Jokowi Rilis Daftar 166 Proyek Konkret Senilai 56 Miliar Dolar AS Di Forum AIPF
JAKARTA - Presiden Jokowi mengumumkan daftar 166 proyek konkret senilai 56 miliar dolar AS antara dan diantara negara-negara anggota ASEAN dan Mitra Dialog di acara ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) yang digelar di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (5/9).
Acara yang dihadiri oleh para pemimpin ASEAN ini menandai tonggak penting dalam implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
Kolaborasi AIPF ini dilakukan untuk memperkuat konektivitas, membuka peluang yang saling menguntungkan antara negara-negara ASEAN dan wilayah Indo-Pasifik.
Jokowi menegaskan bahwa, AIPF dilandasi semangat kerja sama, untuk meletakkan pondasi kuat bagi pertumbuhan ekonomi di masa depan.
"Di tengah pelemahan perekonomian global, perekonomian ASEAN tetap tangguh, bahkan melampaui rata-rata pertumbuhan global," kata Jokowi dalam sambutannya.
AIPF diyakini dapat mendorong terwujudnya ASEAN sebagai ‘Epicentrum of Growth’. Sebagai rumah bagi beberapa negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.
Lokasi ASEAN yang strategis, terletak di jantung Indo-Pasifik menempatkan ASEAN sebagai pemain kunci dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di kawasan.
Kegiatan dilanjutkan dengan panel yang menghadirkan sejumlah bos dari lembaga global seperti Presiden World Bank, Direktur Pelaksana IMF, Chairman World Economic Forum, dan Presiden ERIA.
Panel ini dimoderatori oleh Chatib Basri, Mantan Menteri Keuangan Indonesia periode 2013-2014, yang membahas pencapaian ASEAN dalam beberapa tahun terakhir, strategi untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi, serta bagaimana menghadapi tantangan masa depan.
Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva menyoroti peran penting ASEAN dalam kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi global.
ASEAN, sebutnya menyumbang 10 persen pertumbuhan global, yang berarti dua kali lipat porsi ASEAN dalam perekonomian global – untuk mempertahankan pertumbuhan tersebut.
"ASEAN memerlukan stabilitas makroekonomi dan keuangan. Kita juga harus bersama-sama mencari cara bagaimana ASEAN dapat menjadi tangguh di dunia yang rentan terhadap guncangan, dengan memikirkan hal-hal yang tidak terpikirkan," kata Kristalina.
Panel kedua menghadirkan sejumlah bos dari sektor swasta, diantaranya CSO Standard Chartered, CEO Thales Group, President Microsoft Asia, COO Masdar, dan CEO Bank Rakyat Indonesia (BRI). Kali ini, panel dimoderatori oleh Ketua UK-ASEAN Business Council.
Kelima pembicara membahas tiga subtema AIPF dan proyek-proyek konkret yang mereka kerjakan di negara-negara ASEAN.
BRI, misalnya, membahas pembiayaan berkelanjutan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), sementara Standard Chartered membahas inovasi dalam struktur proyek yang memasuki industri baru.
Thales dan Microsoft memaparkan proyek-proyek teknologi mutakhir yang berkelanjutan, dan Masdar berbagi informasi tentang proyek Energi Baru Terbarukan (EBT), termasuk panel surya terapung terbesar di kawasan, Cirata, Cianjur.
Lebih dari 2.500 peserta terdaftar untuk menghadiri forum ini, sebagian besar berasal dari sektor swasta, termasuk CEO global dan pakar di berbagai bidang.
Forum ini berlangsung selama dua hari dengan rangkaian sesi menarik yang meliputi diskusi oleh para pemimpin, diskusi pleno, pameran proyek, dan peluang perjodohan bisnis.
Para pemimpin ASEAN telah sepakat untuk memasukkan referensi tentang AIPF dan daftar proyek konkret dalam Deklarasi Pemimpin ASEAN dan ASEAN Concord IV yang bersejarah.
Presiden Jokowi mengakhiri pidatonya dengan menekankan bahwa AIPF mencerminkan komitmen ASEAN untuk menjadikan Indo-Pasifik sebagai wilayah yang damai, stabil, dan sejahtera.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 20 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu