Israel-Hamas Perang Besar, Sedih Lihat Mayat Bergelimpangan
PALESTINA - Duka Palestina kembali menganga. Akibat perang besar yang terjadi antara Israel dan Hamas, ratusan warga tak berdosa menjadi korban. Mayat-mayat bergelimpangan. Sungguh sedih menyaksikannya.
Perang ini dimulai dari serangan roket Hamas ke pemukiman Israel, Sabtu (7/10/2023) pagi. Militer Israel lalu membalasnya dengan aksi serupa, hingga menimbulkan banyak korban jiwa karena tertimpa reruntuhan bangunan.
Hamas menyebut serangan itu sebagai “Operasi Badai Al Aqsa”. Peluncuran roket-roket itu, dilakukan dari Jalur Gaza dan pertama kali ditembakkan pukul 6.30 waktu setempat. Salah satunya menyasar wilayah Ashkelon, Israel.
Sistem rudal pertahanan udara atau Iron Dome Israel banyak yang berhasil menggagalkan serangan rudal Hamas. Namun, masih ada beberapa yang menembusnya. Di sisi lain, pejuang Hamas berhasil menembus pagar pembatas Jalur Gaza. Mereka langsung menyisir pendudukan Israel.
Menyikapi agresi militer tersebut, Israel melakukan serangan roket balasan yang merobohkan gedung-gedung bertingkat di pusat Kota Gaza. Termasuk Rumah Sakit Indonesia. Serangan itu, membuat satu staf lokal MER-C, Abu Romzi, meninggal dunia. Bahkan, serangan Israel banyak yang menyasar ke lokasi warga sipil, hingga tempat ibadah. Sehingga korban warga sipil jauh lebih banyak daripada anggota Hamas.
Dalam foto-foto yang tersebar di media sosial terlihat, Gedung-gedung di Jalur Gaza terbakar akibat serangan roket Israel. Asap hitam membumbung di mana-mana. Beberapa Gedung roboh. Reruntuhannya menimpa warga. Mayat pun bergelimpangan di mana-mana.
Hingga Minggu (8/10/2023), Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan, 232 warga Palestina meninggal dunia dan 1.697 orang lainnya luka-luka. Sayangnya, aksi saling serang antara Hamas dan Israel masih berlangsung.
Indonesia amat prihatin dengan banyak korban ini. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI meminta agar Israel dan Hamas menghentikan perang itu. “Indonesia mendesak agar tindakan kekerasan segera dihentikan untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia,” tulis akun Twitter resmi Kemlu, @Kemlu_RI, Minggu (8/10/2023).
Kemlu melaporkan, hingga Minggu (8/10/2023), tidak ada WNI yang menjadi korban akibat perang itu. "Pemerintah Indonesia, melalui KBRI Amman, KBRI Kairo, dan KBRI Lebanon terus memantau situasi terakhir WNI dan berkoordinasi dengan simpul-simpul WNI di Gaza," lanjutnya.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Abdul Mu'ti sedih dengan peristiwa ini. “Saling serang antara Israel dengan Hamas sungguh sangat mengkhawatirkan dan mengancam keamanan serta keselamatan masyarakat sipil. Masa depan perdamaian di Palestina semakin tidak menentu,” ucapnya, Minggu (8/10/2023).
Ia pun mendesak Dewan Keamanan PBB segera mengambil langkah politik dan diplomatik guna mencegah konflik bersenjata ini semakin meluas. Salah satunya mengadakan Sidang Dewan Keamanan PBB. "Memediasi pembicaraan Palestina dengan Israel,” ucapnya.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi ikut bersuara. Dia menyebut, aksi Israel yang menyerang RS Indonesia di Gaza merupakan kejahatan kemanusiaan yang harus dikutuk dan dilawan oleh masyarakat internasional. Ia pun mendesak Pemerintah mengajukan nota protes dan tuntutan perbaikan rumah sakit tersebut.
“Pemerintah Israel harus bertanggung jawab atas kerusakan tersebut dan PBB harus memberikan sanksi tegas,” kata Ahmad Fahrul, Minggu (8/10/2023).
Di dunia maya, warganet ikut sedih dengan kondisi ini. Salah satunya adalah akun @Abdillahonim. Ketua Pembina Nusantara Palestina Center ini mengatakan, seharusnya dia bertemu dengan pihak Kementerian Kesehatan Palestina untuk memberikan bantuan obat-obatan dari rakyat Indonesia. "Akan tetapi situasi belum kondusif, belum bisa beraktifitas di luar. Qadarullah," cuitnya.
Ia pun secara rutin memberitakan kondisi terkini di Palestina. Dari beberapa unggahannya, akun ini memperlihatkan dampak dari serangan Israel ke tanah Palestina. Salah satunya menunjukkan robohnya sebuah masjid dengan kubah yang berlubang dan membuat kitab suci Al-Quran berserakan.
"Semoga Hamas dan semua faksi di wilayah pendudukkan bersatu melawan Zionist Yahudi. Semoga semua keselamatan dilimpahkan Allah Ta'ala kepada semua penduduk Palestina yang sekian lama berjuang melawan penjajahan," tulis @AbdulRommel.
Politisi PKS Mardani Ali Sera ikut berkomentar. Dia berharap, Palestina segera merdeka agar peristiwa pilu ini tidak terus berulang. “Berapa lama lagi Palestina mesti menunggu untuk merdeka? Brp banyak nyawa harus melayang,” tulisnya di akun @MardaniAliSera.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 20 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 22 jam yang lalu
Pos Tangerang | 23 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu