Koalisi Prabowo Pakai Nama Indonesia Maju, PDIP: Mungkin Merasa Dekat Sama Jokowi

JAKARTA - PDIP merespons pergantian nama koalisi pendukung Prabowo Subianto dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya menjadi Koalisi Indonesia Maju. Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat meyakini, Koalisi Indonesia Maju tak ada kaitannya dengan Presiden Jokowi.

"Pak Jokowi sudah sampaikan bahwa beliau bukan ketua umum partai. Jadi, beliau sebagai Presiden Republik Indonesia. Sehingga tidak mengintervensi atau ikut campur tangan terhadap kedaulatan masing-masing partai politik," kata Djarot, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/8).

Menurut Djarot, penggunaan nama Indonesia Maju mungkin karena Prabowo merasa dekat dengan Jokowi. Menurut dia, Jokowi memang dekat dengan semua menterinya. Termasuk dengan Sandiaga Uno, Erick Thohir, dan lainnya. Ia pun mengingatkan, Jokowi juga memiliki kedekatan dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

Semuanya sangat dekat, seperti satu keluarga besar. Jadi, begitulah pemimpin yang bisa dekat dengan siapa pun juga," katanya.

Meski begitu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, pada dasarnya PDIP menghargai perubahan nama tersebut. Kata dia, hak Prabowo untuk mengubah nama koalisinya. "Kami menghormati," ujarnya. 

Sebelumnya, koalisi Prabowo resmi mengganti nama menjadi Koalisi Indonesia Maju. Pergantian nama tersebut disampaikan Prabowo saat pidato di acara HUT ke-25 PAN, di Jakarta, Senin malam (28/8).

Prabowo mengatakan, nama tersebut sudah disepakati Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Perubahan nama tersebut sudah diamini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Eks Danjen Kopassus itu mengatakan, nama tersebut terinspirasi dari sosok Presiden Jokowi yang dianggapnya sebagai seorang patriot yang sepenuh hati memikirkan rakyat dan bangsa Indonesia. "Untuk itulah, saya sepenuh hati, saya ingin teruskan perjuangan beliau dan bersama tim kita," kata Prabowo.