjuangan. Apalagi pengumumannya dilakukan di Jawa Tengah. Ini membangkitkan militansi seluruh kader-kader PDI Perjuangan," ucapnya.

Sanksi untuk Budiman

Untuk Budiman, Hasto menegaskan, PDIP akan segera menjatuhkan sanksi tegas. Pengumuman sanksi tersebut akan disampaikan Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun hari ini.  

Partai tidak mentolerir terhadap tindakan indisipliner setiap kader. Partai akan mengambil tindakan yang tegas. Opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan," tegas Hasto. 

Mendengar ucapan Hasto ini, Budiman mengaku sedih. Dia siap disanksi. Namun, berharap tidak sampai dipecat PDIP.

"Saya tahu bahwa itu (sanksi pemecatan) sangat menyedihkan untuk saya. Membayangkan saja saya bisa berkaca-kaca. Dan, jika ada sanksi buat saya, itu secara personal dan emosional mengganggu saya," ucap Budiman. 

Aktivis 98 itu tak mau berandai-andai jika harus keluar dari PDIP. Mantan anggota DPR itu belum bisa membayangkan berpolitik di luar kandang banteng. Namun, jika PDIP memecatnya, Budiman menegaskan tetap sebagai kader nasionalis Soekarnois.

Pihak Gerindra angkat bicara menyikapi pernyataan Hasto tersebut. Politisi Gerindra, Dahnil Anzar Simanjuntak memastikan, pihaknya tidak berniat memecah belah PDIP. Sebagai Capres, Prabowo juga tidak bisa melarang siapa pun memberikan dukungan.

"Posisi Pak Prabowo yang didukung. Dengan segala hormat pada partai mana pun, tentu kami tidak bisa membatasi panggilan nurani keberpihakan siapa pun dan dari mana pun, termasuk Mas Budiman yang kader PDIP," ucap Juru Bicara Prabowo ini, kemarin. 

"Pak Prabowo terbuka dengan siapa pun, dengan berusaha menghormati semuanya," sambungnya.

Sementara, pengamat politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai, wajar jika Hasto curiga Prabowo berupaya memecah belah PDIP. "Saya kira wajar jika muncul anggapan bahwa PDI Perjuangan menjadi sasaran serangan," ucap Saidiman, kemarin. 

Upaya Prabowo mendekati elite banteng, dipandang Saidiman, kurang etis secara politik. Sebab, PDIP telah mendeklarasikan kadernya sebagai Capres.

"Mendekati tokoh PDI Perjuangan jelas adalah serangan langsung ke partai tersebut. Dan menjadi lebih rumit karena Gerindra dan PDIP ada dalam satu koalisi pemerintahan," pungkas dia.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo