TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Bicara Menangkan Ganjar Di Podcast RM

TGB: Kami Ingin Pakai Cara Lurus, No Drama

Oleh: Farhan
Jumat, 22 September 2023 | 09:10 WIB
Foto : RM
Foto : RM

JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo berkomitmen menggunakan cara-cara lurus dalam menghadapi Pilpres 2024. TPN Ganjar tidak mau menggunakan drama-drama yang aneh, yang justru merusak esensi demokrasi.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum TPN Ganjar Pranowo, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, di Podcast Ngegas Rakyat Merdeka, Kamis (21/9/2023). Acara dipandu dua redaktur Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group), Ujang Sunda dan Siswanto.

TGB datang dengan tampilan casual, mengenakan kemeja hitam yang dibalut Jaket biru dongker dan celana bernuansa gelap plus sepatu kets. Namun, tak ketinggalan peci hitam tetap menghiasi kepalanya.

Dalam Podcast selama 40 menit, TGB banyak bicara soal strategi pemenangan Ganjar dalam Pilpres. Salah satunya, dia tidak mau mengeksploitasi kelemahan lawan untuk meraih kemenangan. Hal yang penting baginya adalah beradu visi dan gagasan. "Itu jauh lebih penting daripada menggoreng isu," ujarnya.

Lalu, bagaimana strategis TPN untuk memenangkan Ganjar? Berikut wawancara lengkapnya. 

Bagaimana cara TPN untuk meningkatkan elektabilitas Ganjar? 

Kita ingin lebih banyak mengelaborasi gagasan Mas Ganjar agar bisa disampaikan dengan baik kepada masyarakat. Terutama menyampaikan rekam jejak beliau dalam memimpin Jawa Tengah (Jateng). Termasuk juga dalam aspek ketertiban nasional, karena Jateng kan dinamis dan menjadi episentrum politik nasional yang bisa di-handle dengan baik oleh Mas Ganjar.

Kalau ada serangan terhadap Ganjar, bagaimana? 

Bagi kami, kalau ada suatu tudingan kita respons secara proporsional. Karena kami ingin lebih mengedepankan gagasan dan ide terkait pembangunan Indonesia ke depan. 

Pekan lalu, Ganjar muncul di tayangan adzan di televisi, yang kemudian menjadi heboh di masyarakat. Apakah itu bukan drama?

Sebenarnya itu bukan drama TPN, tapi itu kontroversi di tengah masyarakat. Wajar itu. Karena, begitu kita keluar rumah, pasti ada kontroversinya. Apalagi orang yang ada di ranah publik dan mengikuti kontestasi tertinggi di republik ini. 

Seperti kata orang Arab, kalau sudah senang (terhadap seseorang), semua kekurangan nggak kelihatan. Tapi, kalau sudah sebel (terhadap seseorang), nggak lihat kebaikannya. Makanya, saya proporsional saja. Kalau ada kontroversi itu wajar, selama tidak mengarah kepada penistaan dan penghujatan.

Apa tujuan Ganjar tampil di tayangan adzan tersebut? 

Sebenarnya, kalau kita lihat di media-media atau medsos warga Jateng, termasuk di medsos Pemprov Jateng, gambar atau video Mas Ganjar salat, wudhu, itu sudah ada. Jadi bukan sekarang saja. Jadi salat, wudhu, dan semua itu adalah bagian dari keseharian beliau. Dan itu bukan untuk kebutuhan kampanye dan bukan politik identitas kalau menurut saya.

Untuk mencegah drama, bagaimana strategi TPN?

Dalam setiap Pilpres, kontroversi itu pasti ada. Bahkan semakin mendekati pemilihan, pasti banyak kontroversi. Banyak yang cari-cari kelemahan.

Soal elektabilitas, Ganjar masih naik turun. Bagaimana cara TPN untuk meningkatkannya lagi? 

Pertama, masih ada ruang untuk meningkatkan popularitas beliau. Maka fokus TPN meningkatkan popularitas, karena itu bisa mendongkrak elektabilitasnya. Itu yang sedang kita iktiarkan dan kita sosialisasi terus kepada publik. 

Ganjar saat ini sudah tidak punya panggung, karena sudah pensiun dari Gubernur Jateng. Bagaimana cara mengangkat popularitasnya?

Sekarang kami sedang mengatur penjadwalan beliau untuk tampil dalam beragam acara. Saat ini, animo untuk mendatangkan Ganjar justru lebih tinggi dan itu artinya beliau dinanti. 

Bagaimana imbauan Anda untuk masyarakat dalam menghadapi Pilpres 2024?

Semua yang ikut kontestasi Pilpres adalah putra terbaik, jadi nggak usah pakai isu teologis untuk menyerang satu sama lain, karena itu bisa membawa Indonesia ke ranah kritis. 

Jadi, yang harus disampaikan itu adalah berbuat adil, beradu gagasan, menyampaikan kebenaran. Jangan ada politisasi agama karena itu dalam Islam adalah perbuatan yang paling tercela. 

Oleh karena itu, kami ingin menyampaikan rekam jejak, visi dan misi. Kami mengajak masyarakat memahami hal itu. Hal itu juga harus digunakan para elite politik agar menggunakan idiom yang menenangkan. Bukan provokasi, supaya politik menyenangkan. Sebab, kontestasi politik itu fastabiqul khairat. Lomba berbuat kebaikan tanpa menjelekkan. Makanya, semua harus disambut dengan riang gembira dan siapa pun yang terpilih dapat diterima dengan baik.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo