TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Bangun Infrastruktur Di IKN

Pemerintah Ajak Jepang

Oleh: Farhan
Editor: admin
Jumat, 08 September 2023 | 10:35 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Delegasi Jepang saat berkunjung ke kantor PUPR. Foto : Ist
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Delegasi Jepang saat berkunjung ke kantor PUPR. Foto : Ist

JAKARTA - Indonesia mengajak Jepang ikut terlibat dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Mulai dari infrastruktur transportasi hingga pembangunan bendungan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku telah bertemu dengan delegasi Jepang yang dipimpin Penasihat Khusus Perdana Menteri Jepang, Mori Masafumi. Salah satu pembahasan pada pertemuan tersebut soal IKN.

“Kami membahas penguatan kerja sama infrastruktur an­tarkedua negara. Salah satunya pembangunan IKN Nusantara,” ujar Basuki dalam keterangan pers di Jakarta, kemarin.

Menteri yang hobi bermain drum ini mengatakan, terdapat sejumlah pekerjaan yang baik untuk dilakukan kerja sama antara Indonesia dan Jepang. Antara lain, rencana penyediaan sarana transportasi publik.

Infrastruktur yang sedang direncanakan adalah pem­bangunan kereta api dari Balik­papan ke IKN. Kereta api akan menjadi sarana pendukung transportasi masyarakat menuju ke IKN.

“Kalau ini (kereta api) untuk meningkatkan akses ke IKN. Untuk saat ini, baru dibangun ja­lan tol yang akan mempersingkat waktu tempuh dari Balikpapan,” tuturnya.

Selain itu, diperlukan inves­tasi di bidang komersil. Seperti properti, hotel, rumah komersil dan rumah sakit.

“Jika ada investor yang ter­tarik dan merasa kesulitan bisa langsung bertemu saya. Saya siap membantu dan memastikan kemudahan berinvestasi,” ucap Basuki.

Tidak hanya untuk infrastruk­tur transportasi dan property, pembahasan yang dianggap tidak kalah penting untuk IKN adalah kerja sama penyediaan air bersih hingga energi.

Dalam penyediaan air baku, Pemerintah merencanakan Pem­bangunan Bendungan Batu Le­pek.

Bendungan tersebut perlu dibangun karena akan mendukung kapasitas Bendungan Sepaku Semoi. Nantinya, dari kedua bendungan tersebut akan saling mendukung dalam penyediaan air bersih bagi penduduk di IKN.

Untuk sekarang, yang sudah dibangun untuk IKN adalah Bendungan Sepaku Semoi deng­an kapasitas 2.000 liter/detik,” ungkapnya.

Namun, dari proyeksi ber­dasarkan rencana pengembang­an IKN, bendungan itu hanya mencukupi sampai tahun 2030.

Maka dibutuhkan pembangun­an Bendungan Batu Lepek seba­gai pendukungnya. Diharapkan, Jepang bisa ikut terlibat.

“PUPR telah merencanakan bendungan lebih besar di IKN, yakni Batu lepek berkapasitas 8.000 liter per detik,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Basuki juga berharap Pemerin­tah Jepang mendukung pelaksa­naan World Water Forum ke-10 di Bali tahun 2024.

“Kami ingin mengusulkan agar Jepang dapat menjadi koor­dinator dalam sub tema Disaster Risk Reduction and Manage­ment dan mendukung salah satu political process Bandung Spirit Summit,” harap Basuki.

Potensi kerja sama selanjutnya di IKN, yang menurutnya sangat diperlukan, yakni terkait energi. Jepang dinilai mitra yang tepat, lantaran negara tersebut memi­liki program energi bersih.

“Saya mengetahui Jepang su­dah mempunyai program energi ramah lingkungan atau green energy. Saya berharap dapat melakukan kerja sama di bidang tersebut,” harapnya.

Secara garis besar, Basuki memaparkan saat ini telah di­laksanakan 79 paket pekerjaan pembangunan di IKN. Dari 79 paket itu Kementerian PUPR membaginya menjadi dua tahap.

Untuk progres pembangunan tahap pertama yang dimulai dari tahun 2020 sebanyak 40 paket. Saat ini sudah 43,3 persen.

Lalu, pada paket tahap kedua sebanyak 39 paket. Sekarang baru berjalan. Konstruksinya dilakukan sejak Maret 2023.

Penasihat Khusus Perdana Menteri Jepang Mori Masafumi antusias dengan tawaran terse­but. Namun, dia tak langsung menjalankan rencana kerja sama pembangunan IKN.

Ada tahapan yang harus di­jalankan. Mori menegaskan, saat ini Jepang sedang melakukan penelitian dalam mendukung pengembangan kawasan IKN.

“Poin-poin yang disampaikan Bapak Menteri PUPR tersebut dapat jadi masukan dalam pene­litian yang sedang dilakukan,” ungkapnya.

Nantinya setelah ada hasil penelitian dari Japan International Cooperation Agency (JICA), maka akan jadi bahan pertimbangan. Hasil penelitian itu juga nantinya menjadi mas­terplan pengembangan IKN Nusantara.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit