Bahlil Soal 2024 Target Investasi 1.650 T
Saya Prajurit, Saya Optimistis
JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berjanji bakal menuntaskan target investasi Rp 1.400 triliun pada akhir 2023. Bahlil optimistis bisa menuntaskan target tersebut karena punya tim yang kuat dan solid.
Hal itu disampaikan Bahlil di depan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam acara Anugerah Layanan Investasi 2023 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Selain punya tim handal, optimisme Bahlil tersebut didasarkan pada capaian target realisasi investasi yang selalu sukses dituntaskan sejak menjabat pada 2020.
Menurutnya, pada 2020 realisasi investasi tercatat sebesar Rp 817 triliun. Pada 2021 saat dirinya mulai menjabat, realisasi investasi melampaui target Rp 900 triliun, yakni Rp 901 triliun.
Dalam proses transisi Covid-19 menuju endemi, pada 2022 dengan target investasi senilai Rp 1.200 triliun berhasil dilampaui Bahlil senilai Rp 1.207 triliun.
Sementara total realisasi investasi yang terkumpul sepanjang 2023 hingga September telah mencapai Rp 1.053,1 triliun. Artinya, realisasi tersebut telah mencapai 75,2 persen.
Pada kuartal III-2023, pihaknya juga sudah mengantongi investasi Rp 374,4 triliun dengan Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 178,2 triliun atau 47,6 persen, dan Penanam Modal Asing (PMA) sebesar Rp 196,2 triliun atau 52,4 persen.
“Kami juga menyerap tenaga kerja lokal 516.467 orang di seluruh Indonesia,” tegas Bahlil.
Jika sukses merealisasikan target investasi Rp 1.400 triliun tahun ini, Bahlil menaikkan target realisasi investasi tahun depan menjadi Rp 1.650 triliun.
Bahlil tetap optimistis dengan target tersebut, meski dia sadar investasi selalu tertahan di tahun politik.
“Bagaimana bentuk keyakinan saya agar tahun depan target investasi Rp 1.650 triliun bisa terealisasi? Saya sebagai prajurit tetap oke,” tegasnya.
Bahlil mengaku sangat optimistis, meski tahun 2024 masih penuh dengan ketidakpastian. Perang Ukraina dan Rusia belum selesai, sekarang muncul perpecahan ketegangan geopolitik di Timur Tengah, antara Israel dan Palestina.
“Kondisi ini pasti akan berdampak ke Indonesia, terutama investasi asing,” pungkasnya.
Nasional | 15 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 15 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Nasional | 14 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu