Sentimen Tingginya Bunga Acuan AS, Rupiah Masih Loyo

SERPONG - Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka melemah 0,13 persen ke level Rp 15.870 per dolar AS, dibanding penutupan perdagangan kemarin di level Rp 15.849 per dolar AS.
Pergerakan mata uang Asia juga bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang naik 0,05 persen, dolar Singapura menguat 0,12 persen, yuan China melesat 0,04 persen, ringgit Malaysia naik 0,11 persen dan baht Thailand menguat 0,16 persen.
Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya melemah 0,06 persen ke level 106,01.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,17 persen ke level Rp 16.817, terhadap poundsterling Inggris melemah 0,18 persen ke level Rp 19.310, dan terhadap dolar Australia melemah 0,61 persen ke level Rp 10.137.
Analis pasar mata uang Lukman Leong mengatakan, penguatan dolar AS masih akan menguat karena menantikan data PDB AS kuartal III 2023 pada Kamis (26/10/2023) dan pidato Ketua The Fed Jerome Powell.
“Fed kemungkinan masih akan menaikkan suku bunga acuan, karena ekonomi AS terlihat kuat,” ujarnya, Rabu (25/10).
Dari dalam negeri, sentimen negatif bagi rupiah datang dari transaksi berjalan (current account). Transaksi berjalan adalah neraca yang menggambarkan arus devisa dari ekspor-impor barang dan jasa.
Ia memproyeksi, nilai tukar rupiah akan kembali melemah terbatas dalam kisaran Rp 15.800 hingga Rp 15.900 per dolar AS sepanjang hari ini.
Pos Tangerang | 18 jam yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Galeri | 20 jam yang lalu
Pos Tangerang | 14 jam yang lalu
TangselCity | 15 jam yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Politik | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu