TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Hubungan Jokowi-Mega

Puan: Ada Yang Coba Pecah Belah

Oleh: Farhan
Minggu, 27 Agustus 2023 | 09:49 WIB
Ketua DPP PDIP Puang Maharani dan Capres PDIP Ganjar Pranowo pada acara di Stadion Jatidiri, Semarang. Foto : Ist
Ketua DPP PDIP Puang Maharani dan Capres PDIP Ganjar Pranowo pada acara di Stadion Jatidiri, Semarang. Foto : Ist

 

 

SEMARANG - Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengajak seluruh kader Banteng tetap solid menjelang Pilpres 2024. Karena, ada banyak pihak yang ingin melihat Banteng tercerai berai. Tak cuma itu, Puan menuding, ada pihak tertentu yang coba pecah belah hubungan baik antara Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Jokowi.

Seruan tersebut disampaikan Puan dalam Apel Siaga PDIP di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (25/8) malam. Acara yang dihadiri 33 ribu kader PDIP itu, menampilkan hologram sosok Bung Karno di atas panggung yang didirikan di tengah stadion. Bung Karno hadir dengan stelan jas putih bersaku empat, berdasi, lengkap dengan peci hitam.

Sosok Bung Karno itu, lalu membacakan Dedication of Life yang dibuat oleh Bung Karno pada 10 September 1966. Setelah itu ada proses penyerahan tongkat Bung Karno sebagai simbol penyerahan amanah kepada Puan.

Setelah itu, Puan berpidato menyampaikan arahan. Ketua DPR itu, pidato berapi-api penuh semangat. Nadanya tinggi. Sampai-sampai di beberapa bagian, suaranya terdengar serak. Wajah Puan terlihat serius. Air mukanya tegang. Sesekali tangannya mengepal dan diangkat tinggi-tinggi.

Dalam pidatonya, Puan mengingatkan kepada kader agar tetap solid. Kata dia, ada tantangan besar di depan mata. “Ada perlawanan besar, kawan jadi lawan,” kata Puan, tanpa menyebut siapa kawan yang dimaksud.

“Banyak pihak yang ingin melihat kita pecah, ingin melihat kita lemah,” imbuhnya.

Perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR ini, lalu mengatakan, PDIP adalah partai yang dibangun di atas berbagai pengorbanan. Ujian yang dilalui PDIP ini yang membentuk kader yang militan dan setia. Sehingga akhirnya PDIP bisa tegak sampai sekarang dan melahirkan kader-kader terbaik. Ada yang menjadi bupati berprestasi, walikota berprestasi, gubernur berprestasi, serta menjadi pimpinan dan anggota DPR terbaik.

Puan lalu mengingatkan, agar soliditas yang sudah terbangun dengan baik ini dijaga.

“Jangan biarkan soliditas partai diusik oleh mereka yang hanya ingin memecah belah atau mempertentangkan Ketua Umum Ibu Megawati dan Presiden Jokowi,” kata Puan.

Dia mengatakan, Megawati menganggap setiap kader PDIP sebagai anak sendiri. Termasuk juga dengan Pak Jokowi, yang dianggap sebagai kader terbaik PDIP saat ini.

Karena itu, Puan minta semua kader harus solid dan fokus, dan terus bergotong royong. Hal itu dilakukan agar tak mudah terpecah belah jelang Pemilu.

“Kita jangan terbawa pada arus perpecahan. Kita harus tetap solid. Kita akan segera memasuki medan perjuangan untuk mendapatkan suara rakyat dalam pemilu,” ungkapnya.

Merespons pidato Puan tersebut, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad angkat bicara. Dasco menilai, pernyataan yang dimaksud Puan bukan ditujukan ke Partai Gerindra ataupun Prabowo Subianto.

Kata Dasco, Prabowo senantiasa menjaga hubungan baik dengan Jokowi, begitu juga dengan Mega.

“Kami tidak pernah merasa menjauhkan itu, hubungan Pak Jokowi dengan Bu Mega. Justru Pak Prabowo sebagai pembantu presiden itu juga menjaga hubungan baik kepada Pak Presiden,” kata Dasco, usai acara konsolidasi kader Gerindra Jakarta Barat, kemarin.

Selain itu, kata Dasco, Prabowo turut menjaga hubungan yang baik dengan Mega dan Puan. “Kami juga menjaga hubungan baik dengan Bu Mega, dengan Mbak Puan, kepada semua partai,” ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, hubungan Mega dan Jokowi tengah menjadi sorotan dan disebut merenggang. Hal tersebut ditenggarai atas sikap Jokowi yang dianggap masih mengendorse Prabowo sebagai capres. Tak cuma itu, Jokowi disebut ada di balik dukungan PAN dan Golkar kepada Prabowo. Padahal, PDIP sudah memutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres. Jokowi sendiri adalah kader PDIP.

Jokowi tampaknya merasakan sorotan tersebut. Namun, mantan Walikota Solo itu menegaskan, tak ikut campur urusan pilpres.

“(Capres) Itu urusan mereka. Urusan koalisi, urusan kerja sama. Saya bukan ketua partai, saya presiden,” ucap Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (14/8).

Sebelumnya, Mega juga sempat menyinggung soal dirinya dengan Jokowi yang diisukan sedang tidak harmonis. Presiden ke-5 RI itu menegaskan, sampai saat ini dirinya masih mesra dengan Jokowi.

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) itu menegaskan, isu yang menyebut hubungannya dengan Jokowi mulai tidak serasi hanya produk politik. Tujuannya, tak lain untuk memecah belah dirinya dengan Jokowi.

“Sekarang lagi rame-rame gitu, woah kayaknya antara Pak Jokowi dengan Bu Mega sudah tidak apa dibilangnya itu, tidak serasi lagi. Pinter aja orang yang ngomong,” ujar Mega.

Pengamat politik dari UIN Jakarta, Adi Prayitno mengatakan, apa yang disampaikan Puan dalam pidato itu, sebenarnya sudah jelas. PDIP menganggap ada pihak yang mencoba menarik-narik Jokowi untuk mendukung pihak lain selain Ganjar.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini, mengatakan publik bisa melihat secara transparan siapa pihak yang ‘mengakuisisi’ Jokowi. Bisa dilihat di billboard, baliho, spanduk, dan lainnya jika ada yang pajang foto Jokowi dengan selain Ganjar, itulah orangnya yang dimaksud Puan. “Tak usah sebut nama, publik sudah tahu semua,” kata Adi, saat dikontak Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Grup) tadi malam.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo