Dirayu-rayu Kembali Dukung Anies, Demokrat: No, Thank You!
JAKARTA - Meskipun Demokrat sudah menyatakan hengkang, kubu pendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar masih menaruh harapan pada Demokrat. Sampai sekarang, Demokrat masih terus dirayu-rayu agar kembali mendukung Anies. Namun, partai yang digawangi Agus Harimurti Yudhoyono itu, tetap pada pendirian awal. Demokrat bilang "No, Thank You".
Hingga kini, Demokrat memang masih berstatus jomblo. Setelah keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Demokrat belum menentukan ke mana akan berlabuh. Apakah akan gabung ke poros pendukung Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo.
Status Demokrat yang masih jomblo inilah, membuat kubu Anies terus melancarkan rayuan. Juru Bicara KPP, Sudirman Said menegaskan, pihaknya selalu terbuka bagi Demokrat bila ingin kembali.
"Bahkan dalam berbagai kesempatan, Pak Anies dan Pak Muhaimin sempat juga mengatakan memiliki harapan besar kepada Partai Demokrat," kata Sudirman di Sekretariat KPP, Jakarta, kemarin.
Rayuan juga datang dari Ketua DPP PKB Cucun Ahmad Syamsurijal. Menurutnya, politik itu sangat dinamis. Karena itu, PKB bisa menjembatani Demokrat bila ingin kembali.
Menurutnya, kehadiran Demokrat bakal menambah kekuatan bagi Koalisi Anies. Cucun yakin peluang Demokrat kembali mendukung Anies cukup besar. Lagipula, Demokrat lebih cocok bergabung dengan Koalisi Perubahan.
"Indikatornya saya tidak akan sampaikan, yang pasti punya hitung-hitungan pasti. Saya yakin Demokrat akan lebih cocok dengan AMIN," bebernya.
Hal senada juga disampaikan Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi. Dia berharap Demokrat melupakan masa lalu dan kembali berjuang bersama untuk memenangkan Anies-Muhaimin demi membawa perubahan bagi Indonesia.
"Masa sih mau marah-marahan terus. Janganlah emosi berkepanjangan, tetapi kita nggak bisa memaksakan. Kalau sudah putus apa boleh buat," ungkapnya.
Aboe mengatakan, partainya masih terus berkomunikasi dengan Demokrat. Namun, pihaknya tetap tidak bisa memaksakan apa keinginan Demokrat. "Iya dong, telepon-teleponan," ucapnya.
Aboe menilai seluruh kader Demokrat merupakan orang baik dan saleh. Dia pun optimis, pada akhirnya, Demokrat akan bersatu kembali dengan partainya di kubu Anies.
"Percaya deh omongan saya. Hatinya masih orang saleh, orang baik di Demokrat. Pasti kebenaran itu, kebersamaan akan datang," ujarnya.
Partai NasDem yang sebelumnya sempat berseteru dengan Demokrat, juga menyampaikan hal yang sama. Ketua DPP NasDem Effendy Choirie mengaki, partainya akan menyambut bila Demokrat kembali mendukung Anies.
"Kami justru berpikir siapapun, partai apapun, Demokrat sudah mengatakan mundur, kalau balik lagi ya 'Marhaban'. Selamat kembali lagi, silakan," ucapnya.
Lalu apa jawaban Demokrat? Kepala Bakomstra Demokrat Herzaky Mahendra Putra dengan tegas menolak tawaran itu. "Thanks, but no thanks," kata Herzaky.
Demokrat memutuskan beda jalan politik usai mengetahui Anies memilih Muhaimin Iskandar sebagai pasangan di Pilpres 2024. Ia pun justru mengajak agar partai di Koalisi Perubahan berjuang sesuai pilihan masing-masing.
Kata dia, sikap politik Demokrat di Pilpres 2024 akan segera ditentukan. Pekan depan, Ketum Demokrat AHY bakal mengumumkan kemana partainya akan berlabuh. Saat ini, Demokrat tengah mempertimbangkan untuk mendukung Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo.
"Arah koalisi atau kerja sama kami ke depannya, kemungkinan baru minggu depan bisa kami sampaikan ke publik," ungkap Herzaky.
Herzaky mengungkapkan, partainya tengah menyusun rekomendasi arah koalisi Demokrat yang akan disampaikan ke Majelis Tinggi Partai. Untuk itu, dia meminta semua pihak bersabar.
“Mohon doanya, kita ingin yang terbaik untuk rakyat, bangsa dan negara ini," pintanya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai, posisi Demokrat saat ini memang kurang menguntungkan. Sebab, daya tawar Demokrat untuk gabung ke poros koalisi manapun tidak terlalu kuat. Baik untuk gabung ke poros Prabowo, Ganjar atau kembali dukung Anies.
Dia pun menilai, pilihan politik yang akan diambil Demokrat, tak lebih dari upaya meredam kekecewaan saja. "Bukan karena mendapat peluang terbaik, ke PDIP maupun Gerindra, Demokrat tetap akan dianggap pendatang yang tidak banyak menentukan. Sehingga peluang mereka didikte cukup besar," pungkasnya
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 16 jam yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu