TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Dwi Tunggal Seperti Bung Karno-Bung Hatta

Ganjar-Mahfud Sahabat Rakyat

Laporan: AY
Kamis, 19 Oktober 2023 | 08:10 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - PDI Perjuangan akhirnya mengumumkan calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Ganjar Pranowo. Ia adalah Menko Polhukam Mahfud MD. Sambutan positif dari berbagai kalangan terkait duet ini. Duet nasionalis-religius ini dinilai sebagai pasangan dwi tunggal, layaknya Bung Karno dan Bung Hatta.

Pengumuman Mahfud sebagai Cawapres pendamping Ganjar ini, dilakukan langsung oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, di markas DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/10/2023) pukul 10 pagi. Sekitar 1 jam sebelum acara, para bos parpol pendukung Ganjar, mulai berdatangan di markas Banteng. Tampak Megawati datang bersama putranya yang juga Ketua DPP PDIP, Prananda Prabowo. Tak lama berselang, hadir Ketum Hanura Oesman Sapta (OSO), Plt Ketum PPP Mardiono, dan Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo. Tim Pemenangan Nasional Ganjar seperti Arsjad Rasjid dan Andika Perkasa, juga hadir.

Berikut datang Ganjar yang ditemani istrinya Siti Atikoh. Tak lama menyusul Mahfud yang tampil dengan kemeja berwarna hijau dan peci, juga bersama istri, anak dan cucu.

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, mengheningkan cipta, dan pembacaan teks Pancasila.

Setelah itu, Megawati mengumumkan Mahfud sebagai cawapres. Dalam pidatonya, Mega mengakui tidak mudah menentukan sosok yang akan dijadikan Cawapres. Namun, setelah berdiskusi dengan para tokoh dan bos parpol pendukung Ganjar, Mega mengaku mantap untuk memutuskan Mahfud sebagai Cawapres.

Menurut Mega, keputusan tersebut ditunjukkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara. “Karena itulah, dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, maka calon wakil presiden yang dipilih oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang akan mendampingi Bapak Ganjar Pranowo adalah Bapak Profesor Doktor Mahfud MD,” kata Mega dengan tegas. Hadirin yang hadir kompak bertepuk tangan dengan meriah.

Kenapa memilih Mahfud? Presiden RI ke-5 ini mengatakan, Mahfud merupakan sosok yang tidak asing, lantaran pernah bekerja sama di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Mega pun memuji Mahfud sebagai intelektual yang mumpuni. Pengetahuan luas di bidang hukum dan punya pengalaman panjang dan lengkap di ranah legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

Lalu, lanjut Mega, Mahfud juga dikenal sebagai pendekar hukum dan pembela wong cilik. Mahfud dikenal vokal dalam berbagai kasus hukum yang ada. Ia pun berharap, Mahfud terus menjadi tokoh yang vokal. “Ya, untuk apa ada aturan hukum kalau semuanya pada diam,” kata Mega.

Mega pun menceritakan pengalamannya sering kena bully saat bicara kasus hukum. “Nah, sekarang ada Pak Mahfud nih, belain saya,” selorohnya.

Terakhir, Mega menegaskan, penunjukan Ganjar-Mahfud sebagai pasangan Capres-Cawapres usungan empat parpol yaitu, PDIP, PPP, Hanura dan Perindo. “Insya Allah dengan pertolongan Allah SWT dan rakyat Indonesia kedua beliau dapat dijadikan presiden dan wakil presiden,” ujarnya.

Mega menyebut pasangan Ganjar-Mahfud akan bertindak sebagai pembela rakyat dan diharapkan dapat menyuburkan iklim demokrasi di Indonesia.

“Pasangan Pak Ganjar Pranowo Pak Mahfud ini akan menyuburkan demokrasi negeri, mereka akan bertindak sebagai sahabat rakyat sejati, Insya Allah mereka lahir tumbuh menjadi mumpuni karena doa penuh kasih dari ibu-ibu sejak berada dalam kandungan,” ucapnya.

Setelah Mega menyampaikan sambutannya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memanggil seluruh ketua umum partai pengusung Ganjar turun dari mimbar dan menyerahkan plakat rekomendasi cawapres kepada Ganjar dan Mahfud.

Plakat itu diberikan oleh Ketua TPN Ganjar Arsjad Rasjid ke Mega dulu, lalu diserahkan ke Ganjar dan Mahfud.

Para Ketum Parpol pengusung seperti Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta, dan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo ikut dalam penyerahan rekomendasi itu.

Usai penyerahan kemudian dilakukan foto bersama. Ketua DPP PDIP sekaligus putra dan putri Megawati, Prananda Prabowo dan Puan Maharani juga ikut berfoto.

Setelah itu, Mahfud naik ke atas mimbar menyampaikan pidatonya. Ia mengawali pidato dengan mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah memberi kesempatan untuk berkhidmat kepada pemerintahan dengan leluasa. Sehingga ia bisa ikut membangun bangsa dan negara.

“InsyaAllah dengan ridho Allah SWT, langkah kita dalam mewujudkan Indonesia sejahtera, lahir batin, adil, dan makmur akan mendapatkan jalan yang qobul,” katanya, melanjutkan.

Pakar hukum tata negara ini mengaku sudah lama mengenal Ganjar, yaitu sejak sama-sama menjadi anggota DPR periode 2004-2008. Saat itu, ia mengaku kerap berdiskusi. Begitu pun saat Ganjar menjadi Gubernur Jawa Tengah dan ia menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi.

Kedekatan inilah yang membuat Mahfud begitu mengenal dan percaya Ganjar adalah pemimpin yang merakyat dan pemberani.

“Saya tahu persis Mas Ganjar adalah figur pemimpin yang merakyat dan berani. Berani memperbaiki yang bengkok-bengkok. Berani menerima kritik. Berani memperjuangkan nilai-nilai politik yang diyakini benar,” ujarnya.

Mahfud juga tahu bahwa Ganjar datang dari keluarga muslim yang taat. Karena itu, ia yakin Ganjar punya komitmen menjalankan amanah dan sebagai Capres yang dibutuhkan Indonesia. Mahfud merasa terhormat dan bangga diberi amanah mengemban tanggung jawab yang besar bersama Ganjar untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera.

“Bung Karno dan Bung Hatta telah mengantarkan bangsa Indonesia ke pintu gerbang emas kemerdekaan Republik Indonesia, Mas Ganjar dan saya bersama-sama seluruh rakyat Indonesia akan melanjutkan upaya mewujudkan cita-cita menuju Indonesia emas tahun 2045,” kata Mahfud.

Menurut dia, Indonesia emas tahun 2045 akan terwujud jika memenuhi sejumlah syarat, yakni ideologi bangsanya kokoh, ekonominya baik, hukum dan keadilannya ditegakkan, politiknya demokratis, budaya gotong-royongnya hidup serta mengedepankan persaudaraan.

“Jika penegakan hukum dilakukan dengan benar, maka setengah masalah dari bangsa ini insyaallah tuntas. Kalau hukumnya bagus, maka segala aspek kehidupan masyarakat akan bagus juga, misalnya di bidang sosial, politik, budaya pertahanan keamanan dan ekonominya,” paparnya.

Mahfud menjelaskan, prioritas pemberantasan korupsi, kepastian hukum, dan konsistensi dalam implementasi penegakannya, memberi jaminan bagi investasi dan pembangunan ekonomi serta memberi perlindungan kepada masyarakat. Dalam pembangunan politik, negara kita menganut demokrasi di mana kekuasaan berada di tangan rakyat.

Dalam implementasinya, demokrasi membutuhkan nomokrasi. Demokrasi adalah kedaulatan rakyat, sedangkan nomokrasi adalah kedaulatan hukum.

“Demokrasi tanpa nomokrasi akan anarkis. Sementara nomokrasi tanpa demokrasi akan sewenang-wenang, sehingga keduanya harus berjalan seiring dan seimbang,” sebut Mahfud.

Demokrasi menghargai perbedaan dan perbedaan itu adalah fitrah, ciptaan Tuhan. Perbedaan di antara manusia baik ras, suku maupun agama itu karena diciptakan dan dikehendaki oleh Tuhan sendiri. Ia menutup pidatonya dengan mengutip Surat Al-Maidah ayat 48 tentang berlomba-lomba berbuat baik.

“Kalau Allah mau kamu semua itu hanya satu jenis, tidak berbeda-beda, tetapi justru saya Tuhan yang menyebabkan kamu itu berbeda-beda agar kamu semua berlomba-lomba untuk berbuat kebajikan,” kata Mahfud.

Ganjar juga gantian naik ke atas panggung. Dalam pidato pertamanya bersama Mahfud, Ganjar mengaku siap menerima amanah tersebut dalam menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Kami yakin dengan semangat bersama ini kita akan segera mencapai masa depan dan kehidupan yang jauh lebih baik bagi seluruh bangsa Indonesia. InsyaAllah, Bismillah, kami siap,” ujar Ganjar.

Pilpres 2024, tegas Ganjar, bukanlah soal Ganjar ataupun Mahfud. Kontestasi nasional tersebut menjadi alat untuk memilih pemimpin yang akan memperjuangkan dalam mewujudkan kesejahteraan. Ganjar mengaku tidak memiliki banyak alasan mengapa keduanya menyanggupi amanah yang penuh dengan tantangan tersebut. Alasan keduanya hanya satu, karena mereka ingin bekerja dengan tulus dan sepenuh hati untuk rakyat Indonesia.

“Kami ingin bergerak cepat sebagaimana yang rakyat inginkan dan tentu bersama mereka bukan hanya untuk maju, tetapi untuk mewujudkan Indonesia unggul. Kami ingin Indonesia unggul dengan kehidupan yang sejahtera dan bermartabat bagi rakyat,” ujar Ganjar.

Ganjar menyampaikan ingin memastikan Indonesia menjadi negara berdaulat yang tidak hanya pada wilayah. Namun, juga berdaulat dalam bidang politik, pangan, ekonomi, sosial, dan termasuk kedaulatan digital. Ia juga menekankan pentingnya kesetaraan. Termasuk afirmasi untuk kelompok perempuan, penyandang disabilitas, dan anak-anak Indonesia pada masa mendatang.

“Dan tentu saja oleh karena itu pemerintahan yang mendatang harus bekerja jauh lebih keras lagi. Pemerintahan mendatang harus bekerja lebih keras lagi, khususnya dalam hal penegakan hukum dan pemberantasan korupsi,” ujar Ganjar. “Tegas, hitam putih, benar salah, dan tidak abu-abu,” tuntasnya.

Acara yang digelar penuh khidmat dan penuh semangat itu, terselit guyon berkelas dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang melontarkan pantun-pantun yang bikin suasana tambah semarak. “Ganjar Pranowo rambutnya putih, bersama Mahfud MD rakyat tertarik memilih, keduanya jujur penuh welas asih mengabdi Indonesia tanpa pamrih,” begitu pantun Hasto yang disambut tepuk tangan hadirin.

Hasto kembali melontarkan pantun. “Sapa yang tidak tahu Profesor Mahfud MD, salah satu bacawapres yang lurus tegak dan suka wedang ronde. Pemikirannya luas hingga beberapa dekade, di tangannya rakyat semakin pede,” kata Hasto.

Acara kemudian ditutup dengan pembacaan doa dari Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi. Dalam doanya, TGB memohon Rida Tuhan Yang Maha Kuasa untuk memudahkan ikhtiar yang dilakukan parpol pendukung duet Ganjar-Mahfud ini, dan menuntaskan ikhtiar dengan keberhasilan dan kemenangan yang terhormat.

Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) itu juga mengungkapkan, parpol pendukung Ganjar telah menyatukan niat, mengokohkan komitmen, dan bergerak bersama dengan pasangan Ganjar-Mahfud.

“Untuk niat baik kami ya Allah mudahkanlah, untuk ikhtiar kami ini ya Allah mudahkanlah, itu tidak sulit bagimu engkau Yang Maha Kuasa,” tutup TGB.

Komentar:
RSUD Tangsel
Bkpsdm
SDA
Perpus
DPRD
Perkim
Kecamatan Pamulang
Disnaker Tangsel
Bkad
ePaper Edisi 29 November 2024
Berita Populer
01
Jagoan Banteng Banyak Yang Tumbang

Nasional | 1 hari yang lalu

03
4 Pemilih Siluman Ikut Nyoblos Di Pamulang

TangselCity | 16 jam yang lalu

04
Laga NBA Cup 2024-2025

Olahraga | 1 hari yang lalu

09
Benyamin Davnie Yakin Menang Pilkada Kota Tangsel

TangselCity | 2 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo