Hari Kedua WFH, Kualitas Udara Di Jakarta Juara 1 Terburuk Dunia
JAKARTA - Kebijakan Work From Home (WFH) 50 persen yang diterapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memasuki hari kedua. Namun, kualitas udara di jam berangkat kerja hari ini, Selasa (22/8) lebih buruk dari kemarin.
Hal itu diketahui dari laporan situs pemantau kualitas udara IQAir.com, yang data terbarunya diperbaharui sekitar pukul 8 pagi WIB.
Dari laporan tersebut, Jakarta kembali menduduki ranking pertama kualitas udara terburuk di dunia dengan skor AQI US 172.
Konsentrasi polutan PM2.5 di Jakarta pagi ini mencapai 96.6µg/m kubik. Polutan setinggi itu sama dengan 19,3 kali di atas ambang batas aman kualitas udara yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Kualitas udara di Jakarta kembali ke level merah, dengan keterangan tidak sehat. Setelah sempat turun ke level kuning di jam pulang kerja sore kemarin.
Polusi udara adalah masalah serius. Sepanjang tahun ini saja diperkirakan ada 8.400 kematian di Jakarta akibat kualitas udara yang buruk.
Untuk diketahui, berbagai material PM2,5 ini dapat menyebabkan gangguan saluran pernafasan seperti infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), kanker paru- paru, kardiovaskular, kematian dini, dan penyakit paru-paru obstruktif kronis
Dengan kualitas udara yang kian memburuk, disarankan untuk tidak melakukan aktivitas di luar ruangan, tutup jendela dan nyalakan penyaring udara. Selain itu, kenakan masker jika berada di luar ruangan.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu